AARON/ELIZABETH POV
Aku masih tinggal di ruang kerja Leon sembari berdiskusi dengan kepala divisi pertanian yang datang atas panggilan Rosandro. Kami membahas berbagai rencana untuk mencegah terjadinya kekeringan.
"Yang mulia ratu, jadi untuk membuat embung, berapa lama waktu yang dibutuhkan?"Tanya Marquess Luximburg sebagai kepala divisi pertanian.
"Aku tidak tahu secara pasti, apakah akan terwujud dalam waktu singkat."Jawabku.
"Tenang saja, Yang mulia ratu. Para pekerja di sini sangat kuat dan cekatan, saya pikir ide-ide mulia akan cepat dilakukan."Ujar Rosandro.
"Ku harap seperti itu. Kita harus menampungnya untuk mencukupi perairan untuk pertanian dan peternakan. Jika tidak, akan menjadi kelangkaan makanan pokok bagi rakyat di sana. Dan jika lanhka akan terjadinya peningkatan drastis harga makanan pokok juga berakhir dengan banyak rakyat yang kelaparan."Tukasku.
"Ya, ini harus dipecahkan. Selama kerajaan berdiri, tidak pernah mengalami kekeringan. Sehingga ekspansi wilayah tidak menuntup kemungkinan akan mengalami masalah ini."Tutur Luximburg.
"Semakin luas wilayah, semakin banyak permasalahan. Karena itu, aku harap kerajaan ini tetap makmur."Balasku.
Jika kalian bertanya kemana Leon. Leon, ku minta agar dia tetap istirahat. Ya, dia tadi menggendong Lucas sampai akhirnya dia mengembalikannya kepadaku karena tiba-tiba Lucas tertidur dalam dekapannya. Aku meminta izin untuk menidurkan Lucas di ranjang miliknya di ruang kerja dan juga memintanya tidur juga di ranjang sekaligus menemani Lucas, dan hal yang paling tidak ku sangka, dia mengiyakan.
"Yang mulia, mengenai kincir angin. Apakah Sir Ian memang sudah membuatnya?"Tanya Luximburg.
"Dia mengatakan bahwa dia sudah membuat prototypenya dan sudah mengujinya. Aku harap benar-benar dapat digunakan untuk membantu memompa air dan mengairi pertanian dan peternakan."Jawabku.
Aku meminta berbagai buku sejauh mana perkembangan teknologi dan pengetahuan mereka.
"Di dunia ini ternyata bercampur-campur."Batinku.
Perkembangan di dunia ini berbeda alurnya dengan di duniaku. Di duniaku semakin lama semakin berkembang namun di sini, semua tercampur menjadi satu. Ada yang harus berkembang di masa depan namun ada pada masa ini dan ada juga yang harusnya sudah berkembang di masa ini namun kebalikannya. "Aku tidak boleh menyamakannya. Bagaimana pun novel kakak keenam itu menggunakan fantasinya."Batinku.
"Kalian membahas apa?"Terdengar suara parau nan berat dari arah belakangku, "Leon? Ah Yang mulia raja anda sudah bangun? Apakah anda sudah merasa lebih baik?"Ucapku.
"Ya. Aku sudah merasa lebih baik. Kamu masih di sini?"Jawabnya.
"Iya, Yang mulia, kami masih membahas mengenai perencanaan untuk pencegahan kekeringan."Ucapku.
"Jelaskan kepadaku."
Aku menjelaskannya pada Leon dan dia hanya diam mendengarkan paparan yang ku sampaikan kepadanya. Aku merasa gusar melihat dia hanya diam, "Apa pemikiranku tidak memuaskannya?"
"Lakukan apa yang kamu katakan. Kerjakan dalam seminggu."Tegasnya.
"HAH?! SEMINGGU?! APA DIA GILA?!"Seru batinku.
"Y-yang mulia, bukankah itu terlalu singkat--"
"Seminggu, waktunya."Ucapnya memotong. Rosandro hanya menghela nafas, "Sesuai perintah anda, Yang mulia."
"Rosandro, apa itu memungkinkan?"Tanyaku ragu.
Rosandro tersenyum, "Yang mulia, saya sudah mengatakan bahwa pekerja di sini sangat kuat dan cekatan. Mereka pasti bisa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Do I Become A Queen?
RomanceSemua ilustrasi dari pinterest Kesamaan alur, cerita, tokoh, dan tempat, murni ketidaksengajaan Ketika seorang pemuda tak berkekurangan bereinkarnasi menjadi seorang ratu sebuah kerajaan besar dan bersanding bersama seorang raja tiran yang ditakuti...