42 | insomnia

680 224 7
                                    

Biasanya, seorang Lee Jae Hee akan sudah tertidur dan bermimpi indah sebelum jam tengah malam. Dikarenakan masih duduk di bangku sekolah, ayahnya membuat aturan bagi Jae Hee untuk tidur paling lambat jam 9 malam.

Sialnya, sekarang sudah hampir jam 12 malam dan mata Jae Hee masih terjaga. Padahal sudah 3 jam sejak Jae Hee berbaring di atas tempat tidurnya. Namun matanya tak jua kunjung dapat tertutup rapat. Berapa kali pun ia paksakan tetap saja percuma.

Jae Hee sudah mencoba berbagai macam posisi tidur, mulai dari hadap kanan, hadap kiri, tengkurap bahkan terlentang. Namun usahanya seperti sia-sia.

Ya, ia mengalami insomnia.

Bukan karena kopi atau minuman yang mengandung zat kafein lainnya ia tak bisa tidur. Jae Hee tidak biasa minum itu. Namun dikarenakan perasaan khawatir akibat ditinggal sendiri di rumahnya yang besar tersebut.

Kedua orang tuanya harus pergi ke luar kota untuk menghadiri acara pernikahan sepupu jauhnya dan Jae Hee tidak diperbolehkan ikut karena kegiatan Ujian Kenaikan Kelas sedang berlangsung selama seminggu ini.

Sebenarnya komplek perumahan tempat ia tinggal cukup aman, tak sembarang orang bisa masuk tanpa menyerahkan kartu tanda pengenalnya. Belum lagi ditambah CCTV di berbagai sudut yang ada di rumahnya. Serta alarm yang akan berbunyi apabila ada yang memaksa masuk ke dalam rumah Jae Hee tanpa izin.

Ya, seaman itu.

Namun tetap saja Jae Hee merasa khawatir dan takut.

"C-coba dengerin lagu deh," ucap Jae Hee pada dirinya yang sendiri yang kemudian langsung mengambil ponsel dan earphone wirelessnya yang berada di atas meja nakas di samping tempat tidur.

Jae Hee memutar lagu dari NCT Dream, boygroup idolanya. Memutar satu album terbaru yang baru saja dikeluarkan dan memecahkan banyak rekor.

Ia menyumpal telinganya dan berniat untuk tidur dengan bantuan lagu-lagu yang terputar.

Benar saja, tak sampai 15 menit Jae Hee berhasil tidur dengan nyenyak. Kekhawatirannya akan merasa diperhatikan oleh sesuatu yang tidak ia ketahui, hilang bersamaan dengan mata yang perlahan terpejam.

Sayangnya hal itu tak bertahan lama, selang 2 jam kemudian Jae Hee terbangun.

Ia yang baru tidur sebentar merasakan rasa pusing di kepalanya. Namun dengan sadar ia langsung memeriksa telinganya yang kini sudah kosong tanpa tersumpal earphone. Takut kalau benda kecil tersebut tertindih dan rusak, Jae Hee langsung bangun dan memeriksa bawah bantalnya.

Tak langsung ditemukan, ia mencoba menyingkapkan selimut yang menutupi tubuhnya, lalu bergeser untuk memeriksa apakah benda tersebut tertindih badannya. Tapi tak jua barang tersebut ditemukan.

Hingga akhirnya mata Jae Hee melirik ke arah meja nakas yang bersebrangan dengan sisi ranjang yang ia tempati dan melihat 2 benda tak asing di atasnya.

Sepasang earphone wireless beserta ponselnya yang dalam keadaan mati.

Kening Jae Hee mengerut. Ia mengambil dua barang tersebut dan memeriksanya. Keduanya dalam keadaan baik-baik saja. Anehnya lagu yang terputar sudah berhenti. Dengan keadaan baterai ponsel dan earphone yang masih cukup dan belum habis hingga bisa mati sendiri.

Jae Hee menelan salivanya. Rasa kantuknya hilang seketika. Berganti dengan rasa takut yang kian kentara. Berbagai pertanyaan muncul di kepala.

Siapa yang mematikan lagu yang ia putar?

Siapa yang memindahkan ponsel dan earphonenya ke atas meja nakas?

Dia yang lupa dan tak sadar meletakannya di sana ketika dalam keadaan tidur?

Atau ada orang lain yang memindahkan selain dirinya?

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang