2 | bruised

1.7K 371 19
                                    

Moon Taeil, terbangun dari tidurnya dan merasa sebuah keanehan. Seluruh badannya terasa sakit dan berat. Setiap ujung persendiannya terasa nyeri ketika digerakan.

Ia buka matanya sedikit demi sedikit. Bukan hanya tubuhnya yang terasa lelah, kelopak matanya pun serasa sulit untuk membuka. Makanya ia sesekali mengerjapkan kedua matanya.

Aneh.

Benar-benar aneh.

Suasana kamarnya memang biasa sepi. Tapi tidak dengan ruangan lain. Kontrakan biasanya tak sedamai ini. Ia kemudian memutuskan untuk turun dari tempat tidurnya. Berjalan ke luar kamar dan mendatangi meja makan yang hanya ditempati oleh Yuta dan Jaehyun yang tengah asyik memakan sarapannya.

"Kenapa, bang?" tanya Jaehyun ketika melihat Taeil terus memegangi tengkuk belakang leher dan berjalan dengan susah payah.

"Nggak tahu," jawab Taeil sembari menarik sebuah kursi di depan Jaehyun. "Badan gua sakit semua."

"Emang semalem abis ngapain?" tanya Yuta kali ini.

"Nggak ngapa-ngapain. Abis pulang dari kolam, gua langsung tidur," katanya lagi.

"Jam berapa?" tanya Yuta.

"Delapanan."

"Apaan???" ucap Yuta menimpali. "Pas gua bangun jam 1 pagi buat nonton bola. Lo baru balik kali, bang."

Taeil mengerutkan keningnya. "Mana ada? Gua beneran selesai kerja langsung balik. Itu aja izin pulang lebih cepet karena badan kurang enakan."

"Tapi emang semalem pas jam 10an gua sempet ke masuk ke kamar bang Taeil buat minjem charger sih, bang," ucap Jaehyun ke Yuta. "Dan gua lihat bang Taeil udah pules."

"Kan!" timpal Taeil sambil menyomot roti berselaikan selai kacang yang ada di atas piring kecil Jaehyun.

Sudah biasa dia begitu.

"Seriusan dah gua nggak bohong!" ucap Yuta sembari mengangkat kedua jarinya. "Orang semalem tuh lo gua ajakin nonton juga. Tapi lo nggak mau dan langsung ke kamar. Gua tanyain abis dari mana, lo nya nggak jawab."

"Apa bang Taeil tidur sambil jalan?" tanya Jaehyun. "Kalau orang tidur sambil jalan kan biasanya diajak ngomong nggak bakal nyautin."

"Tapi gua nggak ada riwayat sleepwalking," ucap Taeil setelah susah payah menelan roti di dalam mulutnya.

"Salah lihat berarti lu bang," ucap Jaehyun pada Yuta. "Bisa jadi karena masih ngantuk dan baru bangun jadi lu halu?"

Yuta berdecak.

"Iya kalau gua yang salah lihat. Kalau ternyata lo yang salah lihat gimana, Jae?" tanya Yuta balik. "Kalau ternyata nggak ada orang di kasur itu, gimana? Atau nggak ternyata emang ada orang tapi itu bukan Taeil?"

Membuat Jaehyun jadi sedikit ngeri membayangkan kalau apa yang dilihatnya semalam bukan Taeil.

Di saat keduanya memperdebatkan apakah itu Taeil apa bukan, sang topik yang didebatkan justru tengah berjalan ke arah kulkas untuk menuang susu full cream ke dalam gelasnya.

"Pas lo ke kamar Bang Taeil, lampu kamarnya mati apa nyala?" lanjut Yuta lagi.

"Ya mati lah. Bang Taeil kan kalau tidur selalu matiin lampu."

"Udah, udah kaga usah diributin," ucap Taeil sembari kembali duduk di tempatnya. "Perhatian amat lo berdua sama gua sampe ngeributin begitu!"

"Cih!" decak Yuta membuat Taeil dan Jaehyun tertawa.

"Ngomong-ngomong, bang...." ucap Jaehyun kembali membuka suara.

Membuat Taeil yang tengah meminum susunya menoleh ke arah Jaehyun. "Hn?" dehamnya kemudian sebagai respon untuk Jaehyun.

"Itu pergelangan kaki kanan lo kenapa sampe biru begitu?" tanya Jaehyun membuat Taeil otomatis melirik kakinya. Diikuti Yuta yang juga turut melirik dari bawah kolong meja.

Kening Taeil kembali mengerut.

"Lah iya? Kenapa ini kaki gua??" tanya Taeil balik membuat Yuta dan Jaehyun keheranan.

"Yang punya kaki elo, nanyanya ke kita. Aneh dah lu!" ucap Yuta lagi.

"Kepentok kali ya," sahut Taeil lagi sembari mengambil satu lembar roti tawar yang ada di tengah meja makan.

"Kepentok apaan, bang?" tanya Jaehyun.

"Kemaren tuh pas lagi jaga di kolam ombak, ada orang yang tiba-tiba tenggelem karena bannya diambil orang. Ya otomatis gua langsung loncat kan, terus nolongin pengunjung itu. Bisa jadi kepentoknya pas lagi nolongin dan bawa dia ke pinggir, soalnya rame banget di situ," ucap Taeil sembari mengangkat kaki kanannya ke atas kursi. Ia memperhatikan kebiruan yang melingkar tersebut.

"Mas kepentok birunya melingkar gitu, bang?" tanya Yuta kali ini.

 
 
HAP!
 
 

Yuta kemudian melingkarkan tangannya di atas luka lebam kebiruan tersebut. Mencengkram pergelangan kaki Taeil.

"Ini mah kayak kaki lo dicengkeram sama tangan orang nggak sih?" tanya Yuta lagi membuat Jaehyun melebarkan matanya.

"Lah iya, kalau kepentok harusnya kan cuma di satu sisi aja, bang? Bukan melingkar begini?" tambah Jaehyun.

Membuat Taeil menggaruk tengkuk bagian belakang lehernya. Karena jujur saja ia juga sedikit bingung bagaimana dan kapan ia mendapatkan luka lebam itu.

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang