199 | from the outside or fr the inside?

361 136 1
                                    

"Beneran nggak mau ikut?" tanya Yeseo pada Young Eun.
 
 

Young Eun menggeleng. Ini sudah yang kesekian kalinya Yeseo menawarinya untuk ikut pergi ke kamar teman satu jurusannya. Yeseo hendak bertanya-tanya soal tugas yang diberikan dosen pengampu salah satu mata kuliah. Dan ia merasa tak enak hati karena harus meninggalkan Young Eun sendirian di kamar.

Bukan apa-apa, belum lama ini, ada peristiwa tak mengenakan di kosan tempat mereka tinggal. Pun, akan sangat sepi bila berada di dalam kamar sendiri. Meski sekarang masih jam 8 malam.
 
 

"Nggak ah. Badan gue capek. Pengen rebahan. Kalau ikut ke kamar temen lo, belum tentu gue bisa rebahan di sana." Tolak Young Eun dengan sebuah alasan.
 
 

Well, Young Eun tak berdusta. Kegiatan perkuliahan dan organisasi hari ini sangat menyita waktu dan juga tenaganya. Ia bahkan baru pulang setengah jam yang lalu. Sebelum akhirnya mandi dan langsung naik ke tempat tidurnya sendiri.
 
 

"Hhhhh, ya udah deh. Nanti kalau ada apa-apa telpon aja ya?"

"Oke!!!" sahut Young Eun pada Yeseo yang kemudian meninggalkan kamar kos mereka berdua.
 
 

Sebenarnya kamar yang ingin didatangi Yeseo itu tak terlalu jauh. Masih di lantai 4 atau lantai yang sama dengan kamar mereka berdua. Jaraknya pun hanya 5 kamar. Di mana kamar Yeseo dan Young Eun berada di paling ujung koridor.

Tapi ya seperti yang Young Eun katakan pada Yeseo sebelumnya. Ia ingin beristirahat menghilangkan rasa lelahnya sebelum lanjut mengerjakan beberapa tugas dan pergi tidur. Pun ia tak akan bisa leluasa di tempat orang lain.

Lima belas menit berlalu.

Masih dalam posisi duduk di atas tempat tidur sambil menyandarkan punggungnya di tembok, Young Eun terus memainkan ponselnya. Ia menyetel beberapa video lucu untuk ditonton.

Tertawa adalah salah satu caranya untuk melepas penat akibat lelah dengan kegiatan sehari-harinya.

Di tengah fokusnya menonton tayangan yang ada, tiba-tiba Young Eun dikejutkan dengan suara teriakan yang sangat kencang, yang berasal dari depan kamarnya.

Sontak ia langsung meletakkan ponselnya dan beranjak dari tempat tidur. Tak butuh waktu lama baginya untuk membuka pintu.

Di mana anehnya hal yang ia dapati bukanlah sang tersangka yang baru saja membuat kegaduhan dengan cara berteriak. Melainkan seluruh penghuni lantai 4 yang keluar dari kamar masing-masing dan langsung menghampiri Young Eun.

Termasuk Yeseo.
 
 

"Lo kenapa? Ada apa?" tanya Bahiyyih yang merupakan penghuni kamar sebelah. Bahiyyih bertanya sambil memegang kedua bahu Young Eun.
 
 

Gurat kekhawatiran bisa dilihat dari ekspresi wajah yang Bahiyyih berikan.
 
  

"Hah?" tanya Young Eun tak mengerti.

"Lo kenapa teriak?" tanya Yeseo kali ini. Ia sudah berada di depan Young Eun. Memegang satu tangan Young Eun penuh kekhawatiran.

"Hah? Gue nggak teriak kok."
 
 

Jawaban Young Eun sontak membuat teman-temannya saling berbisik, mereka saling berpandangan lalu melihat ke arah Young Eun.
 
 

"Tapi barusan kita denger suara teriakan dari kamar lo," ucap Hikaru kali ini.
 
 

Jarak kamar Hikaru dengan kamar Yeseo dan Young Eun adalah 3 kamar.
 
 

"Makanya kita keluar." Sambung Hikaru lagi.

"Tapi serius bukan gue yang teriak," elak Young Eun.

"Terus lo kenapa ikut keluar juga?"

"Ya karena gue denger suara teriakan kenceng banget. Tapi dari luar kamar, bukan dari dalem." Jawab Young Eun.

"Enggak, beb."
 
 

Kali ini Xiaoting yang berbicara. Ia kemudian menghampiri Young Eun dan berdiri di hadapannya.
 
 

"Gue dari tadi di luar, ngobrol sama Yujin, dan pas kita lagi ngobrol tiba-tiba denger suara teriakan. Bukan dari luar. Tapi dari dalem. Dari dalem kamar lo sama Yeseo."

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang