58 - Terpaksa Menjalani

134 22 6
                                    

Sesuai dengan permintaan Kentara bahwa Nay harus berbahagia dengan pria lain, maka dengan terpaksa Nay mengikuti permintaan gila pria berambut pirang keemasan itu.

"INGET, cuma di depan Ken," peringat Nay tajam pada Arthur.

Arthur berdecak malas."iya, iya." Memutar bola matanya kesal."lihat aja, kamu akan jatuh cinta sama aku, sayang." Tersenyum dalam hatinya.

🖤

Nay sudah mengikuti permintaan Kentara dan giliran Kentara mengikuti permintaan Nay, ya, Kentara akan dirawat di apartemen seperti dulu.

"Seharusnya kamu biarin aku dirawat di rumah sakit," keluh Kentara.

Nay menoleh."aku gak bisa merawat kamu kalau kamu di rumah sakit, Ken. Pekerjaan sudah menyita banyak waktu,"

"Justru itu yang aku mau!" Tegas Kentara.

Nay mendengus kesal."aku gak mau!"

Arthur menghampiri Nay."hai Babby,"

Nay tersenyum singkat."kau mengejutkanku, Ar,"

Arthur tersenyum."sudah siap?

Nay mengangguk."sebentar lagi, aku hanya harus memastikan Ken meminum obatnya."

Kentara mengepalkan erat tangannya."aku sudah meminumnya, pergilah!"

Arthur tersenyum."jaga dirimu, kawan." Menepuk-nepuk pundak Kentara kemudian menggandeng tangan Nay. "Ayo Babby,"

Nay tersenyum."aku pergi dulu, Ken. Sebentar lagi ada perawat yang datang, see you." Kemudian menutup pintu.

Kentara dengan tangan gemetar melempar cangkir yang di pegangnya kearah dinding."argh!!!"

Ia begitu sakit melihat Nay tersenyum seperti itu saat bersama pria lain.

"Kau benar-benar berhasil, Ken!" Kentara tertawa hambar.

🖤

Di satu sisi di jam istirahat Nay tengah melamun di ruangannya membuat Arthur tersenyum dan memasuki ruangan gadis itu.

"Apa ada yang mengganggu pikiran mu, heum?" Arthur duduk di meja kerja gadis itu kemudian menyodorkan satu cup red Velvet latte kesukaan gadis itu.

Nay menerima nya."thank you,"

"Beri aku satu alasan kenapa sampai saat ini kau masih mencintainya?" Tanya Arthur.

Nay terdiam. Ia tidak punya alasan khusus mencintai seorang Kentara. Baginya Kentara adalah hidupnya. "Entahlah,"

Arthur menggenggam tangan Nay."aku tak masalah kalau hanya menjadi pelampiasan, yang penting aku bisa bersamamu."

Nay tertawa hambar."aku benar-benar jahat ya?"

🖤

Kezia benar-benar menjadi sangat rewel, gadis kecil itu ingin bermain keluar bersama sang Papa.

"Zia pokoknya mau sama Papa!" Teriak Kezia.

Nay memutar bola matanya malas. Ia sudah lelah pada pekerjaan seharian ini dan sekarang gadis kecil ini malah menambah pusing nya."Zia, kamu lihat gak kalau Papa lagi sakit?"

Kezia melihat kearah kamar Kentara."Zia mau sebentar aja Ma," merengek.

"Zia, kamu lihat adik kamu aja ngerti kalau Papa lagi sakit!" Tegas Nay.

"Mama jahat!" Kezia berlari masuk ke kamar Kentara. "Papa," memeluk Kentara.

Kentara terbangun. "Zia kenapa?"

"Mama bilang Papa lagi sakit, Zia gak boleh main sama Papa." Adu Kezia menangis.

Kentara memandang Nay yang memperhatikannya."iya, Mama benar. Untuk sementara Zia mainnya sama uncle dan Mama ya,"

"Kenapa Pa?" Tanya Kezia berkaca-kaca.

"Ini," Kentara menunjukkan infus di tangannya.

"Tapi, Papa bisa sembuh kan?" Tanya Kezia.

Nay menghapus kasar air matanya dan berbalik ternyata Arthur sudah memeluk Nay.

Kentara mengepalkan tangannya. Hatinya teramat sakit menyaksikan gadis yang dicintainya dipelukan pria lain.

"Zia berdoa ya, doanya anak shaleh itu dikabulkan Allah," Kentara tersenyum membelai rambut Kezia.

Kezia mengangguk."Zia mau sholat dulu ya, Pa. Zia doain Papa biar cepat sembuh,"

Kentara mengangguk."ajak Adek sholat juga ya,"

"Iya Pa," Kezia berlari keluar kamar."Enzi, Adek Ken, sholat." Teriak Kezia.

Nay gemetar menggenggam erat kemeja Arthur."Sakit, Ar."

"Ssstttss," Arthur menenangkan Nay sambil memandang Kentara.

🖤

Nay menyuapi Kentara dengan telaten membuat pria itu tidak kuasa untuk menolak.

"Ken, kamu harus sembuh." Nay tersenyum.

"Apa aku harus bersumpah lagi dan kembali melanggarnya?" Sinis Kentara.

Nay menggeleng."kali ini kamu harus bersumpah dan gak boleh melanggar lagi,"

"Bersumpah apa?" Tanya Kentara tersenyum.

Nay tersenyum meletakkan tangan kanan di dada kirinya."bersumpah lah kalau kamu sembuh, kamu akan nikahin aku."

Kentara menggeleng."menikahlah dengan pria yang bisa membuat kamu bahagia,"

Nay meletakkan piring diatas nakas dan kemudian memeluk Kentara."pria itu kamu,"

Kentara mencium kepala Nay."tidurlah,"

Nay tersenyum."kali ini aku mau lihat kamu yang tidur," menoel hidung Kentara.

Kentara tersenyum sambil menyelimuti dirinya dan Nay."jangan nakal," kemudian berbaring.

Arthur yang mengintip mengepalkan tangannya, ia cemburu pada Kentara yang bisa membuat Nay tersenyum semanis itu.

Nay tersenyum memperhatikan Kentara yang tidur."aku berharap ini hanya mimpi buruk, Ken. Dan saat kita bangun nanti semuanya kembali normal." Kemudian memejamkan matanya.

🖤

Hay guys, Nay kembali update nih... Gimana sama chapter ini menurut kalian???

Ayoo Ramein comment yaa... Nay tunggu lho...

Comment dari kalian benar-benar berarti bagi Nay...

Thank you

Selasa, 22 June 2021

Love,
Nay 😘

My Ice Prince & Fire HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang