salah paham

83 11 0
                                    


Sekali lagi setelah sekian lama Zoya kembali dipaksa berlari tanpa arah. Air mata yang sedari tadi tak kunjung berhenti terkuras hingga kakinya pun sudah lecet sebab menerjang panasnya aspal dan tertusuk tajamnya kerikil, namun hal tersebut tak membuat langkahnya berhenti. Entah sudah mati rasa atau mungkin pasrah ia tidak lagi memperdulikan rasa sakit akan luka-luka ditubuhnya sebab nyeri di hati yang telah bersarang bertahun-tahun lamanya masih tak bisa tertandingi levelnya. Kapan sembuhnya penderitaan yang dialami gadis itu jika masalah lama terus-terusan diungkit. Sekarang harus apalagi? 

Haruskah ia mati bunuh diri? Melompat dari jembatan? Menabrakkan diri? Menyayat nadi? Minum racun? Atau gantung diri? Apalagi yang harus Zoya lakukan untuk hidup tak berarti ini. Hidup yang dari dulu tak pernah tertata kini kian terasa hancur lebur kala mengetahui bahwa kedua orangtuanya lagi-lagi ingin mengasingkannya dari hidup mereka. Apa seberat itu beban yang ditanggung kedua orangtuanya sampai-sampai harus menyingkirkan Zoya. Begitu tak berartinya seorang Zoya hingga harus menerima penolakan seperti ini.

Jika bisa memilih ia lebih rela mati semenjak lahir didunia ini atau bahkan tidak usah dilahirkan sama sekali daripada hidup layaknya orang mati. Tubuh terus tumbuh berkembang begitupun luka di relung hatinya. Setiap menit berlalu begitu saja dengan percuma dan ia habiskan hanya untuk menunggu kereta ajal menjemputnya namun tak kunjung berjumpa, padahal mamanya kerap kali mendorong ia kelubang kematian tapi sayangnya Tuhan belum mengizinkan ia tuk berpulang. Seolah mengisyaratkan bahwa masih ada harapan dan mencegah Zoya untuk jangan menyerah namun harapan tersebut hingga kini tak jua menemukan titik terang. Zoya lelah, ia capek dengan semua penderitaannya. Dia tidak sekuat kelihatannya, ia lemah, sekarang hatinya sendiri berteriak ingin menyerah untuk kesekian kalinya dan akhiri kesakitan ini.

Isak tangis coba ia tahan sekuat tenaga, dirinya bahkan mengabaikan sahutan orang-orang disekitarnya yang merasa khawatir menatap penuh rasa iba mendapati seorang gadis berjalan tanpa alas kaki dengan kondisi kusut serta wajah yang penuh air mata. Belum lagi melihat tatapan kosongnya menyorot kedepan dengan pancaran aura aneh, tak sedikit orang mencoba menanyakan apa yang terjadi pada gadis itu namun ia bergeming seolah tuli.

Ciittt.....

Kedua tangannya terangkat membekap telinganya yang terasa sakit ketika mendengar decitan memanjang dari mobil yang nyaris menabraknya. Orang-orang pun berteriak kencang saking terkejutnya menyaksikan pemandangan menegangkan tersebut. Tak lama seorang pria paruh baya menyembulkan kepalanya sambil berteriak kesal mengumpati Zoya yang asal menyebrang hingga dirinya nyaris tertabrak. Beruntung sopir mobil itu berhasil mengerem laju mobilnya hingga kejadian nahas tersebut tidak terjadi.

Beberapa orang mencoba memanggil gadis itu dan menyuruhnya menepi tapi seruan itu malah membuat Zoya celingak-celinguk dengan raut panik juga ketakutan. Ia berpikir mereka akan berbuat jahat padanya, segera ia berlari ke seberang jalan menghindar kala melihat orang-orang mulai bergerak mendekatinya hingga menambah kesan aneh pada gadis itu. Tak sedikit yang menganggap Zoya gila karena hal tersebut ditambah rautnya tadi.

"Zoe," gumam Danielle ketika tak sengaja melihat gadis yang ia cari berada ditengah keributan yang tak jauh dari lokasi mobilnya. Cowok itu bergegas keluar dari dalam mobilnya dengan tergesa dan langsung berlari mengejar Zoya yang kelihatan belum jauh menghindar dari sana.

"Cewek aneh,"

"ODGJ kali,"

"Stres kayaknya,"

"Kasihan banget tapi, kek sedih gitu,"

"Padahal cantik,"

"Sayangnya stres,"

Bisik-bisik yang sempat terdengar ditelinga Danielle hingga perasaannya semakin tak karuan dan makin mempercepat larinya. Ia ingin membungkam mulut-mulut yang dengan lancangnya mengatai sahabatnya gila, namun situasi tak memberikan ia kesempatan karena Zoya yang kian mempercepat langkahnya.

Ruang kosong di pojok Hati (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang