14 | new house

927 274 3
                                    

Yoo Karina, mengikuti sang kakak laki-laki, Yoo Kihyun, yang baru saja duduk di salah satu sofa berwarna coklat kayu tua yang sudah terlihat usang. Ia mengedarkan pandangannya ke segala arah. Ke setiap seluk beluk rumah yang hendak dibeli oleh sang kakak laki-lakinya tersebut.

Rumah bernuansa vintage yang memang menjadi kesukaan keduanya ini dijual dengan harga yang lumayan murah untuk ukurannya yang cukup luas. Dan kesempatan tersebut tak disia-siakan oleh Kihyun untuk membeli rumah yang rencananya akan ditempati oleh Kihyun dan Karina di kota perantauan mereka tersebut.

Kihyun terus berbincang dengan sang pemilik, laki-laki yang dari penampilannya terlihat seperti sudah berumur di atas 70an. Ia cukup senang dan puas dengan keadaan rumah tersebut. Selain luas, letaknya juga tak terlalu jauh dari jalan besar meski di kanan kirinya masih banyak pepohonan besar dan jarang sekali ditemukan rumah yang saling berdempetan.
 
 

"Kak, aku foto-foto bentar ya?" izin Karina yang langsung diangguki oleh Kihyun.

"Jangan jauh-jauh tapi, sebentar lagi kita pulang," ucap Kihyun.

"Siap bos!"
 
 

Karina bangkit dari duduknya, ia memilih menyingkir dari dua orang dewasa yang tengah membicarakan perihal birokrasi yang harus dilakukan untuk membeli, mengganti akta kepemilikan dan lain-lain.

Dan seperti saran Kihyun, Karina tak pergi terlalu jauh. Ia hanya pergi keluar. Ke area kebun bunga yang ada di halaman depan rumah.

Bunga-bunga di sana hanya tersisa sedikit. Yang banyak sekarang hanyalah rumput dan ilalang yang semakin meninggi. Kata Kihyun, karena usia, pemilik rumah jadi sulit untuk membersihkan itu semua. Makanya sang pemilik memilih menjual rumahnya. Beruntung keadaan di dalam rumah tak seterbengkalai bagian luarnya.

Karina berjalan ke arah sebuah pohon dimana di bawahnya terdapat sebuah ayunan dengan rantai besi yang mulai berkarat. Karina tak duduk di ayunan tersebut, ia hanya mendekat dan mencoba mengambil beberapa foto selfie di sana. Rencananya ia akan mengunggah beberapa foto di akun instagramnya.
 
 

"Dek, ayo!" seru Kihyun dari ambang pintu masuk. Membuat Karina menghentikan kegiatannya dan menoleh ke arah sang kakak.

"Iya kak!"
 
 

Karina langsung mematikan layar ponselnya dan menyusul sang kakak. Keduanya berpamitan dengan pemilik rumah sebelum akhirnya berjalan ke arah mobil yang terparkir di luar pagar.
 
 

"Jadi kapan kita pindahnya, kak?" tanya Karina.

"Kira-kira dua minggu lagi. Setelah pembayaran dan balik nama diurus, kakak mau sewa jasa buat bersihin bagian halaman depan, belakang dan dalem rumah."

"Yeay!" seru Karina senang.
 
 

Kihyun tersenyum, ia mengusak puncak kepala adiknya dengan penuh rasa sayang.
 
 

"Btw, kak. Kata kakak pemilik rumah ini tinggal sendiri makanya ia jual rumahnya karena nggak sanggup ngurus rumahnya kan?"

"Iya, bener."

"Terus tadi yang duduk di samping pemilik rumah pas di ruang tamu tadi siapa?" tanya Karina. "Istrinya ya kak?"

"Hah? Istri gimana? Kok aneh kamu nanyanya? Istrinya kan udah meninggal, anak cucunya si bapak tadi juga udah pada tinggal jauh. Makanya bapak tadi cuma sendirian dan mau jual rumah ini karena rencananya beliau mau tinggal sama salah satu anaknya."

"Kak serius?"

"Loh ngapain juga kakak bercandain soal ini, dek?"

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang