zodiak

166 24 0
                                    


Sebagian orang sangat terobsesi bahkan mempercayai ramalan perbintangan. Berbagai macam media, membaca garis tangan ataupun kartu tarot adalah  kegiatan yang biasa bagi pecinta teori-teori ramalan.

Zodiak seringkali dianggap penentu karakter seseorang. Rezeki, keberuntungan, musibah, bahkan jodohpun ditentukan oleh ramalan zodiak. Entah bagaimana teori seperti itu bisa tercipta. Zodiak hanya batuan semesta yang tersusun membentuk sebuah objek, sangat lucu bukan jika digunakan untuk meramal nasib seseorang.

Benda benda langit yang bersusun itu nampak indah dialam semesta. Bentuknya yang unik, menentukan nama bahkan lambang pada setiap bulan. Seperti, Pisces, Aquarius, Gemini, Scorpio, libra, dan masih banyak lagi.

"RAMALAN ZODIAK HARI INI" Ia mengeja setiap huruf pada buku majalah yang sedang dipegang oleh Zoya.

Zoya mengalihkan pandangannya sejenak dari majalah untuk melihat seseorang yang kini duduk di bangku kosong disebelahnya.

"Lo percaya sama yang begituan?" Tanya orang tersebut menatap Zoya yang kini terlihat kikuk. Sebab yang bertanya adalah sang pujaan hati, alias Billy.

"Enggak, cu_ cuma iseng"  jawab Zoya mendadak gagap membuat Billy terkekeh kecil mendapati raut wajah Zoya mendadak tegang.

"Santai aja kali, nggak usah kaku gitu ngomong nya." Billy malah terang terangan mengungkap ekspresi Zoya yang salah tingkah.

Zoya sedikit terpanah ketika melihat Billy tersenyum. Dari jarak sedekat ini, ditambah dengan lesung pipinya menambah kesan manis. Sungguh pesona Billy tidak bisa diragukan. Sejauh ini Zoya merasa bersyukur atas kesempatan berharga ini. Catat juga bahwa hari ini, dan didetik ini adalah waktu yang tak akan Zoya lupakan.

"Ekhem" Billy berdeham untuk menetralkan raut wajahnya. " Biasa aja ngeliatin nya, gue tahu kalau gue ini manis" lanjutnya berujar jahil membuat Zoya membuang muka kesamping, wajahnya memanas.

Malu, dirinya tertangkap basah mengamati Billy tanpa berkedip. Billy semakin terkekeh melihat raut wajah Zoya ditambah rona kemerahan dipipi cewek itu menambah kesan lucu.
Sedangkan Zoya seperti ingin menghilang dari sana sekarang juga. Dia benar-benar malu, wajahnya memerah panas.

Menyadari Zoya terlihat gelisah, Billy akhirnya mengalihkan topik pembicaraan. " Coba lihat majalahnya" pintanya mengulurkan tangan dan Zoya pun memberikan majalahnya.

"Zodiak Lo apa?" Tanyanya tanpa mengalihkan pandangan pada majalah, sesekali membalik halamannya.

"Scorpio" jawab Zoya singkat.

Billy menutup majalah itu, tatapannya menelisik dalam pada manik mata Zoya. Membuat yang ditatap merasa salah tingkah. Sementara degup jantungnya semakin berdetak kencang tak beraturan. Zoya mencoba untuk mengabaikan tatapan itu, tapi hatinya berkata untuk ikut menatap balik mata tajam Billy.

"Misterius, tertutup, suka menyendiri. Cocok sih sama karakter Lo" ucap Billy kemudian mengalihkan pandangannya.

Hening, hingga beberapa saat kemudian perlakuan Billy membuat Zoya mematung untuk kesekian kalinya. Dia memegang bahu Zoya dan menariknya agar menatap kearahnya. Zoya kaget mendapat perlakuan tiba-tiba tersebut, dia hanya mengikuti hatinya dengan berani membalas tatapan mata Billy.

Pandangan mereka beradu, detak jantung Zoya mungkin bisa didengar oleh Billy. Gugup setengah mati sekaligus terpesona kala menilik kedalam manik mata tajam itu.

Keheningan tercipta beberapa menit sebelum akhirnya Billy membuka suara.
" Scorpio, zodiak dengan elemen air, bintang kedelapan dari dua belas rasi bintang. Berlambang kalajengking berkaki delapan. Pintar, ambisius, pendendam, penyendiri, dan misterius." Dia menjeda ucapannya sesaat. Kemudian menarik napas sejenak, dan memajukan tubuhnya dengan kondisi kepalanya berada disamping kepala Zoya. Posisinya seperti sedang berpelukan jika dilihat dari jauh.

Ruang kosong di pojok Hati (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang