"Eittttt, mau kemana Lo?" Cegah Danielle menarik kerah baju milik Zoya saat melihatnya nyelonong pergi setelah turun dari mobil tanpa mengucapkan terimakasih.
"Apaan sih, gue mau masuk" dia menepis tangan Danielle yang masih bertengger dikerah belakang bajunya.
"Rumah Lo nggak ada orang" ujar Danielle.
"Ya terus??? Gue bukan anak manja ya. Dah biasa juga" acuh Zoya merasa tak suka, Danielle seolah meremehkannya.
"Nggak, pokoknya Lo nggak boleh pulang sebelum bokap sama nyokap Lo balik" kekeuh Danielle.
"Apaan sih Lo, sok peduli banget. Gue bilang gue bukan anak kecil" damprat Zoya semakin kesal.
Tak memperdulikan penolakan Zoya, dia menarik tangan Zoya membawanya kedalam rumah. Memberontak, tentu saja Zoya berusaha melepaskan genggaman tangan Danielle. Namun karena kalah tenaga akhirnya Zoya menyerah dan dengan sangat terpaksa mengikuti Danielle kedalam.
"Hai sob!" sapa Danielle melihat kehadiran Flynn dari dapur.
"Sob?" Tanya Flynn tak mengerti kemudian Celingak-celinguk memastikan apakah didekat nya ada orang lain yang bernama sob seperti yang dipanggil Danielle.
Sementara Danielle menghela napas panjang. " Yaelah kuper banget Lo Sobri" dia lupa kalau Flynn itu kaku, terlalu serius sampai tidak mengerti perkembangan anak zaman now.
"Yang sopan, Danielle." tegur Flynn, seperti biasa. Flynn selalu mengutamakan kesopanan dan tata krama.
"Iya iya maaf" ujar Danielle pasrah.
Flynn menoleh kearah Zoya yang seperti tidak tertarik dengan percakapan kedua orang tersebut.
"Danielle maksa gue" adu Zoya menatap Flynn dengan wajah datar.
Baru saja Flynn hendak membuka suara langsung dipotong ucapan Danielle. " Enggak ada orang dirumahnya"
"Gue bila_" ucapan Zoya terhenti saat Flynn berucap.
" Lo tunggu disini sampai om sama tante pulang".
"Adek sama kakak nggak ada bedanya, sama-sama nyebelin. Pemaksa, suka ngatur-ngatur nggak jelas" rutuk Zoya dalam hati.
Danielle menjawil hidung Zoya. "Nggak boleh mengumpat dalam hati, dosa ." Peringatnya seakan bisa membaca pikiran Zoya. Dan dibalas lirikan tajam membuat Danielle terkekeh kecil.
"Bete wewe gombel, kok banyak makanan sih. Mau ngadain hajatan, atau lo mau nikahan?" Heran Danielle melihat diatas meja ruang keluarga terisi penuh dengan aneka makanan dan minuman.
"Temen-temen gue mau datang. Gue minta kalian jangan buat kekacauan" jelas Flynn sekaligus memperingati keduanya.
"Temen apa temen?" Selidik Danielle dengan tampang menjengkelkan, senang sekali menjahili abangnya itu.
"Temen. Cowok semua" jawab Flynn singkat.
"Oh iya gue lupa, Lagian mana ada cewek yang mau sama Lo" ia berusaha mengejek Flynn. Sementara Flynn hanya mengabaikan celotehan adik lucknut nya itu.
"Kalau kalian buat kegaduhan, hukuman udah gue siapin" peringatan yang sudah biasa Flynn lontarkan. Dan itu bukan main-main, terakhir kali mereka berantem didepan Flynn. Mereka dihukum keliling komplek yang sangat luas selama sepuluh keliling. Ditambah membersihkan halaman disemua tempat sekitar komplek.
Flynn sangat kejam memberikan hukuman. Terlalu disiplin sampai-sampai Danielle heran dengan bagaimana pola pikir Flynn yang sebenarnya. Menurutnya pantas saja tidak ada cewek yang berani mendekati kakaknya itu. Mereka pasti sudah minder duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang kosong di pojok Hati (SELESAI)
Teen Fiction[ Follow dulu, sayang 😉 ] Belum banyak pembaca beruntung yang menemukan cerita ini. Makanya jadilah yang pertama dan beritahu teman lainnya! Kisah ini mengandung bawang! 🏅Rank 3 #depretion 🏅Rank 1 #Danielle 🏅Rank 2 #malas 🏅Rank 3 #bodoamat 🏅Ra...