104 | si jahil

508 186 3
                                    

"Jauh-jauh situ, jangan parak-parak ke cucuku!"

("Jauh-jauh sana! Jangan dekat-dekat ke cucuku!")
 
 
 
 
 

Huening Kai, atau yang biasa dipanggil Hyuka, mengerutkan keningnya bingung ketika sang kakek tiba-tiba datang ke kamar sang adik bayi yang sedang menangis sembari menatap ke arah pojokan kamar dekat jendela.

Padahal tak ada apa-apa di sana.

Ajaibnya, setelah berkata demikian, adik Hyuka tak lama langsung berhenti menangis. Lalu kembali tidur seperti sebelumnya.
 
 
Sialnya itu tak lama, setelah kepulangan sang kakek ke rumahnya, adik Hyuka kembali terbangun, lalu menangis lagi dengan sangat kencang seperti sebelumnya.

Membuat Hyuka dan sekeluarga kembali kebingungan. Sudah digendong dan dibawa ke ruangan lain pun masih tetap sama. Terus menangis hingga berjam-jam lamanya.

Tak tahu bagaimana lagi cara mendiamkan sang anak, akhirnya kedua orangtua Hyuka memutuskan untuk membawa Hyuka dan adiknya pergi ke rumah sang kakek.

Malam ini mereka memutuskan untuk tidur di sana.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 

"Rumah kalian itu emang ada penunggunya. Penunggunya jahil. Suka ganggu anak kecil. Terutama yang masih bayi kayak adekmu," ucap sang kakek pada Hyuka.

Ya, Hyuka dan keluarganya sudah tiba sejak lima belas menit yang lalu. Sang ibu langsung membawa sang adik ke kamar kosong yang tak ditempati, untuk kembali meninabobokan si bungsu. Sementara Hyuka dan Ayahnya lebih memilih duduk di ruang tengah bersama sang kakek.
 
 

"Inget nggak kamu?" tanya sang kakek pada ayah Hyuka. "Waktu adekmu nginep di rumahmu, terus sendirian di rumah siang-siang. Dia tidur terus kebangun gara-gara sesak napas. Nggak tahunya ada abu rokok di hidung sama di mulutnya."
 
 
Sang Ayah mengangguk.

Sementara kening Hyuka mengerut ketika mengingat kembali kejadian itu. Bagaimana tidak, sepulangnya Hyuka dari sekolah, ia mendapati sang paman tengah sibuk membersihkan wajahnya di kran air yang berada di depan rumah. Ketika Hyuka bertanya pada pamannya, Sang Paman langsung menjelaskan kejadian ganjil yang baru saja menimpanya.
 
Ayah Hyuka dan pamannya memang termasuk perokok aktif, makanya di setiap ruangan, kecuali dapur dan kamar Hyuka dan adiknya, sengaja disediakan asbak. Tapi... mana ada orang yang sampai sebegitunya mengerjai diri sendiri dengan cara memasukan abu bekas rokok ke mulut dan hidungnya?
 
 
 

"Kakakmu ya sama. Dulu dia pernah cerita kalau sewaktu menginap dirumahmu, jam 2 dia kebangun karena mau ke kamar mandi, eh diintipin si kunti. Kepalanya nongol dari celah plafon, sampai rambutnya menjuntai ke bawah."
 
 
 
Berbeda dengan kejadian yang dialami sang paman. Kejadian yang menimpa bibinya tidak pernah Hyuka tahu. Baru kali ini Hyuka mendengarnya.
 
 

"Jual saja rumahmu yang itu, beli rumah di tempat baru. Mau syukuran berapa kalipun, penunggu di sana nggak akan mau pergi dan nggak nggak bakal berhenti ganggu keluargamu. Lagi... kasian juga anak istrimu."

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang