Cain

2.9K 358 2
                                    

Di sisi lain setelah kunjungan ratu ke markas pasukan grey. Berita itu dilaporkan oleh kapten pasukan grey kepada sang raja. Awalnya, sang kapten sungkan untuk memberitahukannya, namun ia berpikir sepertinya raja perlu mengetahui tentang kunjungan itu. Setelah pelaporannya, Leonardo yang tengah bersama ketiga sahabatnya, Robert menteri eskternal kerajaan, Rosandro menteri internal kerajaan, dan Cain kapten pasukan black dan pengawal pribadi raja. Dalam pelaporan kapten pasukan grey, mereka semua mendengarkan tanpa berkomentar, hingga sang kapten pasukan grey pergi, ketiga sahabatnya mulai membuka suara.

"Apa benar yang dikatakan, kapten Frederik?"Robert terlihat bingung dan ragu.

"Emmm.. kapten Frederik bukan orang yang tidak dapat dipercaya."sahut Cain.

"Lalu menurut kalian, perubahan ratu dan masalah lupa ingatan itu juga benar?"Rosandro mulai ikut nimbrung.

Robert tampak berpikir sembari memegang dagu dengan telunjuknya, "Saat bertemu Yang mulia ratu saat pesta, beliau benar-benar berbeda. Jauh sangat berbeda. Auranya, sikapnya, senyumannya, aku belum pernah melihat ratu seperti itu."

"Menurutmu bagaimana, Leon?"tanya Rosandro.

"Apa peduliku?"Jawab Leon dengan dingin.

Rosandro hanya menghela nafas, "Sikapmu tetap seperti itu huh? Itu ratumu."

"Yang memilihnya itu kalian."Leon dengan suara parau nan beratnya kembali memfokuskan diri membaca lembaran laporan pekerjaan.

"Huhh.. padahal kami sudah menyeleksi dengan ketat, yang terbaik dari yang terbaik."Robert berdecak kesal.

"Kalian hanya membawa putri patrician itu sembarangan."Ujar Leon.

"Putri duke Fletzlingen itu cantik, anggun, pandai menyulam, dan berpuisi. Ya meski karakternya angkuh dan dingin sepertimu."Robert duduk di sofa sembari menyeruput kopi yang sudah hampir dingin.

"Tapi, bukankah bagus jika ratu lebih baik? Aku dengar, rumor ratu turut memasak dan membiarkan para pelayan untuk mencicipnya. Dan beliau juga sampai meminta maaf kepada mereka atas sikapnya di masa lalu."Sambung Rosandro.

"Apa tidak ada niat di balik itu semua?"Cain mulai menyinggung diskusi mereka, "Tidak mungkin orang menaruh umpan tanpa ingin memangsa."

"Maksudmu, ada niat tersembunyi dari ratu?"Robert mengernyitkan alis.

"Sepertinya, kalian tahu, para patrician ingin menggulingkan kekuasaan raja saat ini bukan?"terang Cain.

Robert mengangguk, "Benar, namun, Leon sendiri menyuruh untuk diam saja hingga batang hidung mereka yang muncul."

"Maksud kalian, ratu berkoalisi dengan para cecurut itu untuk menggulingkan raja? Apa untungnya bagi ratu?"Ketus Rosandro.

"Mungkin saja, ratu punya dendam dengan raja?"Lagi-lagi Cain membuat Rosandro menggeleng.

"Aku tidak yakin, feelingku menyiratkan tak ada campur tangan ratu dalam upaya para cecurut itu."Rosandro tidak setuju.

"Kalian berhenti berdebat."Suara Leon mengheningkan mereka.

"... Cain, jadilah pengawal ratu. Laporkan gerak-geriknya sedetail mungkin yang kamu bisa."

Cain, Robert, dan Rosandro terperangah. Mereka tahu, bahwa raja sekaligus sahabat mereka bahkan enggan memberikan pengawal dan dayang bagi ratu.

"Kau serius?"Cain mengernyit.

"Bukankah kalian mencurigainya terutama kau Cain?"Leonardo beranjak lalu pergi.

"Oi oi oi, dia tidak bercandakan?"Tanya Cain tidak yakin.

"Apa pernah kamu melihatnya bercanda?"Tanya Robert menggeleng.

Do I Become A Queen?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang