27 - Kecemburuan Arthur

618 40 35
                                    

Arthur tengah berpikir keras bagaimana caranya ia bisa meluluhkan hati Nay, Nay bukan tipe gadis sembarangan yang bisa diajaknya hura-hura ke club malam, bukan juga gadis penggila pesta, bukan juga gadis yang mudah menerima hadiah meskipun barang-barang mahal & branded, semua itu memusingkan bagi Arthur.

"Papa," teriakan Kezia menyadarkan Arthur dari lamunan singkatnya.

"Anak Papa udah pulang ternyata, gimana tadi di kantor Mama? Zia gak nakal ataupun ganggu Mama 'kan?" Tanya Kentara berlutut mensejajarkan posisinya dengan gadis kecil itu.

Gadis kecil itu menggeleng."enggak! Zia tadi makan sama Mama terus hibur Mama deh,"

"Memang Mama kenapa harus dihibur?" Tanya Kentara penasaran.

Kezia menggeleng pelan."gak tahu, setelah telponan sama Papa tadi Mama langsung nangis,"

Kentara tersenyum singkat."sekarang Zia bersih-bersih dan ganti pakaian ya?"

"Pa, Mama boleh gak disini buat temenin Zia sama Enzi ngerjain pr? Mama bilang Zia harus minta izin Papa dulu," tanya Kezia sambil memainkan ujung tali tasnya.

"Yaudah, boleh." Sahut Kentara.

"Asiiik, makasih Papa," Kezia bersorak riang dan mencium pipi Kentara.

"Sama-sama sayang, gih ganti pakaian dulu sana," Kentara tersenyum.

"Zia mau kebawah panggil Mama, Pa." Kezia segera berlari dan diikuti oleh Arthur yang sedari tadi melihat interaksi anak dan ayah itu, lama-lama ia merasa iri.

🖤

Nay melangkah ragu saat hampir mendekati unit apartemen Kentara, benarkah Kentara mengizinkannya masuk kembali untuk menemani Kezia dan Kenzi belajar?

"Ayo, Ma?" Kezia bersemangat menarik tangan Nay.

"Mama," Kenzi yang tidak sabar langsung memeluk Nay.

"Hai sayang," sapa Nay berlutut mensejajarkan diri dengan pria kecil itu.

"Ma, Enzi kangen." Pria kecil itu memeluknya semakin erat.

"Mama juga sayang, sekarang Mama disini, ok?" Nay tersenyum mengusap kepala pria kecil itu.

"Enzi, Mama dibiarkan masuk dulu." Ucap Kentara mengambil alih Kenzi dan menggendongnya.

"Ayo, Ma." Ajak Kezia tersenyum.

"Hai, welcome back." Sapa Mario berbisik pelan.

Nay mengangguk tersenyum.

"Aku harap kamu gak masalah dengan permintaan Kezia dan Kenzi, aku hanya mau yang terbaik untuk mereka berdua," ucap Kentara menoleh pada Nay.

Nay mengangguk paham."thanks, udah ngizinin aku main kesini."

🖤

Kallandra diam-diam mengulum senyum melihat Nay, Kezia dan Kenzi tengah sibuk dengan tugas sekolah kedua bocah itu, rasanya akan semakin lengkap bila Kentara juga ikut bergabung bukan? Mereka akan terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia nan manis, begitulah yang ada di pikiran Kallandra sebagai sahabat keduanya dan berencana menyatukan kedua ya kembali. Bukankah keduanya memang masih saling mencintai? Bahkan seluruh dunia juga tahu hal itu.

Terlintas sedikit ide cemerlang membuat Kallandra segera memanggil Kezia yang kebetulan lewat di depannya.

"Zia, c'mon." Panggil Kallandra pelan.

"Kenapa uncle?" Tanya Kezia menghampiri Kallandra.

"Zia sayang Papa dan Mama 'kan?" Tanya Kallandra.

My Ice Prince & Fire HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang