21 | unusual

821 263 9
                                    

Ji Changmin, memandang seorang perempuan yang lebih muda darinya. Perempuan yang tadi pingsan dan sudah siuman itu tengah bersandar di salah satu tempat kursi memanjang.

Son Juyeon, atau yang biasa dipanggil Eunseo, tengah membantu mahasiwi bernama Ahn Yujin tersebut untuk meminum teh hangat.

Entah benar atau tidak, tapi sudah menjadi tradisi untuk memberikan minuman teh hangat kepada orang yang kurang enak badan. Makanya Eunseo juga berinisiatif demikian. Well, Eunseo bukan mahasiswi kedokteran, jadi ia hanya menggunakan insting dan sedikit pengetahuan kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya.

Kembali ke Changmin, laki-laki itu bukannya meragukan dan menuduh Yujin berbohong, bahkan tubuh Yujin tadi benar-benar dingin dengan wajah yang sangat pucat ketika ia membawanya ke ruang kesehatan.

Hanya saja.... entah mengapa Changmin merasakan sebuah aura intimidasi yang kuat dari Yujin.

Tadi ketika sedang berusaha membuat Yujin tersadar; dengan cara mendekatkan minyak angin ke ujung hidungnya, lengan Changmin sempat digenggam kuat sebelum akhirnya tiba-tiba Yujin membuka mata.

Membuat Changmin yang saat itu tengah sendiri di ruangan tersebut, terkejut dan langsung memundurkan tubuhnya.

Bukan hanya itu, kornea mata Yujin ketika terbuka secara tiba-tiba tadi bukan berwarna coklat seperti biasanya. Melainkan merah.

Namun, sesaat setelah Yujin mengerjap, warnanya kembali berubah menjadi coklat.

Dan karena kejadian itulah, Changmin memilih menjaga jarak dari Yujin. Terdengar seperti pengecut, tapi Changmin hanya ingin berjaga-jaga.

Entah mengapa perasaan Changmin mengatakan bahwa Yujin tak hanya sekedar pingsan karena sakit. Melainkan lebih dari itu.

"Ngelihatinnya biasa aja buset!" seru Cheng Xiao sembari mengusap seluruh wajah Changmin. Membuat Changmin sedikit terkesiap. "Naksir lo?" tanya Cheng Xiao kemudian.

Satu alis Changmin terangkat. Telunjuk kanannya yang sedari tadi tersembunyi di balik saku celana jeansnya terangkat, kemudian beralih dan menoyor pelipis kiri Cheng Xiao pelan.

"Ngaco!" ucap Changmin yang kemudian memilih keluar dari ruangan yang sudah diisi beberapa panitia lainnya.

Changmin kemudian menghampiri Kino yang tengah membereskan speaker dan mic yang tadi ia gunakan untuk memberi pengarahan kepada adik tingkatnya.

"Udah pada pulang semua?" tanya Changmin pada Kino.

Kino yang tengah menggulung kabel mic menoleh ke arah Changmin. "Udah semua. Tinggal panitia aja yang belom," katanya sambil memasukan mic dan kabelnya yang sudah tergulung rapi ke dalam kotak speaker yang ada.

Karena harus menemani Eunseo menangani Yujin, Changmin tak sempat ikut penutupan pertemuan kali ini.

Dan rencananya sebelum semua panitia pulang, mereka akan dikumpulkan untuk evaluasi kegiatan malam ini dan membicarakan sedikit banyak hal tentang kegiatan malam keakraban besok.

"Eh, Min," panggil Kino kemudian.

"Hn?"

"Maba yang pingsan tadi..." ucap Kino menjeda perkataannya. "Udah bangun?" tanyanya kemudian.

Changmin menganggukkan kepala. "Lagi diminumin teh anget sama Eunseo."

"Oh."

"Kenapa emang?"

Kino tak langsung menjawab, ia malah terdiam menatap Changmin sesaat. Air wajahnya menunjukan sebuah ekspresi kekhawatiran.

"Dia kayaknya pingsan bukan cuma karena sakit dah."

Alis Changmin terangkat sebelah. Dugaan Kino sama dengan Changmin. Changmin menduganya karena apa yang terjadi dan ia lihat ketika ia berdua dengan Yujin tadi. Sedangkan Kino? Entahlah, Changmin tidak tahu apa dasar dari dugaan Kino.

"Mending nanti sebelum kita pulangin, kita mampir ke ustadz Anu," saran Kino.

Ustadz Anu, atau Anugerah, salah satu ustadz yang cukup dikenal yang tinggal di sekitaran kampus.

"Lo tahu kan kejadian kayak tadi tuh nggak cuma sekarang doang? Tahun lalu pas angkatan kita jadi maba juga begitu. Inget nggak lo sama Hyunjoo?"
 
 

Hyunjoo, mahasiswa seangkatan mereka yang tahun lalu juga pingsan di perkumpulan terakhir sebelum acara malam keakraban. Diduga sakit, tapi ketika diantarkan pulang ke kosannya, tak lama ia mengamuk sesaat setelah beberapa kakak tingkat mengantarnya pulang. Hal tersebut berujung dengan satu teman kosan Hyunjoo yang kebetulan kenal dengan orang-orang yang mengantar Hyunjoo; menelpon salah satu kakak tingkat mereka. Mengabarkan apa yang terjadi pada Hyunjoo.

Dan ya, mereka membawa Hyunjoo ke seseorang bernama Anugerah yang dikenal dengan panggilan Ustadz Anu.

Diagnosa saat itu, Hyunjoo kerasukan salah satu penunggu kampus yang memang berkeliaran di sekitar kampus. Tak banyak anak angkatan Changmin yang tahu, tapi beberapa dari mereka mendengar cerita tersebut dari teman kontrakan yang memang menjadi kakak tingkat dan panitia saat itu.
 
 

"Sekarang juga?" tanya Changmin pada Kino.

"Kapan lagi? Masa nunggu ngamuk dulu?"

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang