Setelah puas menghabiskan hari mereka dipantai, lisa dan rosie beranjak dari sana ketika langit sudah hampir sempurna gelap. jika se ri dan jung hyuk tidak menjemput anak kembar mereka untuk beranjak dari tepian, mungkin lisa dan rosie tidak akan berada dimeja makan malam saat ini karna terlalu nyaman bercengkrama disana.
Bergulat dengan peralatan dapur, se ri menyiapkan santapan makan malam untuk suami dan anak-anaknya. Bekerja sambil mendengarkan percakapan seru yang suaminya lakukan pada putri-putrinya, Sesekali juga ia terjun untuk membangun suasana hangat di villa tepi laut itu.
Membawa masakan ke tengah-tengah keluarganya, se ri duduk disalah satu kursi yang ada disamping rosie untuk ikut menikmati dan memberi jatah untuk pasukan-pasukan yang sudah berkoar sedari tadi di perutnya.
Disaat Semua mulai menyantap makanannya, terlepas dari dentingan-dentingan piring dan sendok, deburan ombak juga tidak kalah ingin meneriakkan diri. Tanpa sadar, fokus rosie pada makan malam kali ini semakin pudar karna berusaha sanggup menahan berat pada matanya. tapi tetap ingin menelan semua kelezatan dihadapannya ini.
Menyuapkan sesendok ke dalam mulutnya, rosie menjauhkan tubuhnya dari piring dan bersandar dikursi mengunyah abis makanan sambil terpejam. Jung hyuk yang duduk berhadapan dengan rosie pun tersenyum dan memberi kode pada sang istri untuk ikut melihat apa yang dia lihat. Menyadari kedua orang tuanya tertawa gemas tanpa suara, lisa pun ikut melihat ke arah pandang sang ayah.
"rosie" panggil se ri menyadarkan rosie dari pejamnya. Sedikit terperajat gadis berponi ini membuka mata dan terduduk tegap dari sandarnya.
"ini makanlah lebih banyak" ucap se ri lagi menyedokkan makanan ke dalam piring gadis berponi ini.
"aah, tidak" tutur rosie mengangkat tangannya menolak. Alis jung hyuk terangkat bingung dengan sang bungsu, bukannya tadi rosie sangat menikmati makan malamnya?
"hm? Bukannya kau sangat menikmatinya sampai-sampai terpejam seperti itu?" tanya lisa heran sama halnya dengan apa yang sang ayah pikirkan.
"masakan ibu memang nikmat, aku sangat ingin menghabiskan semuanya. Tapi aku sangat mengantuk" ujar rosie jujur sambil mengucek matanya kantuk. Se ri dan jung hyuk pun tertawa karna ternyata dugaan mereka salah.
"kau sudah banyak tidur hari ini" timpa lisa menggeleng mendengar ujaran sang kakak dan kembali melanjutkan makannya.
"mungkin rosie masih lelah, bukan begitu sayang?" ucap jung hyuk menanggapi lembut ucapan putri bungsunya. Rosie yang merasa dibela pun mengangguk manja merasa menang atas lisa. memutar bola matanya gurau gadis berponi ini merespon sang kakak.
"kalau begitu tidurlah ke kamar, ibu akan membuatnya lagi jika rosie ingin" se ri merangkul sulungnya tepat dipundak dan mengelus lembut memahami. Meneguk segelas air dihadapannya, rosie beranjak dari meja makan lalu diantar oleh se ri ke kamar.
Di tengah malam suara ombak dan angin semakin kuat terdengar, Lisa berbaring di kamarnya yang remang-remang, Berulang kali berbalik mencari kenyamanannya agar segera meraih kantuknya. tapi justru perasaan gundah dalam hatinya tak kunjung beranjak dan membuat gadis berponi ini harus terjaga sekarang.
Terduduk lisa turun dari tempat tidur, memakai sendal kamarnya, bungsu jung hyuk ini berjalan keluar untuk meneguk segelas air. Menuju dapur, lisa meraih gelas dan menuangkan air dari teko kaca. kemudian dia duduk di kursi meja makan.
Saat selesai dan sedikit termenung di dapur, lisa kembali dan menemukan sang ayah terduduk di balkon dengan segelas minuman hangat menemaninya. Mendatangi sang ayah, lisa ikut duduk di kursi panjang dengan pakaian hangat yang diambil sebelumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Altschmerz
Fanfiction"Maaf karna belum bisa memaafkanmu" - Rosie "Aku percaya rosie ku masih ada didalam hatimu. Dia telah terkurung di celah terdalam dan tenggelam bersama ribuan ketakutanmu. Sekalipun ia berada dikepingan terkecil, aku akan menggapainya. Tidak akan ad...