Attack

1.1K 133 1
                                    

Pagi ini, aku mendapati surat dari merpati putih. Kau tahu? Merpati putih dapat dijinakkan dan menjadi pengantar surat kecil untuk seseorang. Saat ini, merpati putih yang datang adalah milik Vein. Setelah aku membantunya untuk menggulingkan ayahnya yang korup. Dengan rencana yang telah kita buat, keluarga Horwatz sudah dalam genggaman pemuda itu.
Tuan Horwatz dinyatakan bersalah dan seluruh kekayaan disita kerajaan.

Vein tersenyum lebar ketika melihat keluarganya yang terlibat di eksekusi. Kebijakan raja bagi siapa saja yang melakukan penyelewengan sumber daya dan korupsi dihukum dengan hukuman gantung dan seluruh hartanya dirampas. Sebenarnya, aku merasa tidak bersalah. Toh, aku membantu Vein untuk mengungkapkan kejahatan keluarganya sendiri atas kemauannya. Dan sekarang, Vein sebagai anak kandung Count tersebut yang dinyatakan layak untuk meneruskan sebagai kepala keluarga Horwatz. Tentu saja, aku sedikit menggunakan kekuasaanku untuk tidaa mencabut gelar count bagi keluarga Horwatz karena aku sudah berjanji akan membantunya.

Untuk membalas jasaku. Vein benar-benar menjadi kaki tanganku yang setia. Setelah beberapa waktu berlalu sejak aku dilarang keluar oleh Leon. Aku hanya menuruti ucapannya. Tetapi, sudah satu bulan berlalu. Aku tidak diizinkan untuk meninggalkan wilayah istana. Padahal tidak ada berita apapun selama sebulan itu. Ku pikir ada sesuatu yang akan terjadi. Ternyata tidak.

Tetapi, pada hari ini Vein mengirimiku sebuah gulungan kecil melalui merpati. Dia memberikanku informasi bahwa akan ada penyerangan di sisi ibu kota. Ku lihat kapan kemungkinan itu terjadi. Seperti yang pesan itu tulis, bahwa di hari ketujuh bulan ini di jam malam.

Aku menanyakan pada Metty, apakah di hari itu ada sesuatu di sana. Metty menjawab bahwa sejak pagi ini ada acara amal dan pengobatan gratis bagi penduduk kerajaan yang diadakan oleh Panther.

"Seberapa besar acaranya?" Tanyaku pada Metty.

"Lingkupnya cukup luas karena diadakan selama tiga hari dua malam." Terangnya.

"Lalu, mengapa pada hari ketujuh di waktu malam. Bukankah acara tersebut sudah bubar?" Gumamku bingung.

Aku teringat sesuatu dan ku tanyakan pada Metty, "Metty, apakah Panther turut turun ke lapangan untuk memberikan pengobatan gratis?"

"Benar, Yang Mulia. Salah satunya, Tuan Duke." Ujarnya.

"Aku mengerti."

Mereka pasti menargetkan Panther karena dia adalah bagian dari keluarga kerajaan. Penyerangan ini kemungkinan bermotif untuk pemberontakan.

'Lalu mengapa Vein bisa mengetahui hingga detail seperti ini?' Pikirku.

Ya sudah, ini informasi bagus. Aku akan menghubungkan apakah ada kaitannya dengan Sophia yang bertemu orang dari orang selatan atau tidak.

'Dasar rubah sialan. Awas saja jika semua terbukti bahwa kau pengkhianat. Akan ku potong lehermu dengan tanganku sendiri jika mengkhianati kerajaanku.'

"Metty, kirimkan ini kembali pada Vein."

Aku memberikan gulungan kertas untuk dikirim kembali pada Vein.

"Baik, Yang Mulia."

'Di malam itu, aku akan melihat langsung siapa mereka.' Batinku.

--

9.34 pm

"Eliza, kamu akan pergi kemana?"  Tanya Kim padaku yang sedang memangku Lucas di tangannya.

Saat ini, hanya ada aku, Metty, Kim, dan Lucas yang sedang berada di ruanganku. Aku tak perlu khawatir jika Kim tahu. Lagipula, dia pasti tidak akan membocorkan rahasiaku jika aku mengatakan padanya.

"Aku akan pergi keluar." Jawabku sembari menggunakan baju dan celana yang terlihat agak kusam dan sedikit ada robekan di celanaku.

"Dengan pakaianmu seperti gembel?" Dia memandangku heran.

Do I Become A Queen?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang