41 | pamali

681 242 5
                                    

Pamali, adalah sebuah hal yang tidak boleh dilakukan, yang dipercayai bila sesuatu yang dikatakan pamali itu tetap dilakukan makan akan ada akibat tertentu bagi sang pelanggar.

Lama hidup di daerah pedesaan yang masih sangat kental adat dan tradisinya membuat Park So Eun, atau yang biasa dipanggil So Eun, masih mempercayai hal-hal tabu tersebut.

Tak sekadar mempercayai, So Eun bahkan sering memberitahukan kepada orang-orang di sekitarnya akan hal-hal yang dianggap pamali. Misalnya soal dilarang memotong kuku pada malam hari, atau dilarang membuang kuku dan rambut yang rontok ketika sedang masa menstruasi.

Kebanyakan dari yang diberitahu akan selalu meremehkan dan menganggap So Eun berhalusinasi dan bodoh karena masih percaya dengan hal-hal tersebut. Setidaknya sampai mereka mengalami kejadian akibat melanggar hal yang dianggap pamali tersebut.

Namun hal itu tak membuat semua orang lantas memahami niat baik So Eun yang bertujuan hanya untuk mengingatkan. Banyak dari si pelanggar pamali jadi malah menyalahkan So Eun akan hal yang mereka alami. Tak jarang So Eun dibilang dukun atau memiliki ilmu hitam karena mengatakan akan ada bahaya bila temannya begini atau begitu, tak sesuai nasehatnya.

Padahal, So Eun berani bersumpah kalau apa yang dia katakan hanya sekadar hal turun temurun yang disebarkan oleh para leluhur di desanya melalui mulut ke mulut.

Kalau kesialan tak menimpa temannya; yang sudah diberitahu dan melanggar, maka So Eun akan merasa lega dan bersyukur. Tapi kalau kesialan tetap terjadi, So Eun hanya bisa berempati sembari berdoa dalam hati supaya temannya mau sedikit mendengarkan kata-kata darinya.

"Yeojin, jangan suka nyapu malam-malam nanti-"

"Haduh!" seru Yeojin memotong perkataan So Eun yang baru saja pulang ke kosan dan mendapati Yeojin tengah menyapu ruang tengah. "Jangan berisik deh. Dan jangan kutuk gue please, gue cuma mau kamar gue bersih!" ucap Yeojin sembari terus mendorong debu di lantai dengan sapu di tangannya hingga keluar rumah.

So Eun menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya ia embuskan secara kasar.

Bukan hal baru dikatai bahwa ia suka mengutuk temannya. Padahal niatannya hanya sekadar memberitahu.

"No offense ya, So. Tapi lo yang begini tuh bikin nggak nyaman," ucap Yeojin sekembalinya dari pintu luar. "Nggak semua yang lo tahu dan percayai itu harus lo doktrin-in ke orang lain. Apalagi hal-hal yang bikin parno. Mending lo simpen sendiri deh. Okay?"

"Oke, Jin," sahut So Eun sembari memaksakan senyumnya. Ia tahu maksud Yeojin juga baik.

Kebiasaan So Eun membuatnya sulit mendapatkan teman dekat.

"Ya udah sana lo mandi. Abis itu kita makan bareng anak-anak yang lain. Kebetulan tadi kita dikasih makanan sama ibu kos!" ucap Yeojin bersemangat.

"Oke!" sahut So Eun yang langsung masuk menuju kamarnya.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Tak mau menunggu lama, So Eun benar-benar hanya menghabiskan waktu 15 menit untuk membersihkan diri dan langsung keluar kamar, lalu bergabung dengan teman-temannya yang lain di meja makan.

So Eun menggeser kursi yang tersisa. Lalu mendudukan dirinya dengan pandangan tertuju ke arah kotak pizza yang ada di depannya.

"Ibu kos kasih pizza?" tanya So Eun pada Yeojin, Lucy, Karin dan Lena.

"Bukan, ini dari Abang-abang yang suka anter galon itu loh, So," jawab Lena memberitahu.

"Hah? Tumben?"

"Iya kan? Tumben???" ucap Lucy menimpali. "Gue juga heran tadi waktu lihat abang tukang galon tadi bawa pizza sambil nganterin galon ke sini. Gue kira ada yang pesen, ternyata pure mau ngasih dong!" sambung Lucy lagi.

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang