Keadaan Kentara memang belum dikatakan sepenuhnya pulih namun, pria itu selalu berusaha untuk melakukan aktivitas sederhana tanpa bantuan Nay, kekasihnya meskipun gadis berambut cokelat kemerahan itu memaksa, pria itu dengan tegas menolaknya.
Dua orang dokter yang menangani Kentara pun bergantian mengontrol pria berambut keemasan itu dua jam sekali namun, Nay hanya mengenal seorang dokter pria yang memang rutin memeriksa kekasihnya itu dan satu dokter lainnya gadis itu tidak mengenalnya yang ternyata adalah dokter wanita.
Nay tersenyum memperhatikan Kentara yang tengah makan, pria itu sudah bisa menyuap sendiri tanpa bantuannya membuat Nay sesekali bertepuk tangan menyemangati kekasihnya itu.
"Wow, lima belas suap hari ini," Nay bertepuk tangan.
"Makanya jangan bantuin aku," Kentara kelelahan setelah menghabiskan makanannya dan bersandar di ranjang yang segera dibantu oleh Nay.
"Minum dulu," Nay menyuapi kekasihnya itu minum kemudian mengambil beberapa obat-obatan."ini obatnya," memberikan pada Kentara.
Kentara segera meminumnya dan menggenggam tangan Nay."thanks,"
Nay mengangguk."kamu istirahat aja,"
"Lalu kamu gimana? Aku masih kangen," Kentara tercekat.
Nay tersenyum."demi kesembuhan kamu, Ken. Aku disini terus kok, gak usah khawatir."
"A-aku capek banget," Kentara memejamkan matanya.
"Istirahat aja, Ken." Nay menyelimuti Kentara.
Bunyi pintu terbuka membuat Nay dan Kentara sama-sama melihat kearah pintu ternyata seorang dokter wanita masuk ke kamar inap Kentara dan tersenyum pada keduanya.
"Ini bukan dokter yang biasanya," ucap Nay pelan.
Kentara tersenyum."ada dua dokter yang mengontrol aku, sayang. Yang pertama dokter Daniel dan yang ini dokter Nathalie,"
"Good morning, Mr. Callins." Sapa dokter Nathalie.
Tanpa permisi pada Nay dokter itu memeriksa Kentara membuat Nay kesal padahal biasanya jika dokter ingin memeriksa Kentara akan meminta izin padanya dan Nay tentu saja akan mempersilakan dan undur diri namun, dokter Nathalie seperti tidak punya tata Krama membuat Nay geram.
"Ken, dokter Daniel mana? Apa gak ada dokter pria untuk memeriksa kamu?" Tanya Nay melipat tangan di depan dada memperhatikan dokter Nathalie yang membuka kancing baju Kentara.
"Kalau pagi memang dokter Nathalie yang mengontrol aku, sayang." Kentara tersenyum mengetahui bahwa Nay mulai cemburu.
"Papa aku 'kan bayar dokter Daniel untuk kontrol kamu 24 jam," protes Nay.
"Mrs, Callins. Silahkan keluar terlebih dahulu, saya harus memeriksa pasien." Ucap dokter Nathalie formal dan tersenyum.
"Saya? Harus keluar?" Nay setengah tertawa.
"Nay," Kentara menggeleng.
"Dokter Daniel aja gak pernah mengusir aku saat dia periksa kamu, Ken!" Protes Nay.
Kentara menghela napas panjang, Nay tidak bisa dihentikan saat sedang cemburu, sedikit saja bicara sudah pasti dianggap salah semua.
Nay tetap Keukeuh berdiri di samping dokter itu sambil memperhatikan Kentara yang sedang diperiksa.
Dokter itu menyuntikan daya tahan imun dan pereda nyeri dosis tinggi pada tubuh Kentara, agar pria itu tidak terlalu merasakan sakitnya.
"Apa yang anda rasakan, Mr. Callins?" Tanya dokter Nathalie tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince & Fire Heart
RomanceSeri ketiga dari My Ice Dosen -Jika kebohongan bagaikan kebenaran lalu apa yang harus aku percaya?- Started 25 January 2020 Finished 31 Jully 2021