psikopat

76 13 0
                                    

"Gue bakal jelasin semuanya, tapi gak disini."

Zoya memundurkan tubuhnya berusaha menjauh dari jangkauan Danielle. Dia masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya barusan. Pengakuan dari sepupu-sepupunya itu tidak bisa diterima logika. Orang normal tentu saja akan takut ketika mengetahui bahwa sekitarannya dikelilingi oleh manusia-manusia tanpa emosi  yang sering memanipulasi keadaan dengan sikap baiknya. Mengerikan!

Zoya cukup paham akan ancaman yang sewaktu-waktu bisa mengarah padanya, jadi haruskah dia berlindung sekarang ini. Tapi pada siapa? Danielle? Cowok itu juga masih belum bisa dipercaya, bisa saja dia juga mengalami gangguan kejiwaan seperti itu. Tidak ada yang tahu karena mereka sifatnya manipulatif, mustahil untuk menebaknya tanpa bukti yang konkret.

"Apa lo bakalan nyakitin gue?" Pertanyaan Zoya membuat Danielle terdiam. Tatapan takut gadis itu menyebabkan dia tidak bisa berbuat apa-apa selain ingin merengkuhnya dan menenangkannya. Namun sekarang dia kehilangan kepercayaan dari sahabatnya itu, kini Zoya berusaha menghindarinya.

"Jawab gue, Niel." Tuntut Zoya dengan suara bergetar. Dia sangat ketakutan apalagi membayangkan darah, luka, dan penyiksaan yang seketika muncul dibenaknya saat kata psikopat disebutkan.

Danielle menggeleng. "Gue akan jawab semuanya, tapi gak disini. Ikut gue." Cowok itu meraih tangan Zoya namun dengan cepat gadis itu menolak.

"Lo jalan duluan," ucapnya sedikit khawatir. Cowok itu hanya bisa pasrah sebab tidak bisa membela diri. Alhasil dia membiarkan Zoya berburuk sangka terhadapnya dan mengikutinya dengan rasa curiga dari belakang.

______

Sesampainya di rumah Danielle, ternyata Elle, Dani, Flynn, dan Jessie juga telah berada disana. Zoya memilih duduk di sofa dekat Jessie ketimbang ketempat yang Danielle sediakan untuknya. Hal itu tak luput dari pengamatan Jessie sehingga memancing rasa herannya. 

"Sebenarnya ada hal penting apa ya om, sampai aku disuruh kesini?" Jessie mulai membuka percakapan melihat suasana mendadak tegang setelah kehadiran Danielle dan Zoya.

"Mungkin sebelumnya Zoya ada yang mau disampaikan, sayang?" Dani justru bertanya kepada keponakannya yang nampak gemetar ditempatnya dengan wajah pucat pasi.

Zoya menatap ragu ke arah Dani. "Apa om Dani juga psikopat?"

"Psikopat?" Sahut Jessie terlihat shock. Ia melirik Zoya keheranan, mengapa dia menanyakan hal tabu semacam itu. Gadis itu membalas tatapan Jessie dengan yakin dan mengangguk singkat lalu mengalihkan pandang kepada semua orang disana satu persatu. Elle menunduk pasrah, Flynn terdengar menghela napas berat, sementara Danielle tak beralih sedikitpun dari memandangi wajah pucat Zoya dari samping. Cowok itu masih memantau dengan perasaan khawatir, apalagi mengingat keadaan Zoya belum sepenuhnya bisa dikatakan pulih dari cidera yang nyaris merenggut nyawanya.

Dani terkekeh kecil membuat kening Jessie berkerut kebingungan, ditambah lagi emosi yang tidak biasa ditunjukkan oleh Zoya. Gadis itu benar-benar ketakutan terlihat dari gesturnya yang semakin mendekatkan diri kepada Jessie. Danielle melirik tajam kepada papanya tersebut, namun Dani tidak terlalu memperdulikannya.

"Sebagai calon menantu saya, mungkin sudah waktunya om mengatakan ini supaya tidak ada lagi rahasia antar anggota keluarga."

"Jadi bener, kalian psikopat?" Tuding Zoya menyimpulkan. "Tante," gadis itu menoleh pada Elle yang terlihat tenang-tenang saja.

Namun melihat raut anak gadisnya itu segera Elle bangkit lalu menghampirinya untuk menenangkan. "Dengerin dulu, sayang, Om belum selesai ngomong nya." Dia mengelus lembut pundak Zoya dengan sayang.

Gadis itu berusaha mengontrol dirinya. Dia memang sangat parnoan tentang hal yang menyangkut kondisi kejiwaan semacam itu. Hantu atau setan sekalipun tidak akan menciutkan nyali Zoya, tapi lain halnya dengan psikopat yang terkenal akan keganasan dan aksi-aksi pembunuhan yang dilakukan. Zoya sangat takut pada darah, sebab itulah jika mendengar kata psikopat ia akan langsung gemetaran dan membayangkan hal-hal aneh.

Ruang kosong di pojok Hati (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang