Terhitung sudah tiga hari Kentara masih belum menunjukkan kesadarannya meskipun sudah ada Kezia, Kenzi dan Babby Ken yang menemaninya saat ini.
Nay akhirnya bisa menyusul ke Guangzhou setelah menyelesaikan beberapa pekerjaannya dan melihat ketiga malaikat kecilnya sudah mengalami demam membuat Nay tentu saja panik.
"Mama," Kezia memeluk Nay.
"Ya ampun, kenapa panas begini?" Nay memeriksa kening Kezia. "Uncle ada kasi obat gak?"
Kezia menggeleng."gak ada, Ma."
"Kallan," Nay menggeram.
Kallandra memasang wajah tidak bersalah."aku gak tahu kalo mereka demam, Nay. Mereka gak ada bilang sama aku."
"Kamu liat dong kalo mereka lesu begini, langsung diperiksa aja." Geram Nay.
Nay segera memberi penurun panas instant lalu ditempelkan pada Kezia.
Kezia, Kenzi dan Babby Ken kembali rewel membuat Nay ekstra sabar merawat ketiganya yang tengah demam itu.
"Biar Papa bawa mereka ke apartemen ya, sayang? Kamu jagain Ken aja." Iqbal tersenyum.
Nay mengangguk."makasih ya, Pa."
"Jaga kondisi kamu," pesan Iqbal.
Iqbal bersama Arthur dan Mario membawa ketiganya pulang ke apartemen yang tidak jauh dari rumah sakit tentunya sementara itu Nay bersama Kallandra menjaga Kentara.
"Ken, kamu cepetan bangun dong. Anak-anak lagi demam, mereka maunya apa-apa sama kamu, padahal biasanya gak begitu." Nay menggenggam tangan pria bermata amber itu.
"Nay, kamu istirahat dulu. Biar aku yang jaga Ken." Kallandra tersenyum.
"Gak! Aku masih ngomong sama Ken." Nay menggeleng.
"Ayolah, demi kesehatan kamu. Demi anak-anak. Kalau kamu sakit juga siapa yang ngurus anak-anak?" Kallandra menatap Nay.
Nay mengangguk pasrah. "Okay," beranjak dari duduknya menuju sofa.
Kallandra memberikan selimut untuk gadis itu."mimpi indah,"
"Aku tidur untuk memimpikan hal indah bersama Ken dan saat aku bangun nanti, aku akan mewujudkan hal indah itu," Nay tersenyum dan kemudian berbaring.
Kallandra tersenyum."who knows?"
Nay memejamkan matanya.
"Gue tahu Lo denger semuanya. Tapi, saat Lo sadar nanti gue harap Lo gak akan ingat sama Nay, Kentara dan Nay hanya masa lalu dan dongeng," bisik Kallandra pelan.
"Nay," panggil Kentara gemetar membuat Kallandra kaget bukan main.
🖤
Guangzhou pukul 06:30
Pagi-pagi sekali Kezia, Kenzi dan Babby Ken sudah datang menjenguk sang Papa walaupun keadaan ketiganya masih demam tinggi membuat Nay berusaha ekstra membujuk ketiganya agar segera meminum obatnya.
"Kalian minum obat dulu," bujuk Nay.
"Gak! Mau minum obat sama Papa," tolak Kezia dan Kenzi.
"Ken juga gak mau minum obat?" Tanya Nay pasrah.
Babby Ken menggeleng."au cama Papa,"
"Ken, bangun dong. Liat tuh anak kamu semuanya mau sama kamu," adu Nay cemberut.
"Papa kenapa bobo terus sih, Ma?" Tanya Kezia.
"Pa, ditanyain tuh sama anaknya kenapa bobo terus?" Nay kembali mengadu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince & Fire Heart
RomanceSeri ketiga dari My Ice Dosen -Jika kebohongan bagaikan kebenaran lalu apa yang harus aku percaya?- Started 25 January 2020 Finished 31 Jully 2021