Kezia, Kenzi dan Babby Ken sangat antusias ketika Kentara mengatakan akan mengajak mereka ke pulau Dewata, Bali yang sudah terkenal akan keindahannya itu.
Tentu saja setelah Kentara dan Nay menyelesaikan pekerjaan mereka dan dilanjutkan dengan liburan layaknya keluarga yang ternyata sudah diagendakan oleh Kentara.
Sementara Kallandra tentu saja harus menahan perasaannya sendiri, ia tersenyum di depan Nay dan marah saat melihat Kentara dan gadis itu begitu mesra.
"Pa, Papa kapan Zia punya Adek pelempuan?" Tanya Kezia polos memandang Kentara.
Kentara tersenyum penuh arti pada Nay dan masih merangkul mesra gadis itu agar tetap disisinya."tanya ke Mama nih maunya kapan?" Menaik turunkan alisnya.
Nay segera saja mendorong pelan wajah pria bermata amber itu."dasar mesum!" Berucap pelan.
Kentara mengecup bibir gadis itu."tapi, kamu suka 'kan?"
Nay tersenyum menatap pria bermata amber itu."kamu aja yang suka,"
Kenzi memandang Kezia."Enzi gak mau punya Adek lagi,"
"Kenapa?" Tanya Kezia cemberut.
Kenzi memandang Babby Ken."Papa sama Mama pasti sayang ke yang paling kecil dong, pasti yang udah besal di suluh ngalah nanti,"
Kentara dan Nay tersenyum mendengar percakapan keduanya itu.
"Kalian dengar ya, Papa sama Mama sayang sama kalian semua, kami tidak membedakan kasih sayang, kalau kalian salah pasti kami tegur," jawab Kentara.
"Pasti disuluh ngalah," Kenzi ngotot.
"Pelasaan Enzi gak mau kalah deh," Kezia berpikir.
Babby Ken tertawa mendengarnya sepertinya ia mengerti apa yang sedang dibicarakan kedua kakaknya itu.
Kenzi menggeleng."pokoknya Enzi gak mau punya Adek, nanti sayangnya Mama sama Papa belkulang buat Enzi,"
"Yakin gak mau Adek?" Tanya Kentara menggoda.
Kenzi mengangguk."iya Pa,"
"Tapi, Zia mau punya Adek pelempuan!" Kezia ngotot.
"Gak!" Teriak Kenzi.
"Kalian kalau ribut Papa tinggalin ya?" Ancam Kentara.
Ketiganya menggeleng dan terdiam.
"Main dulu gih, kan tenda nya udah di siapin 'kan? Katanya mau main kemah-kemahan." Nay tersenyum mengusap kepala trio K bergantian.
Ketiganya langsung berlari menuju tenda yang sudah dipersiapkan karena ketiganya yang ingin bermain kemah-kemahan.
"Kamu jangan terlalu keras dong, Ken sama anak-anak?" Keluh Nay.
Kentara menggeleng."gak bisa, Nay."
Nay cemberut."terserah kamu lah, Ken."
"Nay," panggil Kentara tiba-tiba berwajah serius.
"Why?" Tanya Nay heran.
"Kalau kita gak jodoh gimana?" Tanya Kentara serius.
Nay menghela napas panjang."kamu bisa gak jangan bahas hal itu? Kita lagi liburan, Ken!" Meninggalkan Kentara.
Kentara tersenyum memandang Nay yang sudah menjauh."aku cinta sama kamu, Nay."
Kallandra mendekati Kentara dan memandangi Nay yang berjalan semakin menjauh."mau Lo apa sih? Setelah Lo melamar dia tiba-tiba Lo malah nanya begitu?"
Kentara menghela napas panjang."bukannya kita semua harus siap dengan segala kemungkinan?"
🖤
Mario memandangi lautan luas di depannya, tepat disampingnya saat ini ada Nay yang tengah kesal duduk di tepi pantai, mengukir nama Kentara di pasir kemudian tersapu oleh ombak.
"Lo tahu gak? Saat Lo jatuh cinta Lo harus siap dengan rasa sakit." Ucap Mario.
"Yang gue tahu jatuh cinta itu bahagia," Nay tersenyum menatap lurus ke depannya.
"Sebentar, menurut data psikologi seseorang merasa bahagia dalam kurun waktu lima belas menit dalam satu hari," Mario tersenyum.
"Sisanya?" Tanya Nay menoleh pada Mario.
Mario hanya mengendikkan bahunya."entahlah,"
Nay mengangguk seolah paham.
🖤
Kezia, Kenzi dan Babby Ken berlarian di tepi pantai dan tetap dalam pengawasan Kallandra dan Mario, sementara Arthur sibuk tebar pesona, terakhir Kentara dan Nay menikmati waktu bersama.
"Ayo kejal," tantang Kenzi dengan sombongnya.
"Bleekk," Kezia menjulurkan lidahnya.
"Adek Ken pilih siapa? Kak Zia atau bang Enzi?" Kenzi memberi pilihan.
"Kak Ji, bang Ji," sahut Babby Ken bingung memandang keduanya bergantian.
"Salah satu!" Tegas Kenzi.
"Endong," Babby Ken meminta gendong pada Kezia.
Kezia menjulurkan lidahnya pada Kenzi, merasa menang dipilih oleh Babby Ken."kalo kak Zia bisa gendong Adek Ken, kalo bang Enzi belom bisa gendong,"
Kenzi menghentakkan kakinya."Enzi bisa gendong Adek Ken,"
"Gak!" Teriak Kezia sekuat tenaga menggendong Babby Ken.
Kallandra berlari kearah ketiganya saat melihat para bocah itu sedang ribut.
"Ingat pesan Mama sama Papa ya, jangan ada yang ribut," peringat Kallandra.
"Uncle tuh jangan ikut campul deh," kesal Kezia.
"Dasar bocah!" Mario geleng-geleng kepala.
Kentara dan Nay sedari tadi ternyata juga melihat Kezia dan Kenzi yang tengah berdebat.
Nay menyandarkan kepalanya di pundak pria bermata amber itu."Ken, seandainya kita benar-benar gak jodoh, aku masih boleh kan main sama mereka bertiga?"
"Kamu kan ibunya mereka bertiga sampai kapanpun, ya, seandainya kita benar-benar gak jodoh, aku mau kita berdua secara dewasa aja menjaga dan merawat mereka bertiga sampai dewasa nanti," Kentara tersenyum melihat Kezia.
"Tapi, kenapa kamu bisa berpikir begitu?" Tanya Nay penasaran.
"Kita harus siap dengan segala kemungkinan, Nay." Sahut Kentara.
Nay menatap pria berambut pirang keemasan itu."kamu gak cinta lagi ya sama aku?"
Kentara menggeleng."bukan begitu, sayang. Aku cinta sama kamu, aku takut terjadi sesuatu yang buruk sama kamu, aku khawatir sama kamu," membelai rambut Nay.
Nay cemberut."Yaudah kalo gitu, kita nikah aja."
Kentara tersenyum."Nay, rezeki, jodoh dan maut semuanya di tangan Allah, gak ada yang bisa lari dari takdir,"
"Kenapa tiba-tiba kamu bilang begini sih, Ken?" Tanya Nay penasaran.
"Aku ngelantur aja," Kentara tersenyum hambar.
Nay merasa ada yang aneh dengan sikap Kentara kali ini namun, enggan membahasnya karena ia benar-benar takut untuk kehilangan Kentara kesekian kalinya.
🖤
Hay guys, Nay kembali update nih
Comment nya dong chapter ini gimana? *Pendek lgy yaa...
Heum, Ken tiba-tiba ngelantur nih guys *aneh gak sih tanpa sebab gitu???
Okay, comment nya jangan lupa Nay tunggu yaa...
Kamis, 10 June 2021
Love,
Nay 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince & Fire Heart
RomanceSeri ketiga dari My Ice Dosen -Jika kebohongan bagaikan kebenaran lalu apa yang harus aku percaya?- Started 25 January 2020 Finished 31 Jully 2021