73 - Di Luar Batas

141 21 10
                                    

Mendekati akhir tahun dan Kentara sudah tidak tahan lagi, ia ingin segera pulang ke Macau, lebih baik ia berada di apartemen nya daripada berada di rumah sakit mewah Guangzhou.

Dokter sebenarnya tidak mengizinkan pria berambut pirang keemasan itu untuk kembali pulang ke Macau namun, Kentara bersikeras sehingga dokter pun mengizinkan dengan catatan pria bermata amber itu benar-benar menjaga kesehatan nya agar imunnya tetap terjaga dan stabil.

Anita pun masuk dalam kehidupan Kentara kembali seolah mereka bernostalgia dan bahagia tanpa memperdulikan Nay yang juga merawat Kentara bahkan trio K sekaligus.

Wanita berambut hitam itu tidak ingin berniat jahat hanya ingin melihat Kezia bahagia dan tentunya membantu Kentara karena merasa bersalah atas kejadian penembakan itu dan Kentara sudah memaafkannya dan mengambil sisi positif bahwa semua kejadian pasti ada hikmahnya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap kali melihat Anita, gadis berambut cokelat kemerahan itu rasanya ingin membunuh wanita itu sesegera mungkin agar wanita itu merasakan apa yang dirasakan Kenzo dulu.

Dendam! Ya, Nay menyimpan dendam pada Anita, kebencian itu terlalu menyatu di dalam darahnya sehingga sulit dikendalikan bahkan oleh dirinya sendiri.

Setiap kali mencoba memaafkan!

Memaafkan seorang pembunuh? Tidak segampang itu hatinya masih terlalu sakit.

Kezia masih pada trauma nya, ia ketakutan melihat Anita dan bersembunyi dibawah meja berteriak hal yang sama seperti dulu.

Mario ikut menangani Kezia yang mengalami trauma psikologis, tidak salah dulu kuliah di jurusan Farmasi ternyata ada manfaatnya di masa ini, pikir Mario.

Namun, Kentara selalu ingin mengakhiri hubungan nya dengan Nay. Membuat Nay muak saat pria itu kembali pesimis.

Sebenarnya Nay tengah kacau, kepalanya rasanya hampir meledak seiring masalah yang selalu menghampiri, namun, tidak menunjukkan nya pada siapapun.

Memilih bersembunyi, menghilang, tanpa kabar dan jejak sehingga sulit ditemukan.

Hanya satu keinginan gadis berambut cokelat kemerahan itu ---

MEMBUNUH ANITA!!!

"Zia, mau aunty antar kesekolah?" Tawar Anita tersenyum.

"Pembunuh! Pembunuh!" Teriak Kezia berjongkok menutup kedua telinganya rapat-rapat.

"Zia," panggil Anita khawatir.

"Papa peluk aunty Nay," Kezia menangis gemetar hebat hingga pucat dan sesegukan.

"Kezia Florensia Callins, hei... Hei," Mario menepuk-nepuk pipi gadis kecil itu.

"Dia bunuh kembaran Papa Zia, Papa Zia peluk aunty Nay," teriak Kezia semakin tidak terkendali.

"Obatnya mana?" Teriak Mario pada Arthur.

Arthur gemetar hebat saat memegang suntikan, ia takut akan jarum suntik.

Mario merampasnya dari tangan Arthur."lama Lo!" Kemudian menyuntikkan obat penenang pada Kezia."sstttss," memeluk Kezia dan menggendong gadis kecil itu kembali ke kamar.

Anita menangis. Putrinya membencinya."aku hanya ingin bertanggungjawab sebagaimana seorang ibu,"

Arthur menepuk-nepuk pundak wanita itu."semuanya harus perlahan,"

🖤

Kentara terjatuh saat berjalan menghampiri Nay, ini sudah kesekian kalinya sejak ia kembali ke Macau, kakinya terasa kaku karena sejak di Guangzhou ia hanya terbaring tidak berdaya.

My Ice Prince & Fire HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang