143 | sakit kepala

386 167 2
                                    

Yooa mengerjapkan kedua matanya kesekian kalinya selama beberapa menit. Rasa pusing tak tertahankan menyerang kepalanya saat ini.

Tak sanggup untuk menahannya lagi, ia kemudian mengangkat tangannya ketika sang guru mata pelajaran Matematika sedang mengajar. Lalu memohon izin untuk undur diri dalam kegiatan belajar mengajar dikarenakan rasa sakit yang sudah tidak dapat ia tahan lagi.

Setelah mendapatkan izin yang ia minta, Yooa langsung pergi ke luar kelas menuju unit kesehatan siswa. Niatnya, ia ingin meminta obat dan tidur di sana barang sejenak.



TOK! TOK!



Yooa mengetuk pintu kaca ruang UKS tersebut sebanyak dua kali, membuat salah satu petugas yang sedang berjaga di sana menoleh ke arah pintu dan langsung mempersilahkan Yooa untuk masuk.

"Sakit kepala ya, kak?" tanya salah satu petugas perempuan bernama Jiho yang merupakan adik kelas dari Yooa sendiri.

"Eh? Iya, Ji. Kok tahu?" tanya Yooa balik pada Jiho yang kini membantunya untuk berjalan ke arah brankar yang tersedia. Yooa bahkan belum mengeluhkan rasa sakitnya pada Jiho. Tak juga menunjukkan gelagat kalau kepalanya sakit di depan Jiho.

Jiho tersenyum kemudian melirik ke arah kepala Yooa sekilas.

Ingin rasanya Jiho memberitahu kalau sedang ada makhluk astral yang tengah menancapkan kukunya di kepala Yooa sehingga Yooa merasakan sakit di kepalanya. Namun Jiho memilih urung dan diam. Ia tak ingin Yooa menjadi ketakutan karenanya.

Diam-diam, Jiho merapalkan sebuah doa dari kitab suci keyakinan yang dianutnya, lalu meniup kepala Yooa tanpa bisa Yooa lihat.

Berharap sedikit doa yang ia bacakan bisa mengusir makhluk pengangguran tersebut.

"Kakak tiduran di sini dulu ya, aku siapin obat sama teh angetnya dulu buat kakak."

"Oh, oke. Makasih ya, Ji."

"Iya, kak."

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang