Gadis berambut cokelat kemerahan itu membawa ketiga malaikat kecilnya ke restoran miliknya dikarenakan di apartemen tidak ada yang menjaga ketiga malaikat kecilnya itu.
Kezia dan Kenzi sebenarnya tidak mau sekolah dan Nay dengan tegas memaksa agar keduanya tetap bersekolah berbeda dengan Babby Ken yang selalu Nay bawa kemana saja untuk saat ini dikarenakan tidak ada yang menjaga Babby Ken kalau dititipkan di Playground seperti sebelumnya.
"Ma, kapan kita kerumah baru Papa?" Rengek Kezia masih dengan seragam sekolahnya.
"Iya, nanti." Sahut Nay mendudukkan Babby Ken di Babby chair.
"Kenapa kita gak ikut tinggal di rumah baru Papa, Ma? Kenapa cuma uncle?" Tanya Kenzi membuat kepala Nay jelas saja pusing.
"Mama gak bisa jelasin situasinya, Enzi." Geram Nay hampir emosi.
"Papa, Ma?" Babby Ken menatap Nay.
"Iya, nanti Papa pulang Ken boleh main sepuasnya sama Papa ya," Nay tersenyum.
"Zia pokoknya besok gak mau sekolah. Zia mau ke rumah baru Papa aja besok," Kezia melipat kedua tangannya.
"Pake apa Zia kesana, uncle Mario 'kan bawa jetnya?" Tanya Nay.
Kezia berpikir keras."Zia jalan kaki bisa."
Nay menggeleng."Macau-Guangzhou itu jauh, Zia."
"Zia mau ketemu Papa, masa gak boleh?" Teriak Kezia.
"Teriak sekali lagi, Zia keluar aja." Tegas Nay.
Kezia menunduk dalam."Zia 'kan cuma mau ketemu Papa, Ma."
"Mama tahu," Nay menghela napas panjang.
Pelayan di restoran membawakan makanan kesukaan Kezia, Kenzi dan Babby Ken kemudian undur diri.
"Makan dulu ya," Nay menyuapi Babby Ken.
Babby Ken menggeleng."Gak au, Ken au disuapin Papa, Ma."
"Enzi juga gak mau makan kalo bukan Papa yang suapin!" Mendorong makanannya.
"Zia juga gak mau makan kalo bukan Papa yang suapin Zia!" Kezia mendorong makanannya.
"Terserah kalian! Aku capek!" Kesal Nay meninggalkan ketiganya.
"Mama," panggil ketiganya kaget karena Nay meninggalkan ketiganya.
"Mama," babby Ken menangis.
Kezia dan Kenzi berusaha menenangkan adik mereka yang menangis.
"Mama lagi kesel ya, kak?" Tanya Kenzi berkaca-kaca.
"Mama gak pernah kayak gitu ke kita." Kezia menggeleng.
🖤
Nay menangis di ruang kerjanya sambil menghubungi Kallandra, padahal baru sehari tanpa Kentara namun, Nay benar-benar tidak sanggup menghadapi Kerewelan ketiganya membuat emosinya benar-benar memuncak.
🖤
Guangzhou, pukul 16:30
Kallandra menghela napas panjang melihat Kentara belum menunjukkan tanda kesadarannya hanya sesekali mengigau memanggil nama Kezia dan Kenzi.
"Gimana ada perkembangan?" Tanya Iqbal.
Kallandra menggeleng."berdasarkan tes seluruh nya masih merespon tapi, matanya masih terpejam pak, hanya sesekali memanggil Kezia dan Kenzi."
"Pastikan dia tetap bertahan hidup!" Tegas Iqbal.
"Nay barusan menghubungi saya," ucap Kallandra pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince & Fire Heart
RomanceSeri ketiga dari My Ice Dosen -Jika kebohongan bagaikan kebenaran lalu apa yang harus aku percaya?- Started 25 January 2020 Finished 31 Jully 2021