"Leon.." Lirih Cain.
"Kemana saja kau?"
"Leon, maafkan aku. Aku benar-benar tidak becus. Kamu bisa menghukumku."
"Kau tahu kesalahanmu?" Ujarnya menatap tajam Cain.
"Ya. Aku tidak bisa menjaga ratu."
Leon menggertakan gigi, "Cari tahu di mana Eliza berada segera."
"... Jika terjadi hal buruk, nyawamu tak cukup untuk membayarnya."
"Baik."
"Yang mulia, kuda anda sudah siap." Ujar seorang pengawal.
Leon meleos tanpa sepatah kata pun meninggalkan Cain. Cain merasa lemas mengingat bahwa ratu benar-benar tidak ada di istana. Cain pun sudah meminta seseorang untuk menyiapkan kudanya dan akan pergi mencari di luar istana.
Saat berjalan di lorong. Ia melihat beberapa pelayan sedang berbincang, "Ada apa kalian berkumpul di sini."
"Kapten Bastilion. Ka-kami sedang membicarakan tentang pakaian kerja rekan kami yang menghilang." Jawab salah satu dari mereka.
Cain menaikkan alis kanannya, "Hilang? Ada juga seseorang yang mencuri pakaian di istana?"
"I-itu. Ini juga pertama kalinya ada kasus kehilangan pakaian kerja. Dan juga, rekan kami hanya kehilangan baju kerjanya tidak dengan yang lain." Jelas pelayan kedua.
"Kapan rekan kalian kehilangan bajunya?" Tanya Cain.
"Sepertinya saat sore hari, karena saat ia akan mengangkat jemurannya menjelang malam, pakaiannya sudah menghilang."
"Sore?" Cain menyilangkan lengannya, "Jangan-jangan.."
"... Rekan kalian yang kehilangan bajunya perempuan atau laki-laki?"
"Perempuan."
"Jangan bilang Yang mulia ratu menyamar menjadi pelayan agar bisa keluar?!"
"Baiklah. Terima kasih." Cain segera berlari, sepertinya ia menemukan sedikit petunjuk. Ia harusnya sadar sedari awal ratu memang ingin pergi berjalan-jalan bukan hanya diam di dalam istana.
"Berikan pesan ini kepada raja." Perintah Cain kepada bawahannya.
"Yang mulia ratu, ku harap anda baik-baik saja."
Cain menarik tali kekang kudanya, "Aku pergi." Ia segera memacu kudanya dengan cepat.
Di lain tempat, Leon dan beberapa pengawalnya sudah sampai di acara festival. Para pengawalnya menghentikan semua aktivitas yang sedang berlangsung.
"Yang mulia, Kapten Bastilion menitipkan anda sebuah pesan."
Leon membuka selembar kertas yang dibawa oleh salah seorang pasukan Cain, "Baju pelayan?"
"... Kamu memang di luar batas. Hukuman apa yang pantas untukmu?"
"Cari di berbagai tempat seseorang dengan rambut blonde bermata biru yang menggunakan baju pelayan." Perintah Leon.
"Bukankah itu Yang mulia raja? Ada apa beliau datang kemari?" Bisik para warga.
Para pasukan mulai melakukan inspeksi.
Di lain waktu dan tempat. Aaron akhirnya menyetujui ajakan mereka untuk menginap. Aaron pun diberikan pakaian ganti agar ia merasa lebih nyaman untuk beristirahat. Namun, hatinya begitu gelisah. Ia merasa bahwa ia akan mendapat malapetaka. Apalagi ia pergi tanpa mengatakan kepada siapapun, bahkan ia hanya berniat berjalan-jalan sebentar.
"Liza, kamu melamun lagi. Apa kamu masih mengkhawatirkan tentang kepala pelayan yang akan mencarimu?" Tanya Chrysan.
"Ya, aku sedikit mengkhawatirkannya. A-aku takut mendapatkan hukuman." Jawab Aaron.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do I Become A Queen?
RomanceSemua ilustrasi dari pinterest Kesamaan alur, cerita, tokoh, dan tempat, murni ketidaksengajaan Ketika seorang pemuda tak berkekurangan bereinkarnasi menjadi seorang ratu sebuah kerajaan besar dan bersanding bersama seorang raja tiran yang ditakuti...