54 | pendakian - 10

518 214 6
                                    

Minghao berdecak kesal. Tak langsung kembali ke tempat dimana anggota rombongannya lain berkumpul untuk beristirahat, ia malah kembali menyingkir untuk sendirian lagi.

Ia sudah membuang sebuah benda berbentuk keris berwarna keemasan yang diambilnya dari dalam tanah tadi. Tapi hanya itu, tidak dengan benda lain yang ia temukan di bawah tadi.

Niatannya begitu.

"Tapi kalau misal dia ngecek carrier sama badan gua, terus nemuin yang lain gimana?" tanya Minghao pada dirinya sendiri.

"Ah bangsat!" rutuknya kesal.

Susah payah ia mencari benda-benda tak ternilai tersebut. Namun kini harus mengembalikannya begitu saja.

"Seung Cheol sialan!" gerutu Minghao lagi.

Berharap bisa meneriakan hal itu langsung tepat di depan wajah Seung Cheol. Sialnya, Minghao tak punya nyali.

Penjaga yang dimiliki Seung Cheol sangat kuat dan tangguh. Ia bisa kenapa-napa kalau macam-macam dengan Seung Cheol.

Setidaknya, itu yang diberitahu oleh khodam atau penjaga yang dimiliki Minghao.

Minghao kemudian mengambil sebuah benda dari dalam kotak kecil yang berbentuk persegi panjang tipis dari dalam tasnya.

Bukan, bukan tempat penyimpanan benda pusaka. Melainkan lintingan dedaunan kering terlarang yang memang sudah ia bawa dari awal dan ia hisap sesekali.

Ia bakar ujung lintingan kertas tersebut lalu diletakannya di ujung mulut. Dihisapnya kuat-kuat untuk kemudian dihembuskannya asap yang tadi masuk ke udara.

Ia perlu sesuatu untuk memancing kepalanya agar bisa berpikir. Berpikir bagaimana benda-benda yang telah ia ambil tidak ketahuan oleh Seung Cheol dan tetap bisa ia bawa pulang.

"Apa gua coba sempilin di carrier yang lain ya?" ucap Minghao pada dirinya sendiri.

"Toh, yang bakal dia periksa cuma carrier gua kan?" monolognya lagi.

"Tapi kalau penjaga dia ngasih tahu gimana?"

"Ah nggak mungkin. Dia aja kayaknya nggak tahu kalau dia dijaga sama itu penjaga. Clueless gitu orangnya. Nggak paham sama kemampuan yang dia punya sendiri."

Minghao terus berbicara sendiri seiring dengan lintingan kertas di tangannya yang mulai semakin habis terbakar.

"Iya udah, gitu aja. Gua bakal simpen barang yang gua ambil di carrier yang lain!" putusnya yang kemudian membuang sisa lintingan yang sudah tidak bisa dihisap lagi.

Lalu memutuskan untuk kembali ke rombongan. Tak ingin terlalu lama dan membuat yang lainnya curiga.

 
 
 
 
 

👻👻👻
 
 
 
 
 

"Anjing!" Minghao berseru.

Ia langsung melepaskan carriernya dan berlari ke arah Seungkwan yang tengah berjalan ke arah jurang dengan pandangan mata kosong.

Perilaku yang sering ditunjukkan oleh orang-orang yang pandangannya tengah ditutupi oleh sesuatu.

Dengan sekuat tenaga Minghao mempercepat larinya. Tinggal tiga langkah lagi dan Seungkwan akan jatuh terjerumus ke dalam jurang yang di bawahnya dipenuhi bebatuan besar dan goa yang pintunya menghadap ke atas.

Akan sulit mengevakuasi seseorang yang sudah jatuh ke sana.

Satu langkah.

Satu langkah sebelum Seungkwan jatuh ke sana dan Minghao berhasil menarik bagian belakang carrier Seungkwan. Menyebabkan keduanya terjerembab ke belakang.

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang