27 | ruangan sebelah

744 251 6
                                    

"Ih iya, kata Jennie, kemaren dia sempet ngelihat macem-macem!" ucap Joy pada Dita mulai bercerita.
 
 

Saat ini Joy dan Dita tengah memasuki jam istirahat, dan mereka memutuskan untuk makan malam di salah satu ruangan bangsal yang ada.

Keduanya memang tengah dalam masa magang di salah satu rumah sakit. Mereka mendapatkan jam tugas dari siang sampai pukul 9 malam.
 
 

"Lo ih maghrib-maghrib juga!" potong Dita supaya Joy fokus ke makanannya dan tidak bercerita yang aneh-aneh.

"Ya udah sih, kan ini minggu terakhir kita magang! Jadi nggak apa-apalah cerita dikit," ucap Joy lagi.

Dita menghela napas panjang, sebelum akhirnya berkata, "terserah lo deh."

Membuat Joy tersenyum dan kembali bersemangat.

"Kemaren kan Jennie sama Soobin dapet shift malem sampe pagi ya. Masa katanya dia lihat ada putih-putih terbang di atasnya pas dia jaga dong. Terus Soobin juga denger suara orang nangis-"
 
 
 
 
PRANG!
 
 
 
 
Dita dan Joy kompak menoleh ke arah ruangan tempat cuci tangan yang ada di sebelah ruangan yang mereka tempati.

Ruangan tersebut cukup gelap. Terbatasi oleh pintu dan jendela yang sama sekali tak memiliki hordeng.

Baru saja keduanya mendengar suara baskom yang terbuat dari stainless steel jatuh terbanting hingga menimbulkan suara kencang yang membuat mereka berdua terkejut.
 
 

"I-itu apaan ya, Dit?" tanya Joy masih dengan tatapan terkunci ke arah ruangan tertutup tersebut.
 
 

Pun dengan Dita.
 
 

"Bukan apa-apa, Joy. Udah lanjutin makan kita aja dulu. Takut nanti tiba-tiba dipanggil," ucap Dita yang langsung mengalihkan pandangannya ke arah makanan yang ada di atas meja.
 
 

Berusaha meredam rasa takut dan terkejutnya. Kalau ia berkata yang aneh-aneh, bisa-bisa Joy akan kabur karena ketakutan.

Joy menelan salivanya. Ia kemudian membuka ponsel dan mencoba memutar lagu-lagu yang tersimpan di smartphone miliknya tersebut.

Tak terlalu kencang. Tapi cukup ampuh untuk mengurangi rasa takut akibat keterkejutan mereka barusan.

Keduanya kembali melanjutkan kegiatan makan malam mereka. Hingga ketika makanan tersebut habis, Joy dan Dita saling berpandangan satu sama lain. Mereka harus mencuci tangan. Dan tempat terdekat untuk melakukan itu adalah di ruangan dimana mereka mendengar suara benda yang terjatuh tadi.
 
 

"Cuci tangan ayo!" ajak Dita pada Joy.
 
 

Joy mengangguk.

Keduanya berjalan pelan ke arah ruangan tersebut. Tak langsung membuka pintunya, mereka berdua memilih mengintip terlebih dahulu lewat jendela yang tak tertutupi satupun gorden.
 
 

"Aman, Dit," ucap Joy membuat Dita menganggukan kepalanya. Lalu ia membuka pintu yang tak terkunci tersebut.
 
 

Sesaat keduanya terpaku.
  

Bukan karena ada sesuatu.
 
 

Melainkan karena tak ada satupun benda di lantai yang terjatuh seperti kedengerannya. Bahkan benda-benda yang terbuat dari stainless steel di sana tersimpan rapi di tempatnya masing-masing.

Pun tak ada siapa-siapa di sana selain mereka berdua.
 
 

"Bener halu kayaknya kita tadi, Joy," ucap Dita sembari tertawa canggung, mencoba mencairkan suasana mencekam karena malam yang semakin larut.

"Hehehe, iya, Dit," jawab Joy sekenanya.

"Hm, gimana kalau kita cuci tangan di belakang aja, Joy?" saran Dita kemudian.

"Ide bagus!" seru Joy membuat Dita langsung menutup kembali pintu ruangan tersebut dan berlari bersama Joy menuju ke tempat mencuci tangan yang lain.

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang