Semua berjalan sesuai rutenya,
Takdir bagai teka-teki tersembunyi, persis seperti labirin.
Siapa beruntung jalannya mujur, namun kadang kala kerikil kecil menggores arahnya. Menciptakan percikan darah disepanjang langkah.
Lelah? Rehatkan, namun berhasil dialah yang tak pernah terusik walau diterjang badai dan dihantam tombak kegagalan__Ruang kosong di pojok hati_
________________________
"Apa? Bagaimana mungkin?" Suara Rega terdengar menggelegar, nadanya penuh amarah. Beberapa kali panggilan masuk hanya untuk mengabarkan berita buruk padanya.
Dia menghembuskan napas gusar usai panggilan yang ke tiga berakhir, bersandar pada kursi kebanggaannya ia menepuk-nepuk keningnya sebab merasakan pening yang teramat.
Tok, tok, tok
"Masuk!" Titahnya tanpa melihat dulu siapa yang datang.
Seorang wanita berusia empat puluhan ujung masuk, wajahnya ikutan panik melihat kondisi ruang kerja suaminya sangat berantakan dengan kertas berceceran di lantai.
"Ada apa, mas? Apa yang terjadi, kenapa berkas-berkas berantakan begini?" Tanya Rahayu kebingungan.
"Permisi," keduanya menoleh menatap wanita berpakaian formal didepan pintu yang memotong percakapan mereka.
"Apa lagi?" Sahut Rega nampak malas menatap wanita yang tak lain adalah sekretarisnya. Sementara Rahayu menjadi penyimak disana, dia belum mengerti masalah apa yang terjadi.
"Andromeda company juga telah menarik sahamnya dari perusahaan ini, pak." Lapornya, Rega masih belum memberikan komentar.
"Ada lagi?" Selidik Rega akhirnya, melihat gelagat sekretarisnya itu.
"Beberapa artikel sudah tersebar terkait isu bangkrutnya Reganta corporation, dan sekarang dibawah sudah banyak wartawan yang menunggu klarifikasi dari bapak." Lanjutnya.
Rega mengangguk singkat dan menyuruh sekretarisnya agar segera pergi dari sana.
Rahayu kembali menghampiri suaminya. "Apa yang sebenarnya terjadi, mas?"
"Arghhhhhh,,," Rega meluapkan emosinya sejenak, mengusap kasar rambutnya, napas nya terdengar sangat berat. Dia menatap sang istri yang terlihat menunggu jawaban dari suaminya tersebut.
"Apa kamu gak dengar?" Ucapnya kesal. "Kita terancam bangkrut," sambungnya.
"Apa?" Rahayu melotot tak percaya. "Jangan bercanda, mas, ini tidak lucu!" Tekannya.
Rega menatap serius. "Aku juga berpikir ini lelucon." Imbuhnya.
Raut wajah Rahayu semakin tidak karuan."Tapi kenapa bisa begini?"
"Semua perusahaan menarik sahamnya dari Reganta corporation. Dan begitupun penyumbang dana terbesar kita, Andromeda company juga telah menarik sahamnya." Tutur Rega.
Rahayu menggeleng cepat. "Tidak, aku tidak ingin jatuh miskin, mas!" Tolaknya pada kenyataan saat membayangkan bagaimana kondisinya kelak jika perusahaan ini benar-benar bangkrut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang kosong di pojok Hati (SELESAI)
Teen Fiction[ Follow dulu, sayang 😉 ] Belum banyak pembaca beruntung yang menemukan cerita ini. Makanya jadilah yang pertama dan beritahu teman lainnya! Kisah ini mengandung bawang! 🏅Rank 3 #depretion 🏅Rank 1 #Danielle 🏅Rank 2 #malas 🏅Rank 3 #bodoamat 🏅Ra...