AARON/ELIZABETH POV
Hari berganti hari hingga tak terasa kunjungan dari kerajaan Houossenburrg akan segera berakhir. Ya, malam ini adalah malam terakhir yang dimeriahkan dengan pesta dansa. Setelah ku pelajari selama aku hidup sebagai Elizabeth yang notabenenya adalah perempuan, seorang ibu, dan seorang ratu dari kerajaan Moonariggh bahwa di kerajaan ini pesta dansa seperti jantung para bangsawan. Itu yang ku simpulkan setelah berkepo ria dengan Cain. Jangan salah paham, aku selalu dengan Cain karena dia adalah pengawal pribadiku yang mengikutiku kemana pun aku pergi kecuali saat aku di dalam kamar, dia pastinya menungguku di luar. Namun, ada hal aneh yang sedari awal kunjungan diadakan. Kamu tentu tahu bukan? Lelaki bersurai merah nyentrik, tinggi, dan badannya langsing tapi tetap terlihat memiliki otot-otot yang bagus meski tidak setinggi dan sebesar Leonardo. Siapalagi jika bukan Ivan, putra mahkota Houossenburgg yang selama kunjungan adalah menemuiku di pagi sampai sore hari. Aku berpikir, bukankah seharusnya dia mendiskusikan masalah kerja sama politik dengan kerajaan Moonariggh? Tapi kenapa dia selalu mengikutiku layaknya induk ayam diikuti anaknya. Dia mengikutiku berlatih bersama kapten Louiton juga melihatku mengurus Lucas saat istirahat karena Lucas sudah beberapa minggu ini selalu rewel saat dia terbangun.
Ada hal aneh dari Ivan, dia selalu memandangku datar ketika aku mengasuh Lucas, seperti ada sesuatu yang ia pendam dalam dirinya, namun aku tidak bisa menebak apa itu. Namun saat ini, aku cukup lega ketika tahu kunjungan dari kerajaan Houossenburrg akan segera berakhir dan Ivan tidak akan menguntitku lagi kan? Jujur saja aku merasa sedikit tidak nyaman saat berlatih jika dia ada, rasanya aku tidak bebas mengekspresikan kesungguhanku berlatih berpedang, berkuda, dan berpanah. Diperhatikan Cain saja sudah membuatku dag dig dug, apalagi oleh Ivan yang notabenenya calon penerus kerajaan Houossenburrg. Ah, bukan itu saja yang membuatku sedikit tidak nyaman. Ivan selalu mengecup punggung tanganku sembari mengatakan "Ratuku.. Elizaku.."Intinya di belakang panggilannya menggunakan imbuhan "ku". Cain pun selalu memerhatikan itu, masalahnya aku takut jika Cain mengira aku ada hubungan khusus dengan putra mahkota kerajaan Houossenburgg, apalagi putra mahkota adalah temannya Leonardo. Aku tidak mau dicap buruk oleh Leon dan orang-orang, apalagi dari awal pun hubungan aku dan Leon seperti orang asing.
Selama menjalankan hidupku sebagai ratu, aku menunggu kedatangan pemeran utama wanita, namun kenapa tak kunjung datang? Kapan sebenarnya mereka berperang sehingga membawa tawanan dan salah satunya putri kerajaan yang telak ditaklukkan yang tak lain pemeran utama wanita.
Di hari terakhir kunjungan, yaitu hari ketujuh, aku berlibur berlatih. Alasannya? Alasannya adalah malam nanti aku harus ikut pesta dan diadakannya dansa. Saat pesta perayaan lahirnya Lucas, aku tidak ikut serta berdansa dengan alasan Lucas tidak bisa dipindahtangankan karena aku dari awal tidak meminta pengasuh untuk ikut ke perayaan itu agar aku bisa beralasan untuk tidak mengikuti dansanya. Namun saat ini, tidak ada alasan lain untuk menghindar. Bagaimana pun aku harus mengikuti dansa dan menjadi pasangan dansa Leon, apalagi aku mendapatkan surat dari Leon seperti perintah untuk aku sebagai pasangan dansanya. Menyebalkan. Masalahnya, aku tidak tahu apakah aku bisa melakukannya atau tidak. Karena itu, di pagi ini aku latihan ekspres berdansa. Kamu tidak akan menyangka, siapa yang akan menjadi guru latihanku. Ya, ini dipilihkan oleh Cain dan Cain meminta Rosandro untuk mengajariku. Bayangkan, seorang menteri internal kerajaan mengajariku berdansa. Apa dia memang punya waktu seluang itu hingga bisa memiliki waktu untuk mengajariku? Gila bukan? Cain sangat optimis bahwa aku dalam waktu sekejap dapat menguasainya. Bodoh. Aku saja tidak pernah berdansa.
"Yang mulia ratu.. pada malam hari nanti, pengiring musik akan membawakan dari Dmitri Shostakovich berjudul Waltz No. 2. Jadi, kita akan berlatih dansa untuk menyesuaikan ritme."Ucap Rosandro.
Tentu aku tahu, mengapa di dunia ini bisa tahu Dmitri Shostakovich, komposer dari rusia di abad 20. Karena kakak keenam pernah menuliskannya di salah satu chapter novelnya mengenai pesta dansa dengan instrumen dari Dmitri Shostakovich. Ya, penulis bisa sesenang hatinya memasuki apapun ke dalam cerita. Aku pun sudah tahu tahu Waltz No. 2 karena aku suka orkestra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do I Become A Queen?
RomanceSemua ilustrasi dari pinterest Kesamaan alur, cerita, tokoh, dan tempat, murni ketidaksengajaan Ketika seorang pemuda tak berkekurangan bereinkarnasi menjadi seorang ratu sebuah kerajaan besar dan bersanding bersama seorang raja tiran yang ditakuti...