Aku menikmati waktuku bersama anak-anak di taman. Kepergianku untuk piknik batal ketika Leon lupa bahwa dia telah membuat janji denganku untuk berpiknik di Taman Winston. Oleh karena itu, aku menciptakan liburan versiku sendiri di taman istana.
Pada keesokan harinya, seorang pria mendatangiku dan memintaku untuk mengikutinya ke suatu tempat. Awalnya aku ragu, namun melihat pria itu bersikukuh aku mengiyakan ajakannya. Meskipun dia terlihat asing, namun lencana yang terpasang di seragamnya membuatku yakin bahwa dia adalah bagian dari staf istana kerajaan. Aku mengikutinya di belakang, kami terus berjalan ke suatu tempat yang entah di mana ujung dari perjalanan kami. Kurang lebih kami menghabiskan dua puluh menit berjalan dan kami masih berada di sekitar lingkungan istana. Namun, ini pertama kalinya aku berkunjung ke tempat ini karena biasanya aku hanya menjelajah wilayah timur istana.
"Ini... ini istana apa?" Tanyaku pada pria itu.
Sembari berjalan dan tersenyum ke arahku, dia menjawabnya dengan ramah. "Ini adalah wilayah khusus Yang Mulia Raja, Yang Mulia. Istana Leo. Sesuai nama Yang Mulia."
Aku mengangguk setengah mengerti. Ini pertama kalinya aku mendengar istana yang dibuat khusus untuk Leon.
"Silahkan, Yang Mulia." Pria itu mempersilahkanku masuk ke dalamnya. Aku ragu, jantungku berdebar cukup kencang. Aku bertanya-tanya apa yang ada di dalam istana ini sebenarnya. Mengapa dengan tiba-tiba pria itu memintaku untuk masuk ke istana yang otoritasnya dimiliki langsung oleh Leon. Pintu itu terbuka ketika seorang ksatria penjaga membukakannya untukku.
Ketika pintu itu terbuka, aku terpana melihat bunga-bunga merah muda memenuhi lorong masuk. Batu putih yang memanjang menjadi pilar, penyangga seketika menjadi merah muda bercahaya akibat kelopak muda yang terhias di sepanjang pilar. Sontak aku terkejut melihat pasir-pasir dengan warna senada memenuhi marmer dan itu tampak mengkilap. Aku berjalan terus hingga akhirnya aku menemukan sebuah pintu di ujung lorong.
Aku membuka pintu tersebut, pria yang mengantarku berjalan di belakangku dan memerhatikanku sembari menikmati suasana manis di sekitarnya. Aku membuka pintu pelan, sebuah ruangan besar dan tinggi ada di hadapanku sekarang.
Ketika aku terpana melihat cantiknya lorong dengan dekorasi bunga yang indah. Pemandangan selanjutnya adalah kejutan kedua yang dia berikan. Sebuah ruangan yang megah dengan dasar elemen putih di sekitarnya. Di sisi lain sebuah rak buku raksasa di sebelah kiriku memenuhi setengah ruangan. Aku menganga melihat sebuah pohon besar tumbuh di dalamnya. Pohon besar dengan akar yang kuat menyatu dengan ornamen ruangan yang putih membuatnya semakin cantik. Cahaya matahari yang menyelinap masuk melalui kaca-kaca di sekitarnya membuat ruangan semakin indah dan berwarna. Hampir saja aku menangis menyaksikan keindahan yang baru pertama ku lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do I Become A Queen?
RomanceSemua ilustrasi dari pinterest Kesamaan alur, cerita, tokoh, dan tempat, murni ketidaksengajaan Ketika seorang pemuda tak berkekurangan bereinkarnasi menjadi seorang ratu sebuah kerajaan besar dan bersanding bersama seorang raja tiran yang ditakuti...