23 | what actually happened

780 261 10
                                    

Ju Hak Nyeon, hanya bisa menahan napas melihat ketiga orang di depannya yang terus berteriak ketika sedang diobati.

Ahn Yujin, mahasiswi baru yang merupakan adik tingkat satu jurusannya. Lalu ada Moon Kevin, teman satu jurusannya yang pernah sekelas di mata kuliah Aplikasi Komputer pada semester 1 lalu. Serta Choi Chanhee, teman satu jurusannya juga, yang tidak pernah sekelas dengannya namun masih satu organisasi di kegiatan UKM Fotografi.

Ketiganya, dengan menggunakan mobil Changmin, dibawa ke rumah ustadz Anu yang diharapkan bisa menyembuhkan ketiganya yang sedang dalam keadaan tak baik-baik saja.

Ketiganya sakit, tapi bukan secara fisik.

Ada sesuatu di dalam tubuh mereka, yang saking bahayanya bukan hanya hampir mencelakai orang lain tapi juga diri mereka sendiri.

Kalau Yujin hanya diam sambil sesekali menyeringai lalu mencengkram tangan seseorang sampai agak memar, lain lagi dengan Kevin yang terus menangis tanpa sebab dan tak mau pulang. Dimana yang paling berbahaya adalah Chanhee. Ia terus mengamuk sambil terus berlarian ke sana kemari seperti ingin melarikan diri.

Semua orang yang tersisa di kampus tadi memutuskan untuk langsung membawa ketiganya malam itu juga.

"Eh kenapa?" tanya Haknyeon ketika Kino meminta beberapa dari orang yang ada di dalam ruang tengah untuk keluar.

"Tunggu di luar aja. Takut nanti yang masuk ke dalem badan mereka bertiga langsung nyamber ke orang-orang yang ada di sini," jelasnya sembari berjalan ke luar ruangan.

Kini Kino, Haknyeon dan beberapa temannya yang lain memilih menunggu di area teras. Sementara di dalam hanya ada Changmin dan Wooseok yang bertugas untuk mendampingi proses pengusiran makhluk yang masuk ke dalam tubuh ketiga temannya.

"Jadi kali ini karena apa?" tanya Serim pada Kino, Serim adalah salah satu rekan mereka yang turut menjadi panitia makrab dan ikut mengantar tiga orang tadi ke rumah ustadz Anu.

"Karena sakit, sama karena ada omongan yang nggak dijaga," jawab Kino yang tahu akan maksud dari pertanyaan Serim.

Haknyeon mengerutkan keningnya. Bisa ia duga kalau yang sakit adalah Yujin. "Emang Kevin sama New ada omongan apaan?" tanya Haknyeon penasaran.

Meski sama-sama panitia, mereka tak selalu bersama. Pun tugas mereka malam ini berbeda-beda. Dan Haknyeon tak sempat mengobrol dengan Kevin serta New sedari tadi ketika mereka masih di kampus.

"Bukan Kevin sih, tapi New. Tadi dia sempet becandain anak Tekpang yang kesurupan pas di kelas tadi siang itu. Terus dari becandaan lama-lama omongannya malah kayak orang nantangin. Udah sempet ditegor sama Allen sebenernya. Cuma ya lo tahu lah gimana New," jelas Kino.

Jujur, meski tahu akan hal itu, Kino tak sampai kepikiran kalau New akan menjadi korban kerasukan dari penunggu yang ada di kampusnya, tepatnya penunggu di toilet laki-laki dekat pintu 1.

"Terus kok Kevin juga kena?" tanya Haknyeon penasaran.

"Tadi sebelum pada mau balik, mereka berdua sempet bilang mau ke kamar mandi. Bisa jadi dia ikutan kena di situ."

"Sial!" rutuk Haknyeon yang langsung mengusap tengkuk belakang lehernya. "Gua jadi merinding!"

Bukan apa-apa, tadi juga Haknyeon sempat ingin ikut Kevin dan New untuk ke kamar mandi, tapi tak jadi karena ia harus mendata beberapa peralatan yang masih kurang untuk kegiatan makrab atau malam keakraban mendatang.

"Terus mereka bakal tetep ikut makrab? Yakin kuat? Kan makrabnya di deket area hutan juga," Serim kembali membuka suara. Ia sedikit khawatir melihat keadaan teman dan adik tingkatnya yang sedang dalam keadaan tak baik tersebut.

Dan Serim takut kalau sampai kejadian hari ini akan terasa efek sampingnya sampai besok ketika mereka melaksanakan kegiatan makrab.

"Enggak. Mereka disuruh istirahat di rumah."

Bukan, bukan Kino ataupun Haknyeon yang barusan menjawab pertanyaan Serim.

Tapi Changmin, yang baru saja keluar dari dalam rumah ustadz Anu.

Membuat ketiga temannya itu sontak menoleh ke arah Changmin.

"Kita bakal kekurangan orang dong?" tanya Haknyeon.

Changmin mendekat ke arah ketiga temannya. "Ya mau nggak mau. Daripada nanti mereka malah kenapa-napa. Itu pintu di badan mereka udah kebuka lebar soalnya. Meskipun yang sekarang bisa dikeluarin, tapi nanti-nanti bakal ada yang gampang masuk," jelas Changmin lagi.

Ketiganya mendengarkan. Mereka mengangguk setuju akan perkataan Changmin.

"Dan lo," ucap Changmin sembari meletakan tangannya di atas pundak Haknyeon. "Malem ini lo nginep di tempat gua."

"Lah? Ngapain?"

"Ada yang ngikutin lo, kalau lo nekat sendiri, takutnya nanti kenapa-napa dan nggak ada yang nolongin. Jadi kata ustadz Anu, lo harus nginep di tempat salah satu dari kita," jelas Changmin sembari memandang Kino dan Serim bergantian.

"Anjir, gua kenapa diikutin? Perasaan gua nggak macem-macem???"

Changmin menarik sudut bibirnya, "punya khodam kan lo?" tembak Changmin membuat Haknyeon mengerutkan keningnya.

"Hah? Khodam?"

"Iya, kata ustadz Anu di badan lo ada khodam yang hawanya negatif dan ngundang setan buat ngedeketin lo. Makanya nanti lo nginep di tempat gua aja. Biar aman."

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang