187 | at laboratorium

426 151 8
                                    

Bong Jae Hyun, harus merelakan waktu tidur malamnya untuk menyelesaikan project akhir semester mata kuliah multimedia di laboratorium komputer yang ada di kampusnya.

Ya, tak seperti di kampus lainnya, di kampusnya memang mengizinkan para mahasiswa untuk menggunakan fasilitas kampus guna menyelesaikan kegiatan perkuliahan. Asal tetap disiplin dan bertanggungjawab dalam penggunaan fasilitas tersebut.

Sebenarnya bisa saja ia mengerjakan di kos dengan laptopnya sendiri. Sayang, perangkat keras miliknya itu sudah tidak kompatibel untuknya melakukan rendering akhir dari project videonya yang memakan waktu berjam-jam tersebut.

Bila memaksakan, Bisa-bisa projectnya baru selesai rendering besok lusa. Sementara ia membutuhkannya besok pagi.

Tak hanya mengerjakan project tersebut, Jaehyun juga turut menyelesaikan tugas lain. Bukan untuk besok memang. Tapi, daripada menganggur, ia memilih untuk sekalian mengerjakan.



"Hoaaaaaaaams."


Jaehyun menguap panjang. Ia meregangkan kedua tangannya karena mulai merasakan kantuk. Matanya terasa berat sampai setengah tertutup.

Baru saja kedua matanya ingin menutup secara sempurna, ia dikejutkan dengan suara yang berasal dari kenop pintu yang seperti terus dinaik-turunkan supaya bisa terbuka.

Sontak, Jaehyun langsung membuka matanya secara sempurna. Ia menoleh lalu memicingkan mata untuk bisa melihat dengan jelas siapa yang berada di ujung sana.

"Ada mahasiswa lain juga apa gimana, dah?" ucapnya pada diri sendiri.

Tak lagi mendengar suara berisik tadi, Jaehyun memutuskan untuk kembali fokus pada layar kaca di hadapannya.

Proses rendering masih berjalan 30%, masih tersisa 1 jam 50 menit untuk mencapai 100%. Sementara makalah yang ia kerjakan sudah di tahap kesimpulan.


"Hoaaaaaaaams."


Lagi-lagi, rasa kantuk menderanya hingga membuatnya terus menguap.


"Tidur bentar kali, ya?" ucapnya sambil meletakan kepala di atas dua tangan yang terlipat di atas meja.

Jaehyun mencari posisi ternyamannya supaya tubuhnya tak terlalu sakit ketika bangun nanti.

Sialnya, baru ia ingin memejamkan mata, terdengar suara berisik seperti sebelumnya. Bahkan, lebih kencang kali ini. Disertai suara gedoran di kaca laboratorium.

"Oalajingan!" gerutu Jaehyun yang kemudian menghela napas panjang. Ia lalu beranjak dari duduknya. Hendak menghampiri sumber suara keributan tersebut.

Sayangnya, baru membalikan badan, Jaehyun langsung terjungkal ke samping kanan.

Seseorang dengan tampilan wajah rusak dan bola mata hampir keluar tiba-tiba berdiri di belakangnya.















👻👻👻













a/n;

hai-hai buat para pembaca setia unease!!!

gimana cerita horror di sini?

apakah kalian makin terbiasa dan jadi nggak takut? atau justru sebaliknya?

by the way, dikit lagi unease tamat, kemungkinan aku bakal fokus selesain urban legend abis ini

ahhhhh dan aku mau pamer ehehehehe

aku coba cetak ganjil (non commercial purpose alias buat aku doang) dan ternyata setebel ini 200 chapter tuh 👻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku coba cetak ganjil (non commercial purpose alias buat aku doang) dan ternyata setebel ini 200 chapter tuh 👻

unease kan buku series horror ke-9 ya, nah aku agak kebayang aja gimana kalau 9 buku itu aku cetak semua 🤭 entah bakal seberat apa hahahaha

well, last but not least, enjoy the rest chapters of unease yaaaa

makasih udah setia baca, vote, dan komen ❤

sayang kalian banyak banyak (≧∇≦)/

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang