10 | just for your information

975 296 3
                                    

Seminggu berlalu semenjak kejadian yang menimpa Lee Taeyong, salah satu penghuni kontrakan 127 yang mengalami kecelakaan di tempat kerja. Sudah seminggu pula Taeyong harus dirawat di rumah sakit karena kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya tersebut.

Taeyong hampir saja kehilangan nyawanya kalau bukan karena ada salah satu pekerja part time lain yang bernama Shotaro, yang kembali ke kolam indoor untuk mengambil ponselnya yang ketinggalan di loker miliknya.

Shotaro menemukan Taeyong dalam keadaan tak sadarkan diri di atas permukaan air. Taeyong diduga mengalami patah di area sekitar pergelangan kaki yang menyebabkan kakinya tak bisa digerakan ketika ia berenang. Bukan hanya itu, di dalam paru-paru Taeyong juga kemasukan banyak air akibat dirinya yang hampir tenggelam dan kehabisan oksigen.

Sekali lagi, Taeyong beruntung karena melalui Shotaro, Tuhan menyelamatkan nyawanya.

Kalau dilihat dari kacamata orang awam, kecelakaan yang menimpa Taeyong harusnya tak terlalu parah dan Taeyong bisa saja pulang setelah satu atau dua hari dirawat. Nyatanya Taeyong sempat koma selama tiga hari. Di hari keempat, Taeyong menyampaikan niatnya pada teman-teman satu atapnya bahwa ia ingin dirawat di rumah saja. Namun penghuni kontrakan meyakinkan Taeyong untuk tetap tinggal di rumah sakit sampai kakinya benar-benar sembuh. Pun dengan paru-parunya yang masih harus diperiksa lagi. Mereka juga mengatakan bahwa Taeyong tak usah khawatir akan biaya rumah sakit karena semuanya akan ditanggung oleh pemilik arena kolam renang. Meski tidak ada asuransi seperti pekerja tetap lainnya, kecelakaan yang dialami Taeyong itu terjadi di tempat kerja. Jadi perusahaan mempunyai tanggungjawab untuk menanggung biaya pengobatan Taeyong.

Dan kini Mark, yang baru sempat mengunjungi Taeyong di rumah sakit tengah memandangi kaki Taeyong yang masih dipasangi gips.
 
 

"Kenapa dah lo, Mark? Segitu penasarannya sama kaki gua?" tanya Taeyong ketika Mark tak kunjung berbicara.
 
 

Mark menggelengkan kepalanya. Ia lalu berjalan mendekat ke arah Taeyong dan duduk di samping hospital bed yang ditempati teman kontrakannya satu itu.
 
 

"Tahu nggak lo, bang. Bang Taeil kan juga luka di pergelangannya sama kayak lo. Cuma dia nggak sampe patah. Kebiruan doang," ucap Mark menceritakan.

Taeil dan Taeyong kebetulan memang satu tempat kerja paruh waktu.

Malam ketika Taeyong kecelakaan, Taeil sudah pulang lebih dulu.

"Lah? Yang bener? Kok dia nggak cerita sama gua?" respon Taeyong dengan kening mengerut.
 
 

Mark mengangkat kedua bahunya, tanda bahwa ia tak tahu alasan Taeil tak memberitahukan Taeyong. Ia kemudian mengambil sebuah jeruk yang memang sudah tersedia di atas meja di samping Taeyong. Berinisiatif mengupas buah tersebut untuk kemudian ia berikan kepada Taeyong.
 
 

"Tapi bang Taeyong inget nggak sih? Waktu kita semua renang di tempat kerja lo sama bang Taeil yang pas liburan semester sebelum pada balik itu?" tanyanya sembari memberikan jeruk yang sudah ia kupas kepada Taeyong.

"Inget," jawab Taeyong singkat sambil menerima jeruk dari Mark. "Kenapa emang?"

"Gua pernah bilang ke lo kalau ada yang nggak beres di kolam indoor tempat lo celaka itu."

"Lo juga nggak mau nyebur di sana kan?"

Mark menganggukan kepalanya.

"Maksud gua nggak beres itu bukan karena kotor atau gimana bang, tapi ya karena rame penghuninya di sana. Makanya kan sering banget ada kejadian orang hampir tenggelem di situ. Padahal rata-rata yang nyebur di situ orang dewasa. Dalemnya pun dua meteran. Yang masuk ke situ kebanyakan orang-orang yang emang bisa renang. Tapi ya orang-orang itu juga yang sering banget celaka. Termasuk lo."

"Lo tahu darimana kalau di situ suka banyak pengunjung yang celaka?"

"Bang Taeil, selain di kolam ombak, kata dia ya di kolam itu sering kejadian begitu," jawab Mark lagi. "Penghuni kolam itu beneran jahat sih bang. Sekali lihat aja gua langsung kabur."
 
 

Ya, Mark memang bisa melihat makhluk astral. Tak selalu dan tak semuanya. Hanya makhluk-makhluk tertentu yang mempunyai level tinggi di kalangan makhluk astral lainnya. Biasanya makhluk-makhluk dengan kemampuan rendah tak bisa menampakan dirinya pada Mark, karena mereka akan kehilangan energinya begitu mereka menampakan diri pada manusia.
 
 

"Gua tuh pengen bilangin lo sama bang Taeil buat hati-hati dan kalau perlu keluar dari sana aja. Tapi gua nggak enak hati, soalnya gua tahu banget kalian berdua butuh kerjaan itu."

"Jadi menurut lo gua begini karena penunggu di itu kolam?" tanya Taeyong membuat Mark menganggukan kepalanya lagi.

"Ya sekarang gini aja, apa sebelum nyebur di kolam itu lo kepleset sampe jatoh terus kaki lo patah dan jadi nyebur ke sana kayak yang dokter duga?"

"Ya enggak, cuma waktu itu gua iyain aja karena kalau gua ceritain dokternya pasti nggak percaya."

"Saran gua sih mending bang Taeyong sama bang Taeil berhenti dari sana. Mending cari kerja part time di lain tempat."

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang