8 | habituasi

1K 297 5
                                    

Suara dari radio analog di kamar yang memutar lagu Sorry I'm Not Sorry menemani malam panjang seorang Dong Sicheng.

Tak seperti penampilan yang cerah, Sicheng sebenarnya adalah makhluk nokturnal, yang lebih aktif di malam hari daripada siang saat matahari berada tepat di atas kepalanya.

Bila orang lain memilih bangun pagi-pagi untuk menyelesaikan tugas atau sekedar belajar sebagai persiapan ujian, tapi tidak dengan Sicheng. Ia lebih memilih terjaga di malam hari dan tidur ketika matahari mulai keluar dari peraduannya.

Beruntung ia selalu berhasil mendapatkan kelas siang atau sore. Jadi ia tak perlu repot bangun pagi atau terpaksa tidur di kelas karena rasa kantuk yang ditanggungnya.

Bersama kesembilan temannya yang lain, Sicheng memilih tinggal di sebuah rumah kontrakan yang sudah berisi lengkap perabotannya sehingga Sicheng hanya perlu membawa baju dan peralatan kuliahnya.

Semuanya barang sudah ada, seperti kasur, meja belajar dan lemari yang berada di sudut ruangannya.

"Kalau bisa barang-barang yang ada di rumah ini kalian rawat dan jaga ya, jangan dirusak atau dipindah - pindah," begitu pesan sang pemilik rumah kontrakan ketika 10 bujangan tersebut mulai menempati rumah yang disewakannya.

Dan Sicheng menurut. Ia sama sekali tak pernah merusak, memindahkan atau membuang barang-barang milik pemilik kontrakan yang ada.

Termasuk sebuah barang yang ada di atas lemari kamarnya.

Sebuah benda yang konon katanya digunakan untuk mengasah benda tajam ada di atas lemari tersebut.

Sicheng sama sekali tidak pernah ada niatan untuk mencari tahu benda apa itu meski setiap malam ketika dia tidur, dia sering mendengar suara seperti pisau yang tengah diasah dari atas sana.

Dulu di kali pertama mereka tidur di kontrakan tersebut, tengah malam Sicheng pernah merasa kaget, karena selain mendengar suara pisau yang diasah, ia juga mengalami ketindihan. Tak hanya itu, ia dengan jelas melihat kunci cadangan pintu kamarnya yang tergantung di dekat stop kontak lampu, terus dimain-mainkan hingga mengeluarkan suara gemerincing khas besi yang beradu.

Waktu itu Sicheng langsung lari ke luar kamar dan mengetuk-ngetuk setiap pintu kamar yang ditempati temannya. Sialnya tak ada satupun dari temannya yang membukakan pintu. Hingga pagi menjelang dan kesembilan penghuni kontrakan mendapati Sicheng tidur di lantai di ruang tengah. Ketika Sicheng menceritakan kejadian yang ia alami malam itu, semua temannya mengaku sama sekali tak mendengar suara gedoran di balik daun pintu. Padahal ada salah satu dari mereka yang baru tertidur jam 3 pagi, dan sama sekali tak ada yang memakai headphone ataupun earphone yang membuat telinga mereka tersumpal dan tidak bisa mendengar.

Selama dua minggu Sicheng memutuskan untuk tidur di kamar Jaehyun dan berbagi tempat tidur. Hingga minggu berikutnya Sicheng memaksakan diri untuk lebih berani menghadapi kejadian yang terjadi di kamarnya setiap malam itu.

Selama gangguan tersebut tak menyakiti tubuhnya secara fisik, Sicheng mencoba membiasakan diri dengan semuanya.

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang