Arthur dan Nay tengah menikmati makan siang mereka sambil mengobrol santai dan membuat seorang wanita berambut pirang yang tak lain adalah Jennifer Crawford meradang.
Jennifer sangat tahu siapa Arthur lalu mengapa pria bermata elang itu mendekati Nay yang tak lain adalah gadis yang sangat dicintai oleh Kentara, sahabatnya.
"Menurut Lo?" Tanya Nay memandang Arthur.
"Kentara cemburu dengan kedekatan kita," Arthur tersenyum.
"Lagian dia aneh, nyuruh gue buat cari pria lain. Jelas-jelas gue cinta mati sama dia." Nay geleng-geleng kepala sambil menikmati beef steak nya.
"Gue juga cinta mati sama Lo," Arthur tersenyum menggoda.
Nay menggeleng."gila! Apa kabar tuh cewek-cewek yang Lo godain bahkan Lo juga jarang pulang ke apartemen, pulang juga udah pagi trus berangkat kerja, Lo pikir gue gak tahu?" Tersenyum sinis.
"Gue 'kan lelaki dewasa," Arthur tersenyum penuh arti.
Nay geleng-geleng kepala."Lo gak takut apa kena virus yang sama kayak Ken?"
Arthur menoel hidung Nay."gue gak ceroboh seperti Kentara,"
"Setidaknya Lo belajar dari pengalaman." Mengarahkan garpu ke arah Arthur saking geram nya pada pria itu.
"Nih ya, Nay sayang. Cewek-cewek itu sendiri yang mau gue tiduri masa gue harus nolak. Kalo ceweknya gak mau ya gue juga enggak. Namanya bercinta gak ada keterpaksaan lah. Mau sama mau, suka sama suka," Arthur semakin gemas pada Nay.
"Ngomong sama Lo mah yang ada gue gila! Udah ah, Lo bayarin tuh makanan gue!" Kesal Nay meninggalkan Arthur seorang diri.
"Astaga, Nay!" Arthur menggeram marah saat pelayan menyodorkan bill padanya, ya, gadis kecil itu memang cerdik pikirnya, beef steak yang gadis itu pesan benar-benar menu spesial restoran yang harganya lumayan merogoh kantong dan untung saja Arthur bukan pria sembarangan.
🖤
Nay tertawa puas menceritakan kejadian barusan pada Kallandra melalui telepon.
Jennifer terus mengikuti Nay yang berjalan sambil menelpon itu.
"Nay," panggil Jennifer tersenyum.
Nay menoleh."ya, Kallan aku matiin dulu telponnya nanti kita sambung lagi." Memandang heran wanita yang menghampirinya itu.
"Akhirnya kita bertemu lagi," Jeniffer tersenyum.
"Ada apa?" Tanya Nay sama sekali tidak bersahabat. Entahlah tiba-tiba moodnya hancur saat Jennifer menyapa nya tadi, mungkin karena Nay pernah melihat foto Jennifer berciuman dengan Kentara sewaktu di Paris beberapa tahun lalu.
"Bagaimana kabar Kentara?" Tanya Jennifer.
"Kenapa bertanya seperti itu? Bukankah kau punya nomor handphone nya, hubungi saja dia. Ajak dia bertemu dan kalian mengobrol sampai malam hari lalu kau menawari Ken menginap di apartemen mu," sinis Nay.
"Hei, aku tak pernah melebihi batas persahabatan, aku tidak seperti yang kau fikirkan, Nay!" Jennifer tersenyum.
Nay tertawa hambar."tak pernah melebihi batas persahabatan? Kau berciuman dengan Kentara di Paris di hari yang sama Kentara mengajak aku berbaikan dan berkencan, apa Kentara tak pernah bercerita padamu bahwa dia mendekati aku?"
"Kentara sudah menceritakan semuanya padaku. Dia mendekati mahasiswi nya yang tak lain adalah teman masa kecil Kenzo kembarannya, mungkin kau tak mengerti bahwa ciuman adalah hal yang wajar di budaya kami," sahut Jennifer tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince & Fire Heart
RomanceSeri ketiga dari My Ice Dosen -Jika kebohongan bagaikan kebenaran lalu apa yang harus aku percaya?- Started 25 January 2020 Finished 31 Jully 2021