185 | penjaga kos

363 150 1
                                    

Bapak penjaga kos meninggal
 
 
 
 

adalah pesan yang dikirim oleh Jangjun untuk Son Young Taek atau yang biasa dipanggil Tag oleh teman-temannya.

Tag yang tengah berada di atas motor di parkiran kampus, dengan cepat mengetikkan sebuah balasan untuk Jangjun, teman satu kosnya tersebut.
 
   
 

Kok bisa?


 

   

Tak lama, balasan lain dengan cepat ia dapatkan kembali.
   
 
   
 

Kena masuk angin duduk katanya

 
 
Kosan rame dong?

Enggak, sepi

Jenazah almarhum langsung dibawa ke kampungnya
 
 
   
 

"Oh..." begitu desah Tag ketika membaca pesan barusan. Sejenak ia lupa kalau laki-laki paruh baya yang bertugas sebagai penjaga kos tersebut aslinya bukan tinggal di sini. Beliau benar-benar hanya seorang pekerja yang ditugaskan untuk menjaga rumah kos-kosan tiga lantai yang ditempati oleh Tag dan penghuni lainnya.
 
 
 
 

Lo cepet balik, sepi nih, udah mau gelap juga
 
  
 
 

Tag mengerutkan kening ketika pesan lainnya dari Jangjun kembali masuk.
 
 

 
 

Yang lain belom pada balik?
 

Belom, baru gua doang

Banyak yang pada ngungsi nginep di tempat temen mereka gara gara takut
 
 

Yaelah..
 
 

Jangan yaelah yaelah aja lu, buru balik

 
 

Iye iye..
 
 
 
 


 

Tak menunggu lebih dulu balasan dari Jangjun, Tag memilih memasukan ponselnya ke dalam kantong jaket dan langsung melajukan kendaraan roda duanya yang sudah menyala sedari tadi.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

👻👻👻
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Jangjun tak berbohong ketika mengatakan kos dalam keadaan sepi.

Nuansa lengang seperti tak berpenghuni adalah kesan yang Tag dapatkan ketika ia memasukkan kendaraannya ke area halaman depan.

Kalau biasanya ada yang menyambutnya di teras depan, sekarang tidak ada lagi.

Rasanya sepi sekali. Membuat Tag merasa menyesal karena menuruti permintaan Jangjun yang memintanya untuk pulang cepat.

Karena kalau tahu sesepi ini, ia lebih memilih berlama-lama di luar dan mungkin baru akan pulang ketika sudah mau tidur.

Well, Tag tidak suka keadaan sepi. Itulah mengapa ia memilih tinggal di kos-kosan yang memiliki banyak kamar dan penghuni.
 
 

Memasuki bagian ruang tamu kosan, Tag mendapati semua lampu ruangan di lantai satu tersebut dalam keadaan menyala.

Mungkin Jangjun yang menyalakannya sepulang ia kuliah tadi.

Kamar Jangjun ada di lantai tiga, pun dengan Tag. Bisa ia tebak kalau Jangjun sekarang ini ada di kamarnya.

Tak berniat berada lama-lama di bawah. Setelah menutup pintu utama kos, Tag langsung naik ke lantai tiga menuju kamarnya sendiri.

Setidaknya ia bisa beristirahat dengan puas malam ini tanpa ada gangguan suara berisik dari penghuni lantai dua yang biasanya baru akan tenang ketika jam dua belas malam.

 
 
 
 
 
 

Ddddddrrrrrrtttttttt
 
 
 
 
 

Jam menunjukkan pukul dua dini hari ketika satu getaran yang berasal dari ponselnya membangunkan Tag yang sudah tertidur pulas.

Memiliki kebiasaan selalu membuka ponselnya ketika ada notifikasi masuk, Tag langsung bangun dan membenarkan posisi daksanya dari keadaan tidur menjadi duduk.

Ia mengerjapkan matanya beberapa kali untuk bisa membaca dengan jelas pesan yang ternyata berasal dari Jangjun, yang kamarnya terletak di sebelah kamar Tag.
  

 
 

Denger nggak lo?
 
 
 
  

Membuat kedua alis Tag bertaut karena bingung dengan pesan yang baru ia baca.

Buru-buru ia mengetikkan kalimat balasan untuk Jangjun

"Denger apa-"
 
 
 
 
 

TOK! TOK!
 
 
 
 

Gerakan Tag langsung terhenti. Pesan yang belum selesai ketik dan belum dikirim dia abaikan ketika ia mendengar suara ketukan di depan pintu kamarnya.

Refleks ia langsung melihat ke arah bawah pintu.

Tak ada bayangan yang menandakan ada orang yang berdiri di depan pintu kamarnya.

"Apa dia cuma ngetok terus pergi?" tanya Tag pada dirinya sendiri. "Ah iya kali, mungkin si bapak cuma mau mastiin kalau semua penghuni udah-"

Perkataan Tag langsung terhenti, tatkala ia mengingat kalau seseorang yang terbiasa mengetuk pintu kamar setiap malam untuk memastikan bahwa penghuni di dalamnya sudah tidur itu adalah penjaga kosan yang baru meninggal siang tadi.

Dengan cepat, Tag langsung menghapus pesan yang sebelumnya ia ketik, lalu mengetikkan kalimat baru sebagai balasan untuk pesan Jangjun.
 
 
 
 
 

Iya gua juga denger...

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang