18 - Pengorbanan Sang Pangeran

560 35 34
                                    

Gadis berambut cokelat kemerahan itu berjalan cepat karena seseorang misterius itu semakin dekat mengikutinya membuat gadis itu semakin takut namun, satu hal yang membuatnya tenang adalah Kallandra temannya akan segera menyusul ke lokasinya saat ini dan mereka masih berkomunikasi.

"Kallan, aku benar-benar takut. Dia semakin dekat." Nay memegang erat earphone nya sambil tetap berjalan.

"Kamu sudah melewati tempat pemberhentian bus? Coba kamu stop disana dan lihat apakah dia masih mengejar atau tidak?" Instruksi Kallandra.

"Pemberhentian bus ada di depan aku sekarang." Nay segera mempercepat langkahnya.

"Tiga puluh detik dari sekarang aku akan segera tiba," ucap pria itu.

"Baiklah!" Nay menunggu di tempat pemberhentian bus sesuai arahan temannya itu.

Gadis itu menoleh kanan dan kiri merasa seseorang tersebut sudah tidak mengikutinya namun, Nay tidak menyadari bahwa seseorang misterius itu dari seberang jalan menuju ke arahnya sambil memegang pisau.

Arthur yang baru saja tiba di tempat pemberhentian bus itu segera saja berlari ke arah gadis itu saat melihat orang misterius itu semakin dekat.

"Nay, awas!" Arthur secepat kilat memeluk gadis itu dan kemudian ambruk begitu saja karena pisau itu mengenai punggungnya.

"Arthur," panggil Nay kaget menahan pria itu.

Kallandra yang baru saja tiba segera menendang orang misterius itu dan membuka paksa hoodie jaket yang digunakan orang itu namun, ternyata masih tertutupi dengan topeng dan orang itu segera melarikan diri membuat Kallandra mengejarnya namun, orang itu begitu cepat menghilang dan pria berambut hitam itu kehilangan jejaknya.

"Kallan, udah gak usah di kejar! Hubungi ambulans sekarang!" Teriak Nay.

Kallandra segera menghubungi ambulans sementara Nay mencoba menghentikan pendarahan hebat pria bermata hazel itu yang sudah menyelamatkannya.

"Arthur, jangan tutup mata. Ambulance sebentar lagi datang!" Kesal Nay panik.

Arthur berusaha menahan sakitnya."gue gak papa, tenang aja gue kuat!"

Kallandra melihat sebuah handphone dan earphone segera saja mengambilnya."orang misterius itu menyadap telepon Nay, pantas aja dia berputar dari arah depan!" Kallandra berpikir keras setelah mengambil benda yang ditemukannya itu.

🖤

Arthur segera mendapatkan penanganan terbaik sesuai permintaan Kallandra, Nay jelas saja merasa bersalah dan khawatir akan keselamatan pria bermata hazel itu yang selama ini selalu mengganggu dan menggodanya kini menjadi pangeran penyelamat hidupnya.

Mario segera saja menyusul ke rumah sakit saat mendapat kabar bahwa Arthur sahabat sekaligus ketua gengnya itu terkena tusukan dan mengalami pendarahan hebat.

"Seumur-umur gue sahabatan sama Arthur sejak SMA dia gak pernah mengorbankan dirinya seperti ini! Apa dia benar-benar jatuh cinta sama mantan Kentara itu?" Mario tak habis pikir dengan pengorbanan sahabatnya itu.

"Sepertinya!" Sahut Kallandra memandang Arthur dari kaca yang masih belum sadarkan diri setelah mendapatkan perawatan.

"Semua alat komunikasi Nay di sadap oleh orang itu sehingga dia tahu apa aja percakapan Lo dengan Nay sebelum kejadian dan gue yakin dia berputar ke arah depan untuk mencelakai Nay." Ucap Mario.

Kallandra mengangguk paham."gue juga berpikir begitu. Tapi, apa motif orang itu mencelakai Nay?"

"Gue sama Kentara masih cari tahu tentang itu dan ini asumsi gue aja orang itu adalah salah satu dari orang tua geng blueblood," Mario dengan penuh keyakinan.

My Ice Prince & Fire HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang