#1

4.5K 202 1
                                    

"baiklah ini dia, masakanku, yang akan menjadi favoritmu setalah kau mencicipinya. Kaya rempah dan dibuat penuh cinta" sombong lisa setelah menghidangkan makanan untuk kakak kembarnya, rosie. Sebelumnya Lisa memaksa rosie untuk mencoba ramen buatanya yang sudah dia pelajari dari koran pagi.

Inilah saat yang menegangkan, sebagai ajang pembuktian, apakah lisa benar-benar berhasil membuat ramen yang lezat seperti di koran itu? Kita lihat.











sluuuurp..








mata rosie terpejam berusaha meresapi sekaya apa rempah yang ada di ramen buatan adiknya ini. Mencari rasa dan,









dia memuntahkan ramen itu kembali ke mangkoknya.







Berusaha keras mencari tissue di meja makan itu, rosie meraba sekitarnya. Lisa lalu dengan sigap meraih tissue yang ada didekatnya dan cepat menangkap tangan kakaknya yang tak berhenti bergerak mencari barang tersebut. Lalu Rosie membersihkan mulutnya dengan tissue pemberian gadis berponi itu.

"k-kau baik-baik saja?" tatap lisa khawatir.
Melihat mata itu dia benar-benar takut. beberapa menit yang lalu rosie terlihat sangat panik, dan sekarang tatapan itu sangat kosong. lisa yang berusaha membaca ekspresi rosie kini pun tidak dapat menemukan jawabannya.

Sekarang Ada dua kemungkinan menurut lisa. Ramen itu terlalu panas atau Ramen itu tidak enak. Dengan ragu lisa menarik mangkuk ramen miliknya, dan mencicipinya.

"apa rasanya seburuk itu? Ramen ini- Aku, bahkan menyukainya" lisa bingung, kenapa rosie memuntahkan ramen ini.

"kau memasukkan bawang putih.  Apa Kau lupa aku tak bisa memakannya? Atau kau sengaja mengelabui kakak buta mu ini hah?!" suara rosie meninggi, Membuat orang tuanya di kamar keluar dan menghampiri mereka.

Mendengar itu rosie berdiri lalu Berjalan cepat menuju kamarnya dan membanting pintu dengan keras. Ayah dan ibu rosie melihat itu khawatir dan menghampiri putri bungsunya yang sudah menangis tanpa suara.

"ada apa sayang?" tanya Se ri lembut. karna tidak mendapatkan jawaban, Se ri memeluk lisa. tangis anak bungsunya itu langsung pecah. Ibu dua anak itu mengeratkan pelukannya, menyalurkan rasa hangat agar lisa bisa segera tenang.

"kenapa dia tidak bertanya ibu? Seharusnya dia bisa lebih berhati-hati karna dia punya alergi. Bagaimana jika aku orang lain? Bagaiman jika aku bukan orang yang baik? Aku pasti sudah menyakitinya bu!" Ucap lisa dalam tangisnya. Se ri melepaskan pelukannya pada lisa dan menatap suaminya.

"Aku melupakan itu, maaf. aku adik yang buruk!" sambung lisa kini dia tak berani menatap orang tuanya. Melihat itu jung hyuk berlutut didepan lisa dan menangkup kedua pipi anaknya. Ibu jarinya bergerak untuk menghapus air mata lisa lalu tersenyum hangat.

"jangan berbicara seperti itu sayang. Sudah tidak apa-apa. Anak ayah tidak sengaja bukan?" ujar jung hyuk menyimpulkan setelah membaca situasi meja makan saat ini dengan dua mangkuk ramen yang masih penuh.


Pekanbaru, 5 juli 2021.

Altschmerz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang