bohong

66 11 0
                                    


"Jujur, gue gak tahu apa yang ada dalam pikirannya Danielle. Tapi yang bisa gue simpulkan, dia sayang banget sama Lo." Zoya menatap jengah pada Jessie setelah mendengar kalimat terakhirnya barusan.

"CK," gadis itu berdecak. "Danielle itu nyebelin!" Ucapnya sebal.

"Jadi, lo gak sayang sama dia karena dia nyebelin?" Tuding Jessie.

"Bukan begitu." Tampik Zoya cepat lalu dia menyesali perkataannya barusan ketika melihat Jessie tersenyum mengejek padanya. "Ya, gu-gue sayang sama Danielle, tapi dia itu nyebelin dan gue gak suka." Koreksinya cepat.

Jessie mengangguk singkat padahal dalam hatinya tengah mengulum senyum geli, apalagi mendengar ada nada kegugupan dalam kalimat Zoya tadi. "oh, jadi lo gak pernah cemburu lihat kedekatan gue sama Danielle beberapa hari belakangan ini?"

Zoya terkekeh kecil kentara sekali dibuat-buat. "Ya gak, lah. Ngapain juga gue cemburu. Ga penting buat gue." Lanjutnya membuat raut jutek.

"Terus kenapa lo gak pernah suka kalau ketemu gue? Dan malah terkesan selalu menghindari gue." Selidik Jessie, padahal dia sendiri sudah mengetahui alasannya.

Zoya menggaruk-garuk tengkuknya sembari melirik sana-sini, mencari alasan yang tepat namun gelagat kebohongan itu sudah ditangkap jelas oleh Jessie. "Lo kan orang baru disini jadi sikap gue wajar-wajar aja, Lo nya aja yang baperan. Lagian gue kan emang gini dari lahir. Ya, sorry kalau lo tersinggung dengan sikap gue." Tuturnya berusaha meyakinkan tapi maafnya seperti tak ikhlas.

"Udah deh, sekarang, coba lo jelasin kenapa lo sama Danielle sekongkol buat bohongin gue dan bilang kalau kalian udah bertunangan padahal enggak!" Tuntut Zoya mengalihkan pembicaraan langsung ke intinya. Dia tidak mau melanjutkan pertanyaan Jessie yang terus memojokkannya, karena dia benci situasi seperti itu.

_______

Setelah mendengar penjelasan dari sisi Jessie, perasaan sedikit legah menyeruak mengetahui kabar pertunangan keduanya adalah bullshit alias omong kosong belaka. Sebuah karangan fiktif yang dibuat-buat oleh Danielle dengan alasan yang entah apa maksudnya, bahkan Jessie pun tidak pernah bisa menebaknya. Danielle merencanakan semuanya dengan baik, bahkan Zoya pun sampai tidak curiga.

Di bangku taman rumah sakit, Jessie menceritakan semuanya pada Zoya tentang dia yang berkontribusi dalam permainan Danielle. Tentang apa yang sebenarnya terjadi ketika perayaan ulang tahun Jessie dikediaman Holland kala itu, saat dimana Flynn melamarnya lewat sambungan video call dan disaksikan oleh dua keluarga. Kenapa itu tidak terpikirkan oleh Zoya, dan dia langsung percaya ketika Danielle memberikan pengakuan yang mencengangkan dengan berkata kalau dialah yang sebenarnya bertunangan.

Selain itu, semua adegan-adegan yang Danielle tunjukkan dihadapan Zoya memperkuat kebohongannya. Zoya kesal, Zoya marah, Zoya sakit, Zoya tidak terima, dan Zoya benci dengan perasaan yang beberapa hari ini mengganggunya. Semuanya karena Danielle. Dia benci cowok itu tapi juga rindu ketika hubungan mereka mulai merenggang. Sekarang Zoya ingin bertemu dengan sahabatnya yang menyebalkan itu dan ingin meminta penjelasan lebih lengkap atas perbuatannya.

Satu hal yang masih menjadi pertanyaan besar dalam benak Zoya, mengapa dan untuk apa Danielle melakukan kebohongan itu.  Semua alasan dan ucapan Danielle akhir-akhir ini begitu menyakitkan bagi Zoya, hingga dia sendiri membenci cowok itu.

"Emang sih, awalnya gue gak setuju sama semua ide Danielle, apalagi pas gue lihat lo sangat terluka. Gue jadi merasa bersalah." Keluh Jessie penuh sesal.

"Gue gak terluka!" Tampik Zoya cepat. "Gue Sama sekali gak tertarik ketika dia bilang kalian bertunangan. Biasa aja!" sambungnya menyangkal semua ucapan Jessie.

Ruang kosong di pojok Hati (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang