Kembali

1.1K 119 2
                                    

"Yang Mulia Ratu!"

Barisan ksatria dengan cepat menghampiri Eliza. Setelah dua bulan lamanya akhirnya mendapatkan titik terang atas pencarian ratu. Mereka sudah berpikir bahwa leher mereka akan putus jika laporan berikutnya mereka tidak mendapati berita.

"Yang Mulia apakah Anda baik-baik saja? Kami mencari Anda hampir di seluruh hutan." Ucap salah satu ksatria.

"Kau... Benevitte bukan? Aku baik-baik saja." Ujar Eliza tanpa sadar dia tidak tahu bahwa saat ini Kim sedang ditahan oleh ksatria.

"Syukurlah, Yang Mulia. Yang Mulia Raja mengkhawatirkan Anda."

"Benarkah?" Eliza berbasa-basi lalu bangkit dari tempatnya.

"Yang Mulia! Tolong aku!"

Seruan Kim terdengar oleh Eliza. Dirinya lupa bahwa dia bersama Kim saat ini. Ia mendapati Kim sedang terduduk dan kedua tangan dan kakinya terikat.

"Lepaskan dia. Dia orangku yang telah bersamaku di hutan." Perintah Eliza.

"Baik, Yang Mulia."

Ksatria yang menahan Kim melepaskan ikatannya dan Kim menghampiri Eliza.

"Maafkan kami, Yang Mulia. Tempat ini tidak dapat dilewati kereta kuda sehingga kami hanya dapat menyiapkan tandu untuk--"

"Tidak. Siapkan kuda untukku." Ucap Eliza memotong kemudian ia melirik ke arah Kim.

"Kau, bisakah berkuda?" Tanyanya.

Kim menunjuk dirinya, "Aku?"

Eliza mengangguk.

"Y-ya sedikit." Kim menjawab sedikit ragu.

"Aku tidak memercayai ucapanmu. Naiklah bersamaku."

"Y-yang Mulia! Biarkan orang ini bersama kami." Benevitte membantah. Mana mungkin seorang ratu berbagi kuda dengan rakyat biasa pikirnya.

"Benevitte, aku tidak menerima ocehanmu. Dia orang asing di negeri ini dan dia sudah sangat berjasa selama aku hilang di hutan." Ucapan Eliza membuat para ksatria terdiam. Tak ada yang berani melawan wanita nomor satu di kerajaan.

Eliza dan para ksatria kembali ke istana. Setelah melewati hutan yang sangat jauh dari jalanan, akhirnya dia dan Kim berada dalam kereta kuda. Cukup memakan beberapa hari perjalanan untuk mencapai ibukota.  Eliza hanya duduk santai sembari menikmati beberapa makanan ringan yang disajikan. Dia merindukan makanan yang layak seperti ini. Beberapa lama di hutan dia hanya makan apa saja yang dia temukan atau mereka tangkap lalu memanggangnya.

"Eliza, aku kamu tahu? Aku tidak mengenal para ksatria saat ini. Sepertinya, para ksatria yang dulu melayaniku sudah tidak bertugas." Ucap Kim sambil melihat beberapa ksatria yang berkuda di sampingnya.

"Hm? Para ksatria yang berusia Ayah Mertua mungkin sudah mendapat promosi. Mereka para ksatria baru. Wilayah kerajaan sudah semakin meluas tentu lebih banyak ksatria yang direkrut untuk menjaga wilayah kerajaan." Ujar Eliza menanggapi.

"Ya, kamu benar. Tempat ini pun masih asing bagiku. Saat aku bersama Zu wilayah kerajaan tidak sebesar sekarang." Ucap Kim.

Eliza bertanya, "Apakah Zu itu panggilanmu untuk Ayah Mertua?"

Kim mengangguk, "Entah apa yang harus ku lakukan saat bertemu kembali dengannya di tubuh asliku." Jelasnya.

"Apa Ayah Mertua tidak mengetahui bahwa kamu seorang laki-laki dari dunia lain?" Tanya Eliza.

Kim mengambil sepotong kue kering lalu mencelupkannya ke dalam gelas berisi air putih dan memakannya.

"Dia tahu, namun dia tidak peduli." Jawab Kim.

Do I Become A Queen?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang