Rasanya baru dua hari lalu Nay tinggal di Hong Kong dan Kentara merasa sedikit lebih baik walaupun menurut dokter belum ada perkembangan yang berarti. Kini, pria berambut pirang itu tidak lagi merasa kesepian seperti sebelumnya, hidupnya kembali berwarna dan dipenuhi tawa.
Sejak kemarin Kallandra, Mario dan Arthur mendadak terbang ke Indonesia yang katanya ada urusan darurat menyebabkan Nay kelimpahan tugas merawat Kentara seorang diri ditambah lagi harus mengurus Kezia dan Kenzi serta kebutuhan lainnya.
"Ma, susu Enzi dah habis," Kenzi menghampiri Nay yang tidur tertelungkup karena kelelahan.
Kentara dengan isyarat tangan menyuruh pria kecil itu agar tidak berisik."ssstttsss, jangan ganggu Mama, Mama baru aja bobo," bersuara pelan.
Kenzi mengangguk paham."tapi, Enzi mau nambah, Pa!"
"Papa buatin aja ya? Mau gak?" Tawar Kentara perlahan turun dari brangkar dan membawa tongkat infusnya.
"Emangnya gak ngelepotin Papa, Papa 'kan lagi sakit?" Tanya pria kecil itu.
"Gak, kalau bikin susu Papa masih bisa," Kentara tersenyum.
"Yeaayyy, Papa hebat!" Kenzi bertepuk tangan.
Di dapur terlihat Kezia sedang memanjat menggunakan kursi untuk mengambil Snack kesukaannya membuat Kentara segera saja menahan gadis kecil itu agar tidak terjatuh.
"Zia, mau ambil apa?" Tanya Kentara.
"Mau ambil Snack Zia, Mama taruhnya diatas lemali susah ambilnya, Pa!" Gadis kecil itu cemberut.
"Turun pelan-pelan biar Papa yang ambil Snack nya," titah Kentara mengambil beberapa kaleng kentang goreng dan diberikan pada gadis kecil itu kemudian membuat susu untuk Kenzi.
Namun, tidak semudah yang dibayangkannya karena tidak mengetahui takaran sendok untuk pria kecil itu apalagi sampai ketumpahan air panas membuat kedua bocah kecil tertawa melihat sang Papa kerepotan.
Pria kecil itu menghabiskan susu buatan Kentara membuat pria itu merasa berhasil membuat susu walaupun dengan penuh perjuangan dan kini kedua bocah itu sibuk bermain mainannya membuat Kentara kembali ke kamarnya, berbaring di brangkar menunggu gadisnya terbangun dari tidur setelah semalaman merawatnya.
Nay membuka mata karena merasa ada yang memperhatikannya dan benar saja, pria yang terbaring di brangkar itu tanpa berkedip memandanginya kemudian tersenyum.
"Syukurlah, panas kamu udah turun," memeriksa dahi pria itu dengan telapak tangannya.
Kentara tersenyum hangat."makasih udah mau merawat aku semalaman."
"Aku gak masalah dengan hal itu," beranjak dari duduknya."kalau gitu aku balik ke kamar," pamit gadis itu canggung karena terus ditatap pria berambut pirang itu.
Kentara mengangguk dan tidak lama Nay keluar dari kamarnya, handphone pria itu berbunyi dan langsung saja menerima panggilan tersebut yang membuat senyum pria itu semakin lebar bahkan matanya yang sayu kini berbinar setelah mendengar berita yang di dengarnya.
🖤
Setelah membersihkan diri dan memandikan kedua bocah kecil itu kini Nay harus membuat sarapan pagi dibantu oleh Kezia, gadis kecil yang amat mengerti dirinya sedangkan Kenzi lebih memilih bermain setelah mandi.
"Ma, Zia halus ambil apalagi?" Tanya Kezia mendongak menatap Nay.
"Tolong ambilin sayuran kaleng di kulkas, sayang?" Pinta Nay.
"Ok, Ma!" Membuka pintu kulkas sekuat tenaganya mengambil sayuran kaleng."ini Ma, benal 'kan Ma?" Memberikan sayuran itu pada Nay.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince & Fire Heart
RomanceSeri ketiga dari My Ice Dosen -Jika kebohongan bagaikan kebenaran lalu apa yang harus aku percaya?- Started 25 January 2020 Finished 31 Jully 2021