162 | dipanggil

396 160 2
                                    

"Mau kemana?" tanya Yonghoon pada Harin yang hendak beranjak dari tempat duduknya.

"Balik ke kelas."

"Nggak boleh bego, abis disemprot. Disuruh jangan masuk dulu selama 15 menit!"

"Ya elah, mau ngambil dompet doang gua. Mau ambil duit di ATM."

"Entar aja sih???"

"Nggak bisa. Mumpung banyak kelas yang belum kelar. Lima belas menit lagi kelas laen pada kelar. Rame pasti pada ke ATM buat bayar semesteran."

"Dih ngeyel banget dah."

"Nggak bakal mati elah gua cuma karena disinfektan doang mah. Pake masker ini."

"Serah lu dah, Rin!" ucap Yonghoon tak peduli. Ia membiarkan Harin naik ke lantai 2 dan kembali ke kelas tempat mereka menghadiri perkuliahan Kimia Dasar yang harus dihentikan beberapa saat karena harus disemprot dengan disinfektan.

Mematuhi aturan pemerintah.

Tempat duduk yang ditempati Harin terletak di paling belakang dekat tembok. Kelas benar-benar kosong ketika ia memasukinya. Tak ada satupun orang di sana. Termasuk dosen.

Namun, anehnya...



"JU HA RIN!"




"Hah, iya?"

Harin yang tengah membuka resleting tasnya menoleh ke belakang. Tepatnya ke meja dosen di depan kelas. Ia baru saja mendengar nama lengkapnya dipanggil dengan kencang.

Harin kira itu benar suara seseorang yang hendak memanggilnya. Tapi tak ada apa-apa di sana.

"Dari luar kali, ya?" ucap Harin pada dirinya sendiri. Lalu kembali menoleh ke arah tasnya. Mengambil benda berukuran sedang yang terbuat dari kulit tersebut. Lalu memasukannya ke dalam kantong celana dan kembali menutup resleting tasnya.

Harin berniat untuk langsung keluar dari kelas ketika ia kembali mendengar nama lengkapnya dipanggil saat ia baru saja memegang handle pintu kelasnya.


"JU HA RIN!"



Tak seperti tadi, kali ini Harin yakin bahwa suara itu berasal dari dalam kelas dan bukan luar kelas. Ia jelas mendengar suara itu dari arah belakang punggungnya.

Harin menoleh ke belakang. Ke arah meja dosen, tempat di mana ia merasa sumber suara itu berasal.

Sama seperti sebelumnya, tak ada apapun ketika ia mencoba mencari tahu orang yang baru saja memanggil namanya, nama lengkapnya.

"Bodolah!" ucapnya yang memilih abai dan bergegas keluar kelas.









👻👻👻









"Lah? Kok belum masuk juga?" tanya Harin pada Yonghoon yang masih duduk di depan koridor kelas mereka. Bukan hanya Yonghoon tapi juga teman sekelasnya yang lain. "Udah lewat dari lima belas menit padahal." Sambungnya sambil melihat waktu yang terpampang di layar ponsel.

"Masih ada yang harus diusir kata Pak Asep."

"Hah? Maksudnya?"

"Ya tadi kan yang diusir pake disinfektan itu virus, kuman sama bakteri yang mungkin ada di kelas. Nah kalau sekarang dedemitnya!"

"Dedemit?"

Yonghoon mengangguk sekali.

"Iya, kata Pak Asep di dalem ada setan jahil yang suka iseng manggil-manggilin mahasiswa yang lagi belajar. Biar nggak ganggu, mau diusir dulu sama beliau. Baru kita boleh masuk."

"Anjir! Berarti yang tadi manggil gua...."

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang