147 | arti dari sebuah suara

413 175 3
                                    

"Sssssssttt!!"
 
 

Arin menoleh, ia mendapati Dayoung, baru saja mendesis. Membuat pergerakan tangannya untuk membuka pintu yang handlenya sudah ia pegang jadi terhenti.
 
 

"Jangan dibuka!" kata Dayoung memperingati sambil menghampiri Arin.
 
 

Dayoung lalu menarik Arin supaya menjauh dari pintu kamar Dayoung. Ya, Arin memang tengah menginap di kamar asrama yang Dayoung tempati karena teman-teman seasramanya sedang memanfaatkan waktu libur 3 hari mereka untuk pulang ke rumah.
 
 

"Itu siapa yang nyapu malem-malem, Day?" tanya Arin ketika Dayoung terus menariknya hingga ke tempat tidur.

Dayoung menggelengkan kepalanya.

"Nggak tahu," jawabnya singkat. "Tapi sebenernya nggak ada."

"Hah? Maksudnya?" tanya Arin dengan kening mengerut.

"Gue pernah bilang kan ke lo kalau koridor asrama gue tuh berisik?"

Arin mengangguk.

"Maksudnya berisik tuh ya berisik ini. Tiap malem selalu kedengeran suara orang nyapu pake sapu lidi. Tapi ketika ditengokin, nggak ada siapa-siapa."

"Kok bisa???"

"Mana gue tahu???"

Arin menelan salivanya. Ia pernah dengar dari Jiho, katanya kalau ada suara orang menyapu tetapi tidak ada wujudnya itu adalah salah satu tanda kehadiran dari makhluk astral berambut panjang yang saking panjangnya terjuntai hingga ke jalan. Katanya, suara tersebut adalah suara ketika rambut-rambut tersebut bergesekan dengan jalan yang dilalui.

Membuat perasaan Arin langsung menjadi tak enak. Tapi Jiho pernah bilang, kalau kita merasakan seperti ada sesuatu di suatu sudut atau tempat, akan lebih baik kita mendatangi dan memeriksa. Supaya pikiran lebih tenang ketika tahu bagaimana keadaan yang sebenernya. Toh kita tidak akan bisa melihatnya meskipun ada sesuatu di sana.

Makanya Arin berniat untuk memeriksakan hal tersebut sebelum Dayoung melarangnya.

"Lagian lo pikir aja deh, Rin. Mana ada orang nyapu di koridor jam 11 malem begini? Pake sapu lidi pula?"
 
 
 

SREK... SREK...
 
 
 
 

Dayoung dan Arin kompak menoleh ke arah pintu kamar Dayoung. Keduanya terbelalak ketika mendengar suara yang dengan sangat jelas di balik daun pintu tersebut.
 
 

"T-tenang, Rin. K-kata temen gue, k-kalau deket berarti jauh, k-kalau jauh berarti deket."

"Tapi Day-"
 
 

GREP!
 
 

Dayoung langsung memegang kedua tangan Arin ketika suara tersebut perlahan melambat.
 
 

"Rin! Lo hapal ayat kursi, kan?"

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang