67 | jam satu lewat

641 208 32
                                    

"Tapi bang, kata bokap gua kita tuh nggak boleh tidur lebih dari jam satu malem. Atau nggak bakalan ngalamin kejadian horor pas mau tidur!" ucap Junkyu pada Hyunsuk yang masih asik berkutat dengan laptop di atas kasur untuk menonton konten horror yang ada di youtube.

"Elah, lo udah umur berapa sih? Masa masih percaya sama yang begituan?"

"Tapi, bang-"
 
 
 
JLEB!
 
 
 
Belum sempat Junkyu melanjutkan perkataannya. Mendadak listrik di asrama mereka padam. Membuat lampu serta mesin pendingin ruangan yang ada di ruangan tersebut langsung mati.

Laptop di hadapan Hyunsuk masih menyala.

Jam sudah menunjukkan pukul satu lewat dua dini hari. Tanpa listrik, laptop Hyunsuk hanya akan bertahan kurang dari satu jam saja. Maklum baterainya sudah bocor. Makanya Hyunsuk memilih menutup aplikasi chrome dan mematikan laptopnya.

"Ya udah ayo tidur sekarang!" ucap Hyunsuk kemudian.

Junkyu mengangguk.

Keduanya tidur di ranjang yang berbeda namun masih dalam satu ruangan.

"Lo jangan tidur sebelum gua tidur ya,  Jun."

"Hah?"

"Pokoknya tungguin gua tidur dulu. Baru lo tidur."

"I-iya, bang."

Entah bagaimana bisa. Tapi hal itu memang sudah menjadi kebiasaan Hyunsuk dari kecil dulu. Ia tidak bisa tidur bila semua orang yang seatap dengannya sudah tidur. Harus ada minimal satu orang yang belum tidur, baru ia bisa tidur dengan tenang.

Aneh memang. Tapi nyata.

Tak mau berdebat. Junkyu memilih mengiyakan permintaan Hyunsuk dan membiarkan teman sekamarnya itu untuk tidur terlebih dahulu.

Dengan keadaan kamar gelap yang hanya bercahayakan lampu senter di atas meja nakas yang ia nyalakan, Junkyu terus terjaga sampai Hyunsuk tertidur.

Hingga lima belas menit kemudian, setelah memastikan kalau Hyunsuk sudah benar-benar tidur, Junkyu berniat menutup matanya untuk tidur.

Sialnya, di detik pertama ia ingin menutup mata, di detik itu pula ia mendengar suara ketukan dari atas plafon kamarnya.

Membuat kelopak matanya seketika gagal untuk menutup.

"Apa tikus ya?" ucap Junkyu mencoba berpikiran positif.

Ya, Junkyu sempat mengira kalau itu adalah tikus yang sibuk mondar-mandir di atas plafon kamarnya. Tapi pikiran tersebut terhapus tatkala suara ketukan yang didengar terasa kian banyak. Tak hanya tuk tuk seakan satu kaki. Melainkan tuktuktuk seakan ada belasan tikus di atas plafonnya.

"Bang? Bang Hyunsuk?" panggil Junkyu pada Hyunsuk yang sudah tertidur.

Perasaannya gelisah. Junkyu tidak akan mungkin bisa tidur dalam keadaan gelisah dan ketakutan seperti ini. Makanya ia mencoba membangunkan Hyunsuk yang baru tertidur beberapa menit.

Sialnya Hyunsuk tak juga bangun meski Junkyu terus memanggilnya.

Junkyu harus menahan ketakutannya akan suara di atas plafon selama beberapa menit hingga akhirnya suara di atas plafon berhenti.

Tapi itu tak berlangsung lama karena beberapa detik kemudian terdengar suara lain dari arah jendela.

Ketukan. Sebuah ketukan dengan ritme yang sama seperti di atas plafonnya tadi. Bukan hanya diketuk. Suara tersebut makin barbar seakan jendela kamarnya digedor secara brutal oleh orang yang tak tahu aturan.

Junkyu kontan menutup daun telinganya dengan kedua telapak tangan. Sesekali menoleh ke arah Hyunsuk yang masih saja tertidur seakan tak terganggu dengan suara gaduh tersebut.

Seperti percuma, suara tersebut semakin terdengar lebih kencang hingga seolah berdengung dengan sangat dekat di kedua telinga Junkyu.

Sial. Ingin rasanya Junkyu menangis saat itu juga.

Di tengah kekalutannya, tiba-tiba Junkyu teringat perkataan ayahnya yang lain. Katanya,

"Kalau ada sesuatu yang dirasa menganggu, datengin. Jangan cuma dilihatin aja!"

Makanya Junkyu mencoba memberanikan diri turun dari tempat tidurnya. Ia ambil senter di atas meja nakas untuk kemudian diarahkan tepat ke arah jendela kamar yang terus diketuk dengan barbar.

Junkyu ingin tahu siapa orang iseng dibalik jendela tersebut.

Ya, Junkyu masih terus berusaha berpikiran positif.

'Pasti itu orang!' batinnya lagi.

Tepat ketika ia berdiri di depan jendela kamarnya, hendak menyingkap gorden yang menutupi, mendadak sumber suara berubah arah.

Tak ada lagi suara ketukan barbar dibalik jendela. Melainkan berpindah ke arah lemari kayu besar yang ada di kamar Junkyu dan Hyunsuk.

Junkyu menelan salivanya. Ia mengarahkan cahaya senter ke arah lemari tersebut.

Pintu lemari yang tertutup dan terkunci dari luar itu terus bergerak karena getaran yang ditimbulkan akibat ketukan bar-bar seperti yang berasal dari jendela tadi.

Junkyu mengarahkan senter ke arah Hyunsuk. Hyunsuk masih tetap tidur dan seolah tak mendengar suara apapun sama sekali. Tidurnya tak terganggu sedikit pun.

"Bukan apa-apa, Jun. Bukan apa-apa." Junkyu berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

Ia melangkahkan kaki ke arah lemari kayu yang pintunya terus bergerak tersebut.

Diputarnya kunci yang ada untuk membuka lemari di hadapannya.
 
 
GULP!
 
 
Belum sempat lemari itu terbuka. Junkyu sudah merasakan ketakutan yang luar biasa. Suasana mencekam seakan menambah kesan menakutkan yang ada.

"Bukan apa-apa, Jun. Bukan apa-apa!" ucapnya lagi meyakinkan diri.

 
 
 
 
KRIEEEEEEET.....
 
 
 

 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

                                             

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
BRAK!
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Junkyu langsung berlari ke atas tempat tidurnya dan menutupi tubuhnya dengan selimut sampai ke batas kepala.

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang