Cinderamata

73 17 0
                                    

Terhitung sudah tiga hari setelah Zoya dinyatakan koma, Danielle selalu berada disamping gadis itu untuk menjaganya. Dia sampai melupakan kesehatannya sendiri karena terlalu sibuk menjaga sahabatnya, alhasil Elle dan Jessie yang harus mengingatkan cowok itu dengan membawakannya makanan dan pakaian untuk berganti.

Alben dan Dona bahkan tidak diizinkan oleh Danielle untuk bermalam di sana, kedua orang tua itu hanya diperbolehkan menjenguk Zoya pada siang hari. Alasannya karena Danielle menyalahkan mereka berdua atas kondisi sahabatnya itu, dia juga menaruh kecurigaan besar pada Alben dan Dona. Jadi untuk kali ini dia akan bertindak lebih protektif terhadap sahabatnya, tak peduli walaupun itu orang tuanya sekalipun Danielle tidak akan membiarkan mereka menyakiti Zoya untuk kesekian kalinya lagi.

"Mendingan lo pergi sekarang." Suruh nya malas, dia sudah cukup jengah mendengar rengekan Amora yang masih berusaha meminta izin untuk menemui Zoya.

"Gue mau ketemu sama Zoya, izinin gue buat jaga dia." Mohon gadis itu tidak menyerah meskipun jawaban yang dia dapatkan selalu sama.

Danielle menatapnya tak suka. "Gue gak akan ketipu lagi sama muslihat lo." Sengaja ia menjeda kalimatnya.  "Iblis mau nyamar jadi malaikat!" Dia terkekeh kecil mencibir.

Amora menatapnya tajam, sudah cukup sabar dia mengemis pada cowok itu hingga mengesampingkan harga dirinya sendiri. "Apa hak lo ngelarang gue buat ketemu sama adik gue, hah? Lo tuh cuma_"

"Adik?" Tanyanya dengan raut mengejek. "Sejak kapan Zoya jadi adik Lo? Bukannya selama ini lo mau nyingkirin dia dari hidup lo?"

Amora terdiam membisu seolah tertampar dengan ucapan Danielle barusan. Cowok itu benar, apakah pantas dirinya disebut sebagai seorang kakak? Selama ini bukannya melindungi Zoya dirinya malah menjerumuskannya ke dalam masalah.

"Pergi lo sekarang!"

"Enggak, Danielle gue mohon," Amora terus berupaya menahan cowok itu sembari memelas.

Dia tidak akan keberatan jika harus bersujud didepan cowok itu karena yang terpenting dia bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Zoya. Sebab sedari mereka diperbolehkan menjenguknya Amora adalah orang yang paling dilarang keras oleh Danielle untuk masuk. Tapi dengan keras kepalanya Amora setiap hari datang dan memaksa Danielle agar memperbolehkannya bertemu dengan Zoya.

Amora berlutut lalu mendekap kaki Danielle, sontak hal itu membuat Danielle melotot dan berupaya menghentikan aksi gadis itu.

"Lepasin Amora, lo udah gila' ya!" Sentak Danielle, dia merasa tak suka dengan tatapan gadis itu juga malu melihat beberapa perawat yang berlalu tengah memperhatikan keduanya.

"Gue gak akan berhenti sebelum lo ngizinin gue buat ketemu sama Zoya." Imbuhnya ngotot.

Danielle berdecak kesal. "Lo_"

Ucapan cowok itu terhenti ketika melihat beberapa orang yang berpakaian sama datang dengan tiba-tiba. Dilihat dari pakaiannya sepertinya mereka adalah dokter. Amora pun menolehkan wajahnya untuk melihat apa yang Danielle lihat, cewek itu juga sama herannya. Lima orang berpakaian dokter dan satu orang berpakaian formal dengan jas hitam sedang menuju kemari. Siapa mereka?

________________

Reganta, nama dari pemilik sebuah perusahaan yang paling terkenal di Indonesia. Orang yang sangat disegani dikalangan pebisnis Asia terutama di ibukota, karena kelihaiannya memanipulasi keadaan serta pencapaiannya yang nyaris tidak pernah kalah dalam hal perebutan saham. Dia pula yang menyatakan diri sebagai orang yang kebal hukum. Dengan sombongnya dia mengecam seluruh dunia atas apa yang dia miliki sekarang ini, tanpa dia sadari jika semua yang ada bisa direnggut oleh Tuhan kapanpun Dia berkehendak.

Ruang kosong di pojok Hati (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang