Setelah satu tahun lamanya meninggalkan Allaina coorps, gadis berambut cokelat kemerahan itu sudah merasa siap untuk kembali setelah masa vakumnya. Mundurnya Kentara setahun lalu dari jabatannya sebagai direktur utama segera menunjuk Kallandra sahabatnya untuk menggantikan posisinya sementara posisi CEO yang sebelumnya di duduki oleh Kenzo, kembarannya yang meninggal akibat penembakan itu kini di duduki oleh Arthur, sahabatnya.
Jabatan Nay sebagai pimpinan direksi kembali dihandle oleh Iqbal sang Papa yang merasa anak sulungnya waktu itu harus rehat sejenak dari tanggung jawabnya yang mempunyai peranan penting di perusahaan properti mereka.
"Kamu siap?" Tanya Kallandra sebelum turun dari mobil.
Nay mengangguk."aku siap!" Kemudian turun dari mobil membuat puluhan pasang mata tertuju pada gadis itu.
"Apa itu Ms. Iqbal? Dia sudah kembali dari Indonesia,"
"Aku juga berharap Mr. Callins kembali, kemana dia sekarang?"
"Apa Ms. Iqbal dan Mr. Callins satu beneran putus? Sayang sekali, padahal mereka cocok,"
Begitulah bisik-bisik karyawati disana melihat kedatangan pimpinan mereka kembali sekaligus pemilik saham 50% perusahaan Allaina berkat kerjasama Iqbal, orang tua Nay dan Andra, orang tua Kentara yang memberikan saham itu pada anak-anak mereka untuk dikelola dengan baik.
Kallandra mengetuk ruang pimpinan direksi dan langsung dipersilahkan masuk oleh pria yang baru saja berusia lima puluh tahun itu yang sedang memegang sebuah map berwarna hitam.
"Saya membawa putri anda!" Tegas Kallandra.
"Nay, ternyata kamu juga di Macau?" Tanya Iqbal tidak percaya melihat putri sulungnya pasalnya Nay hanya mengatakan pergi ke suatu tempat untuk beberapa waktu.
Nay mengangguk melihat sekeliling ruangan." Nay siap memegang tanggung jawab itu lagi, Pa! Allaina membutuhkan Nay dan sudah saatnya Nay kembali.
"Papa khawatir kamu akan semakin terluka disini!" Tegas Iqbal.
Nay menggeleng."aku merasa cukup kuat sekarang dan aku butuh surat kerja dari Papa untuk mengemban tanggung jawab itu mulai saat ini!"
"Baiklah, ini menjadi ruangan kamu. Kalau ada masalah perusahaan diskusikan pada Papa, tugas Papa lebih ringan sekarang hanya memantau jalannya perusahaan," Iqbal tersenyum pada putrinya.
Nay memeluk sang Papa."Makasih, Pa. Tapi, Nay lebih suka di ruangan yang dulu sebagai wakil direksi,"
"Lakukan apapun yang kamu mau kalau itu memang baik untuk kamu," Iqbal tersenyum.
"Papa emang the best!" Puji Nay bangga.
"Kallandra, tolong awasi putri saya, jangan sungkan untuk menegurnya jika keputusannya memang keliru karena masih harus belajar mengelola perusahaan ini dengan baik," pesan Iqbal.
"Saya akan melakukan sebisa saya, Pak dan terima kasih atas kepercayaannya," Kallandra tersenyum.
"Papa masih ada urusan yang harus diselesaikan, tanyakan apapun pada Kallandra hal yang belum kamu ketahui di perusahaan ini," pamit Iqbal.
Nay mengangguk paham."welcome Allaina, i'm back," bisiknya dalam hati.
🖤
Sebelum menuju ke ruangannya gadis berambut cokelat kemerahan itu menyempatkan diri melihat ruangan direktur utama tempat Kentara pernah bertahta disana bahkan aroma parfum pria itu masih melekat disana karena Kallandra tidak pernah menggunakan ruangan itu dan dibiarkan kosong begitu saja, begitupula dengan ruangan CEO tempat Kenzo pernah bertahta disana masih sama seperti dulu, bahkan di meja kerja masih terpajang pigura kebersamaan mereka yang bahagia, sejenak gadis itu bernostalgia di ruang CEO tempat sahabat semasa kecilnya sekaligus kembaran itu pernah mengusili dirinya dan Kentara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince & Fire Heart
RomanceSeri ketiga dari My Ice Dosen -Jika kebohongan bagaikan kebenaran lalu apa yang harus aku percaya?- Started 25 January 2020 Finished 31 Jully 2021