151 | panggilan

420 163 1
                                    

"Ta, coba lo telpon si Tag," ucap Hyunbin memerintahkan Keita. "Bentar lagi rapat evaluasi bulanan mau dimulai."

"Oke," sahut Keita yang langsung beranjak dari tempat duduknya. Kemudian berjalan ke arah pojok ruangan dimana terkumpul beberapa ponsel milik ia dan teman-temannya yang memang sedang dicharge.
 
 

Keita mengambil ponselnya, memilih kontak Tag untuk dipanggil dan langsung menempelkannya di telinga di detik pertama ia menekan icon memanggil dan loudspeaker untuk mengeraskan suara agar panggilannya bisa didengar oleh yang lain.

Saat ini, ia dan teman-temannya hendak melakukan rapat evaluasi bulanan. Sebenarnya tadi Tag sudah datang, hanya saja Tag izin untuk pergi ke kamar mandi sebentar. Namun, sudah sepuluh menit lebih dan Tag belum juga kembali. Makanya Hyunbin selaku leader meminta Keita untuk menghubungi rekannya satu itu.

 
 
"Halo."

"Halo, Tag? Lo dimana? Kok lama banget? Rapatnya udah mau mulai ini."
 
 
 

Belum sempat Keita mendengar balasan Tag, tiba-tiba terdengar suara dari operator yang memberitahu bahwa kontak yang ditelpon oleh Keita tidak kunjung menjawab.

Membuat kening Keita mengerut, bingung. Ia kemudian menjauhkan ponselnya dari telinga. Lalu melihat layar ponsel yang langsung menyala.

Terlihat jelas pemberitahuan bahwa si penerima tak mengangkat panggilan tersebut.

Belum sempat Keita mencerna apa yang terjadi, tiba-tiba suara dari pintu ruangan tersebut berbunyi.

Sosok Tag dengan napas terengah-engah masuk ke dalam ruangan.
 
 

"Sorry, sorry, kelamaan," ucapnya dan langsung menghampiri Keita yang berdiri di sudut ruangan.

Kemudian mencabut salah satu charger yang terhubung dengan salah satu ponselnya.

"Flashdrive gua ketinggalan. Tapi tenang. Semuanya udah gua backup di hape gua," ucap Tag sembari mengangkat tinggi-tinggi ponsel yang baru saja ia cabut dari chargernya.

Membuat semua yang ada di ruangan tersebut mengerutkan kening.
 
 

"Tag," panggil Dohwan ketika Tag mulai duduk di tempatnya dan langsung berkutat di depan laptop. Mencoba menyambungkan ponsel dengan gaway yang memiliki layar 17 inci tersebut.

"Hah?"

"Lo punya hape berapa?"
 
 

Tag mengerutkan kening. Bingung dengan pertanyaan tak relevan yang diajukan Dohwan.
 
 

"Satu. Kenapa emang?" jawab Tag membuat Keita menelan salivanya. Tak hanya Keita, semua yang berada di ruangan tersebut mendadak diam.

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang