98 | mari berpura-pura tidak melihat

503 188 1
                                    

Hihihi....
 
 

 
   
 
 

Chaein menelan salivanya. Pandangannya tak tentu arah. Entah hendak ke depan atau ke bawah seperti yang ia lakukan saat ini.

Mau melihat ke depan untuk melihat motornya yang terparkir, tapi sulit untuk mengalihkan pandangannya dari ujung sepatu yang ia kenakan.

Langkahnya sempat terhenti. Namun buru-buru ia lanjutkan kembali karena tahu akibat dari perbuatannya menghentikan langkah secara mendadak barusan bisa membawa petaka padanya.
 
 

"Oke, oke."
 
 

Chaein mencoba berkata pada dirinya sendiri. Tak berani mengucapnya dalam hati karena tahu bahwa mbak cantik yang berada tepat di atas motornya, bisa saja mendengar ucapan dalam hatinya tersebut.

Orang bilang kalau kau sedang ketakutan, lebih baik berbicara secara lantang dengan mulut, jangan berbicara dalam hati, karena mereka bisa mendengarmu.
 
 

"Nggak ada apa-apa, nggak ada apa-apa," ucap Chaein sambil berjalan ke motornya yang hanya berjarak kurang dari dua meter kini.
 
 

Sosok itu masih ada di atas motor Chaein. Melayang dengan kaki yang tak menapak dan tak terlihat di atas jok motor. Menjulang tinggi dengan pakaian serba putih kebanggaan makhluk astral golongan sejenis. Tak benar-benar putih karena terlihat aksen kotor karena warna kehitaman di berbagai sisi.

Pencahayaan yang temaram membuat segalanya tak terlalu jelas meski tetap dapat dilihat oleh mata telanjang.

Chaein tahu kalau sosok tersebut terus melihat dan mengarah kepadanya.

Tapi Chaein berusaha tak terpancing. Berusaha tak menatap balik mata merah yang hampir keluar yang terus menatapnya tersebut.

Chaein berusaha menormalkan detak jantungnya yang berpacu cepat.

Segala macam jenis doa yang biasanya ia hapal dan katanya bisa untuk mengusir makhluk astral, hilang dalam ingatan Chaein. Otaknya sibuk berpikir bagaimana caranya Chaein bisa segera mengambil motornya dan pergi dari parkiran kampusnya yang sudah agak sepi karena sudah larut malam, tersebut.
 
 

"Nanti mampir ke masjid dulu kali ya, buat solat," ucap Chaein lagi, sengaja mengencangkan suaranya.
 
 

Bukan untuk sengaja menakuti sosok mbak cantik tersebut, melainkan untuk meyakinkan dirinya agar lebih berani.
 
 

"Iya deh, nanti mampir ke mesjid dulu aja. Biar pas sampe rumah bisa langsung tidur." Sambungnya lagi sambil berusaha menyalakan kendali motornya setelah berhasil duduk di atas jok.
 
 

Setelah mesin menyala, Chaein tak langsung menarik gas, melainkan melirik ke arah spion kanan motornya.

Matanya buru-buru beralih tatkala ia lihat gaun putih yang menyengser di atas jok belakang motornya masih terlihat.
 
 

Chaein menelan salivanya lagi, sebelum menarik gasnya dan berkata, "Bismillahirrahmanirrahim!!"

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang