Usai mendapat kabar tentang dokter-dokter yang menangani Zoya, Alben dan Dona langsung bergegas mendatangi rumah sakit. Kedatangan mereka berdua ternyata sudah ditunggu oleh Danielle, Amora, dokter Aji dan dokter Rian, sedangkan Elle memang bekerja di sana.Melihat kedatangan orang tua Zoya, Danielle lantas berjalan mendekati mereka dengan tatapan menusuk. "Apa yang kalian rencanain sekarang, hah?" Tuding cowok itu membuat Elle yang berada di sana geram melihat emosi anaknya yang semakin sulit dikendalikan.
Alben tak begitu menanggapi Danielle yang sedang diliputi amarah, dia lantas menghampiri dokter Aji dan meminta penjelasan lebih terkait putrinya.
"Dimana mereka?" Tanyanya terlihat cemas.
"Tadi mereka sempat meminta hasil CT scan kepala Zoya, dan sekarang mereka sedang memeriksa kondisi Zoya, Om." Timpal dokter Aji menerangkan.
Tak mau menghabiskan banyak waktu mereka pun segera menuju ke tempat Zoya dirawat.
"Om jangan sok peduli dengan keadaan Zoe!" Danielle menahan lengan Alben membuat langkah pria itu terhenti begitu juga yang lainnya.
"Mending sekarang kalian pulang_"
"Danielle,"
"Ini tugas Danielle buat jaga Zoe, ma." Cowok itu memotong ucapan Elle saat akan menegurnya.
Cowok itu kembali melayangkan tatapan tajam pada Alben seakan mencurigai hal ini adalah bagian dari konspirasi Alben dan Dona. Bahkan meski sudah mendengar penjelasan dari pria bersetelan jas formal tadi dia masih tidak bisa percaya sepenuhnya.
"Om sama Tante gak usah_" ucapan cowok itu terpotong karena tindakan Dona yang mulai jengah mendapat tuduhan yang tidak-tidak.
Dona menarik tubuh Danielle agar berhadapan langsung dengannya. "Ada hal lain yang tidak kamu ketahui disini, jadi berhenti mencurigai kami!" Tekan Dona akhirnya buka suara.
Elle lantas menarik tangan putranya itu saat melihatnya hendak membalas ucapan Dona barusan. Dia menahan Danielle dan membiarkan mereka semua pergi menuju ruangan Zoya.
"Dengerin Mama, Niel." Pinta Elle.
"Kita harus hentikan mereka,"
"Bukan mereka tapi kakeknya Zoya." Jelas Elle. Hal itu membuat Danielle bungkam.
Tunggu, Zoya punya kakek? Siapa? Kenapa Danielle tidak mengetahui hal itu.
__________________
Mereka terdiam ditempatnya kala mendapati dua orang pria asing dilengkapi senjata sedang berdiri pada masing-masing sisi menjaga pintu ruangan tempat Zoya dirawat. Bahkan dokter Aji dan dokter Rian yang notabenenya bertanggungjawab atas Zoya tidak tahu menahu mengenai hal ini.
Alben yang tak gentar nyalinya mencoba menerobos masuk ke dalam tak peduli dengan todongan senjata api yang berada tepat didepan matanya.
"Mas!" Dona terperanjat melihatnya, mereka semua juga semakin panik.
"Saya ingin melihat kondisi anak saya." Ucap Alben berusaha tenang sembari menatap ujung senjata yang mengarah kepadanya. Dia sudah tahu siapa mereka setelah mendengar penjelasan dari dokter Aji dan dokter Rian mengenai tuan Andromeda dan dokter-dokter kirimannya. Bisa ia tebak kalau mereka adalah orang suruhan dari ayah mertuanya juga.
"Sesuai perintah, tidak boleh ada yang menemui Nona tanpa seizin Tuan Andromeda." Ujar bodyguard itu tegas.
"Apalagi ini?" Tanya Danielle yang baru tiba dengan Elle. Mereka keheranan melihat semua orang seperti sedang berdebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang kosong di pojok Hati (SELESAI)
Teen Fiction[ Follow dulu, sayang 😉 ] Belum banyak pembaca beruntung yang menemukan cerita ini. Makanya jadilah yang pertama dan beritahu teman lainnya! Kisah ini mengandung bawang! 🏅Rank 3 #depretion 🏅Rank 1 #Danielle 🏅Rank 2 #malas 🏅Rank 3 #bodoamat 🏅Ra...