149 | marah

432 168 0
                                    

"Lo ngapain?" tanya Yunseong pada Hyunbin yang tengah mengeluarkan barang-barang tak terpakai dari dalam gudang rumah barunya.

Ya maksudnya Yunseong jelas melihat apa yang sedang Hyunbin lakukan, tapi agaknya Yunseong bingung dengan alasan Hyunbin melakukannya. Terlebih barang-barang yang dikeluarkan dan dilempar begitu saja ke dalam tong untuk membakar sampah itu, bukan miliknya sendiri.

Besar kemungkinan itu adalah barang-barang dari pemilik sebelumnya.

"Bersihin sampah," jawab Hyunbin enteng. "Rencananya itu gudang mau gua jadiin tempat nyimpen peralatan ngeband."

"Ya tapi masa barang-barang sebelumnya lo buang begitu aja? Kalau yang punya nanti balik dan nanyain gimana?"

"Nggak mungkin."

"Kenapa nggak mungkin?"

"Ya punya kan udah mati."

"Anjing, Bul! Lebih serem itu."

Bulan adalah nama panggilan Hyunbin sehari-hari.

"Elah santai. Udah nggak kepake ini. Daripada jadi sampah dan cuma menuh-menuhin tempat di dalem.
Mending gua buang, kan?"

Yunseong berdecak. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya, tak habis pikir.

"Terserah lo deh."
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

👻👻👻
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebagai orang yang bertipe morning person, sudah menjadi kebiasaan bagi Hyunbin untuk selalu tidur di bawah jam sepuluh malam. Bahkan biasanya baru jam sembilan pun dia sudah terlelap dan berkelana di dunia mimpi.

Sama seperti sekarang ini, Hyunbin sudah berada di tempat tidurnya. Seharian membersihkan kediaman barunya, dibantu oleh Yunseong, tadi, membuat tulang di setiap persendian Hyunbin terasa remuk. Tubuhnya juga sangat lelah dan butuh istirahat sekarang juga.

Makanya, tak sampai sepuluh menit berada di tempat tidur, suara dengkuran halus sudah terdengar dari mulut Hyunbin.

Ya Hyunbin bisa terlelap secepat itu.

Umumnya bagi orang yang seharian lelah bekerja, akan tertidur dengan pulasnya tanpa mengalami mimpi sedikitpun. Pun untuk Hyunbin. Seharusnya begitu.

Sayangnya, hal sebaliknya justru terjadi. Belum ada satu jam ia tertidur, tubuhnya bergerak gelisah ke sana ke mari. Kerutan di kening serta kedua alis yang hampir bertaut tergambar jelas di wajah Hyunbin. Tangannya mengepal. Terdengar suara lirih lolos dari mulut Hyunbin tanpa sedikitpun kelopak matanya terbuka. Nyala mesin pendingin ruangan tak mampu mencegah keluarnya peluh sebesar biji jagung yang mulai mengalir di pelipisnya.

Ya.

Hyunbin mengalami mimpi buruk.
 
 

Entah mimpi apa yang Hyunbin alami, yang jelas tidurnya malam itu tak tenang sama sekali.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

👻👻👻
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

"Tumben?"

Hyunbin mendongak, ia mendapati Yunseong berdiri di depan mejanya.

"Kenapa lo? Item banget itu bawah mata? Begadang?" tanya Yunseong lagi.

Hyunbin menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaan Yunseong. Meski ia mengalami mimpi buruk sepanjang malam, tapi ia sama sekali tak terbangun, bahkan sampai terjaga sampai pagi.

Mata Hyunbin tetap tertutup sampai kumandang adzan subuh membangunkannya dari malam panjangnya yang buruk.

"Terus?" Yunseong kembali bertanya. "Lo sakit? Pucet banget." Ia meletakkan punggung tangannya di kening Hyunbin.

Bukannya suhu hangat, malah suhu dingin yang bisa Yunseong rasakan ketika kulitnya beradu dengan kulit Hyunbin.

"Gue semalem mimpi buruk," ucap Hyunbin kemudian.

Yunseong menjauhkan tangannya dari kening Hyunbin. Dengan kening mengerut, Yunseong kembali bertanya, "mimpi apaan?"

"Ada yang dateng ke gue, Seong. Marah-marah. Abis itu dia nyekap dan mukulin seluruh badan gue."

Yunseong berdecak.

"Kirain mimpi setan."

"Ini lebih serem daripada mimpiin setan!"

Yunseong menelan salivanya. Baginya mimpi paling seram selain bermimpi tentang setan adalah mimpi dikejar. Dikejar apapun itu. Manusia, hewan, makhluk astral, dan lain-lain. Makanya ia paling tak suka kalau bermimpi dikejar sesuatu.

"Mimpi apaan emang? Mimpi dikejar?"

"Bukan!"

"Terus? Ngomong yang jelas, jangan setengah-setengah, Bul."

Hyunbin beranjak dari duduknya. Ia kemudian menaikan hoodie serta kaos yang ia kenakan sampai sebatas perut guna menunjukkan apa yang terjadi pada tubuhnya.

"ANJING BUL! LO KENAPA??!! BADAN LO KENAPA NYET? LO DIPUKULIN SIAPA?" tanya Yunseong panik ketika melihat banyak luka lebam di bagian tubuh yang Hyunbin tunjukkan.

"Bukan cuma di sini, Seong. Tapi di seluruh badan gue."

"SIAPA YANG MUKULIN LO NYET?? KASIH TAHU GUA!"

"Orang di dalem mimpi gue."

"Hah?"

Yunseong menatap Hyunbin dengan pandangan kaget dan tak percaya.

"Dia marah karena barang-barang punya dia yang ada di gudang, gue buang," ucap Hyunbin membuat tenggorokan Yunseong seperti tercekat.

"Makanya dia iket dan pukulin gue."

"Bul- lo nggak ngarang, kan?"

Hyunbin menggeleng.

"Gue nggak segila itu mukulin badan gue sendiri cuma buat ngarang ke lo, Seong." Tegas Hyunbin. "Orang itu marah. Makanya dia datengin gue lewat mimpi."

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang