Hong Kong, pukul 01:30
Seorang pria berambut pirang yang tampak kusam itu terlihat sedang memandang kearah jendela melihat suasana kota pada dini hari di saat semua orang tertidur dengan lelapnya, di tangan kanannya terdapat beberapa surat kabar bisnis ternama yang memberitakan gadis yang teramat dicintainya mengalami masalah yang bertubi-tubi selepas kepergian palsunya.
"Mikirin Nay?" Terka seorang pria berambut hitam melipat tangan di depan dada memperhatikan sahabat karibnya itu.
Pria berambut pirang itu memegang kuat majalahnya."apa dia baik-baik aja?"
Pria berambut hitam itu berdecak pelan. "Apa dia baik-baik aja setelah melakukan tiga kali percobaan bunuh diri di Jepang? Nay menderita dan itu KARENA LO!"
Pria berambut pirang itu memejamkan matanya beberapa detik guna mencari ketenangan."gue hanya mau dia bahagia selepas kepergian gue."
Pria berambut hitam itu kehilangan kendali dirinya."kepergian lo yang palsu, pura-pura, manipulasi, entah apalagi sebutannya, gue merasa bersalah karena menyembunyikan kebenarannya."
Pria berambut pirang itu menoleh pada sahabatnya. "Jiwa gue memang udah mati, Kallandra dan memang seharusnya udah gak ada di dunia ini!"
Kallandra tertawa hambar."seharusnya pada hari itu Lo memang mati tapi, apa lo hidup karena alat kejut jantung itu dan itu permintaan Nay, asal lo tahu itu! Tapi, apa? Lo malah menyuruh dokter untuk mengatakan bahwa lo meninggal dan memanipulasi semuanya!"
"Gue hanya mau Nay bahagia dengan kepergian gue itu, dia gak akan bisa bahagia sama gue!" Lirih pria berambut pirang itu.
Kallandra menyandarkan tubuhnya yang lelah ke tembok, ia paham bagaimana perasaan sahabatnya yang terluka karena kejadian ini yang sama sekali tidak diinginkannya."obat tidur membuatnya berhalusinasi terlalu jauh."
Pria berambut pirang itu menunduk dalam."sejak kapan dia mengkonsumsi obat tidur?"
"Sejak nisan itu tertulis nama Lo! Time's up Lo harus istirahat!" Kallandra tersenyum.
"Lo jadi terbang ke Indonesia?" Tanya pria berambut pirang tu berjalan pelan menuju brangkarnya.
Kallandra mengangguk pasti."menemui cinta Lo, Nay!"
"Pastikan dia baik-baik aja!" Pesan pria berambut pirang itu kemudian memejamkan matanya.
🖤
Indonesia, pukul 12:30
Tiba di Indonesia, Kallandra segera saja mengendarai mobil yang sudah di pesannya untuk menemui Nay terkait cerita hidupnya yang akan di publikasikan gadis berambut cokelat kemerahan itu membuat keduanya sering bertukar kabar dan tak jarang Kallandra berkunjung ke Indonesia untuk melepas rindu pada negeri yang ditinggalkannya sejak masih kecil dulu.
"Kok gak di jawab sih telpon gue? Bukannya hari ini dia bilang lagi cuti kerja!" Kallandra berulang kali menghubungi Nay namun gadis itu tidak menjawab panggilannya membuatnya segera saja melacak GPS gadis itu. "Tol arah luar kota, ngapain dia kesana?" Segera saja Kallandra mengarahkan mobilnya menuju lokasi Nay saat ini.
🖤
Gadis berambut cokelat kemerahan sebahu itu berdiri diatas jembatan tol, dibawahnya terdapat sungai membuatnya memejamkan mata, sengaja ia memilih arah tol luar kota yang sepi agar tidak ada yang menghalangi niatnya untuk mengakhiri hidup, pikirannya yang kosong membuat gadis itu berpikir satu-satunya cara menyelesaikan masalah ini dengan mengakhiri hidupnya sendiri.
Mobil jaguar hitam tiba tepat waktu menampilkan sosok Kallandra yang segera saja berlari menarik gadis itu yang dikenalinya itu, Nay.
"Jangan melakukan hal bodoh itu!" Kallandra memeluk Nay yang meronta.
"Lepas! Jangan halangi gue!"teriak Nay.
"Sssttss, sadar Nay!" Bisik Kallandra.
"Kenapa harus aku yang mengalami ini? Aku kehilangan segalanya, cinta, sahabat, perusahaan, harta lalu kenapa Tuhan gak ambil aja nyawa aku?" Lirih Nay.
"Setiap manusia punya ujiannya masing-masing!" Kallandra mengusap air mata di kedua pipi Nay.
"Why must me? Aku bukan pendosa seperti yang dilakukan orang-orang, aku gak pernah membunuh, mencuri, aku gak pernah transaksi barang haram, aku gak pernah minum alcohol, aku gak pernah menari di dance floor!" Nay menggeleng.
"Tuhan gak pernah memberi ujian di luar batas kemampuan manusia, setiap masalah pasti ada solusi, setiap penyakit pasti ada obatnya, setiap racun ada penawarnya dan setiap tangis akan ada kebahagiaan untuknya." Pria itu mengecup lembut kepala Nay.
"Aku gak pernah bersentuhan dengan kriminal, aku juga gak pernah pergaulan bebas, aku gak pernah melanggar norma agama dan sosial tapi, aku ini mengalami ini semua sendirian!" Nay memegang erat pundak pria itu menunjukkan bahwa gadis itu butuh pegangan dan dukungan orang-orang sekitarnya.
"Ada aku, Mario dan Arthur! Kita hadapi bersama, ok?" Kembali memeluk gadis itu kali ini lebih erat.
Nay mengangguk perlahan membuat pria itu sebenarnya tidak rela harus melepaskan pelukannya."aku mau ajak kamu ke suatu tempat, ehm mobil kamu biar orang aku yang bawa, deal?" Pria itu tersenyum.
Gadis itu mencoba tersenyum walaupun hanya sedikit."deal!" Masuk ke dalam mobil pria itu.
Haaaayyy guysss, Nay kembali update nih gimana syeneng gak? Syeneng dong ya? Komennya dong chapter dua ini gimana?
Penasaran siapa pria berambut pirang yang ngobrol sama Kallandra?
Atau penasaran siapa Mario dan Arthur?
Ok, semuanya bakalan terjawab kug yang penting kalian tetap stay tune terus.Sweet komennya jangan lupa ya guys karna bakalan ada giveaway PULSA 20K untuk satu orang, kritik dan saran yang membangun juga boleh kug guys.
See you next chapter guys,
Selamat hari Jumat.31 Januari 2020
Salam kangen,
Nay 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince & Fire Heart
RomanceSeri ketiga dari My Ice Dosen -Jika kebohongan bagaikan kebenaran lalu apa yang harus aku percaya?- Started 25 January 2020 Finished 31 Jully 2021